SKOR.id - Bos Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, buka suara soal keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru menghentikan Liga 1 2023-2024 untuk sementara.
Dia tampaknya memaklumi langkah tersebut. Menurut Azrul, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sedang semangat membawa Timnas Indonesia ke level yang belum pernah dicapai, dengan memprioritaskan Piala Asia U-23 2024.
Seperti diketahui, Liga 1 2023-2024 terpaksa disetop sementara pada pekan ke-30 karena ada banyak pemain yang dipanggil Timnas U-23 Indonesia mengikuti Piala Asia U-23 2024.
Pemusatan latihan bakal dimulai 1-11 April mendatang, sementara turnamen berlangsung 15 April hingga 3 Mei 2024.
Pada saat bersamaan, Liga 1 2023-2024 juga memasuki fase krusial. Empat laga tersisa, masih banyak klub yang bersaing memperebutkan tiket Championship Series maupun menghindari degradasi.
Tak heran jika pemanggilan pemain ke Timnas U-23 Indonesia sempat menimbulkan polemik. Bahkan, kabarnya tak sedikit klub yang menolak melepas pilar mereka ke Piala Asia U-23 2024.
Tarik-menarik kepentingan takkan ada habisnya. Oleh karena itu, memang diperlukan sikap tegas agar polemik tidak berlarut-larut.
"Di bulan Ramadan ini, semua sedang under pressure. Bang Erick Thohir sedang semangat-semangatnya, serius-seriusnya, membawa timnas kita ke level yang belum pernah dicapai," ujar Azrul Ananda via rilis resminya, Minggu (30/3/2024).
"Saya selalu menyebut, punya klub sepak bola itu seperti menjadi departemen atau dinas kebahagiaan masyarakat. Nah, Bang Erick ini seperti pimpinan kementerian kebahagiaan masyarakat se-Indonesia. Bang Erick sedang under pressure untuk memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan masyarakat bola Indonesia," tambahnya.
Lebih lanjut, Azrul menyebutkan bahwa tekanan juga ada di pundak Shin Tae-yong sebagai pelatih.
Bagaimana tidak, Piala Asia U-23 2024 merupakan ajang penentu nasibnya. Perpanjangan kontrak tergantung seberapa baik performa Garuda Muda di turnamen tersebut.
Jika gagal mencapai empat besar, atau minimal lolos dari fase grup, masa bakti Shin Tae-yong bakal selesai pada Juni mendatang.
"STY sedang under pressure juga untuk meraih hasil terbaik. Mungkin, dia sedang under pressure untuk mempertahankan pekerjaan, dengan target-target yang mungkin sudah dibahas di PSSI. Pressure yang diturunkan ke seluruh barisan di bawahnya, termasuk para pemain," ujar CEO Persebaya Surabaya itu.
Tapi, penolakan dari klub-klub Liga 1 juga kuat, dan alasan mereka pun sangat masuk akal. Apalagi Piala Asia U-23 2024 tidak masuk kalender FIFA.
Mau tak mau pilihan harus diambil pemangku kebijakan: mengorbankan prestasi timnas, atau mengabaikan Liga, yang berdampak carut-marutnya jadwal hingga masalah finansial.
Kali ini, PSSI dan PT LIB memilih yang pertama, dan keputusan tersebut diharapkan akan membawa kabar positif.
"Sukses Timnas Indonesia memang bukan emergency nasional, tapi mungkin tetap bisa dikategorikan kepentingan nasional. Dalam konteks ini, sukses liga sepak bola Indonesia juga kepentingan nasional," kata Azrul.
"Untuk menuju lebih baik, semua pasti akan menghadapi ujian. Sekarang, kita kembali menghadapi ujian common sense, menyikapi sepak bola Indonesia," dia memungkasi.