Prestasi Taekwondo Indonesia Menurun, Eks Waketum PBTI Angkat Bicara

Rais Adnan

Editor: Rais Adnan

Taekwondo, salah satu cabang olahraga bela diri
Taekwondo, salah satu cabang olahraga bela diri. (Zulhar Eko KP/Skor.id)

SKOR.id - Prestasi taekwondo Indonesia bisa dibilang dalam beberapa tahun terakhir menurun. Hal itu yang membuat mantan Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Zulkifli Tanjung, angkat bicara.

Zulkifli menilai, itu tidak terlepas dari kurang baiknya pengelolaan PBTI di bawah pimpinan Thamrin Marzuki (2019-2023). Zulkifli, yang juga mantan atlet nasional taekwondo, ini sebenarnya pada periode tersebut menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PBTI. Tapi, dia memilih mundur. 

Tadinya pun, dia tidak ingin terlalu banyak bicara mengenai situasi yang terjadi di PBTI saat ini. Namun situasi organisasi yang dirasa olehnya sudah tidak kondusif lagi, dan dikhawatirkan bisa semakin memperpuruk prestasi taekwondo Indonesia, dia akhirnya buka suara.

Yang perlu menjadi catatan penting, kata Zulkifli Tanjung, adanya sejarah buruk di mana atlet taekwondo Indonesia tidak bisa tampil di babak kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo karena permasalahan administrasi. Ketiga atlet yakni Mariska Halinda (kelas 49kg), Muhammad Basam Raihan (58kg) dan Adam Yazid Ferdiansyah (68kg) tidak bisa bertanding meskipun sudah tiba di Amman, Yordania, tempat digelarnya Kualifikasi Olimpiade Tokyo. 

"Ini adalah kesalahan paling fatal yang tidak bisa dimaafkan karena tampil di babak kualifikasi Olimpiade adalah mimpi semua atlet taekwondo. Tetapi, mimpi mereka terhapus bukan karena dikalahkan lawan dalam pertandingan namun terganjal masalah administrasi," kata Zulkifli Tanjung.

Ternyata kejadian atlet tidak bisa bertanding (diskualifikasi) itu bukan yang pertama. Sebelumnya, ada 1 (satu) atlet putra junior terkena diskualifikasi karena kelebihan berat badan saat tampil di Kejuaraan Taekwondo Asia 2019 di Yordania. 

"Sejak saya menjadi atlet hingga aktif menjadi pengurus PBTI tidak pernah ada atlet terkena diskualifikasi terkait kelebihan berat badan atau permasalahan administrasi dan itu pasti sanksinya berat terhadap official team maupun pengurus bila hal ini terjadi,” ujarnya. 

Kemudian, pada SEA Games 2019 di Filipina, tim taekwondo tidak mendapatkan medali emas. Sedangkan pada SEA Games 2021 Vietnam, taekwondo hanya menyumbangkan 1 medali emas lewat Muhammad Bassam. Hasil yang sama juga diraih pada SEA Games 2023 Kamboja melalui Megawati Tamesti Maheswari.

"Semua ini harusnya menjadi catatan penting bagi Ketua Pengprov TI se-Indonesia karena nasib taekwondo berada di tangan mereka yang menjadi pemilik suara,” ucap Zulkifli. 

“Begitu juga dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Bapak Dito Ariotedjo, sebagai penanggung jawab tertinggi olahraga Indonesia harus menjadikan catatan penting apalagi persiapan taekwondo menuju babak kualifikasi Olimpiade 2021 Tokyo lalu itu menggunakan anggaran negara," dia menambahkan.

Secara prestasi, Zulkifli pun membandingkan masa Kepengurusan Thamrin Marzuki dengan ketika PBTI masih dipimpin Marciano Norman (2011-2015 dan 2015-2019).

Pada era Marciano Norman, taekwondo merupakan salah satu cabor yang selalu menjadi andalan sebagai penyumbang medali emas dalam kegiatan multievent dan juga selalu memenuhi target pencapaian prestasi bagi Kontingen Indonesia pada SEA Games 2015 dan 2017 serta Asian Games 2018. 

Tercatat, hampir 40 persen dengan sistem kuota atlet dari jumlah medali emas (Kyorugi) yang diperebutkan di SEA Games 2015 dan SEA Games 2017 selalu dapat diraih oleh ti taekwondo Indonesia. 

“Bahkan kita juga sukses mencetak prestasi atlet Delfia Rosmaniar yang tercatat sebagai penyumbang medali emas pertama bagi Kontingen Merah Putih di Asian Games 2018 Jakarta," ujar Zulkifli Tanjung. 

Kritik Munas PBTI

Ketika disinggung dengan rencana Musyawarah Nasional (Munas) PBTI yang akan digelar di Jakarta, 4 September 2023, Zulkifli mengkritik ada upaya pelaksanaan untuk mengarahkan kepada calon tunggal. 

Dia pun sudah mendengar adanya pemberitahuan PBTI tentang pembentukan Tim Penjaringan dan Penyaringan bakal calon Ketua Umum PBTI  periode 2023-2027 di Munas  nanti. Begitu juga dengan persyaratan menjadi bakal calon Ketua Umum PBTI yang harus mendapat surat dukungan tertulis minimal 30% surat dukungan suara sah dari 34 Pengurus Provinsi.

“Saya menganggap persyaratan ini hal yang wajar dalam setiap pelaksanaan Munas. Tetapi, saya sangat menyayangkan adanya manuver yang dilakukan untuk mengganjal surat dukungan terhadap bakal calon lain," ucapnya. 

"Menurut pendapat saya sesuatu yang dipaksakan itu pasti tidak akan baik hasilnya. Harusnya diberikan juga kesempatan bakal calon lain untuk bertarung di Munas nanti dan tak perlu dihalangi. Biarlah pemilik suara (Pengprov TI) yang menentukan pilihan dengan melihat visi dan misi serta rekam jejak dan reputasi bakal calon ketua umum PBTI," dia menjelaskan.

Zulkifli juga mengungkapkan adanya kejanggalan terkait pembentukan Tim Penjaring dan Penyaringan yang semua personelnya hanya diisi pengurus PBTI. Bahkan personel Tim Penjaringan ini sangat aktif ikut meminta surat dukungan ke Pengprov-Pengprov untuk mendukung salah satu calon (petahana). 

"Kejadian ini pertama kali sejak PBTI berdiri dan sangat tidak terpuji. Seharusnya Munas dilaksanakan dengan fair dan sportif serta dijadikan momentum untuk mencari kandidat calon Ketua Umum PBTI yang terbaik untuk kemajuan prestasi taekwondo Indonesia," Zulkifli memungkasi. 


 

RELATED STORIES

PBVSI Ungkap Rencana Tambah Peserta Proliga hingga Target Lolos ke Olimpiade

PBVSI Ungkap Rencana Tambah Peserta Proliga hingga Target Lolos ke Olimpiade

Ketua Umum PP PBVSI Imam Sudjarwo menyampaikan penambahan jumlah peserta Proliga 2024 dan target timnas voli lolos ke Olimpiade Brisbane 2032.

Tim Voli Putri Indonesia Ditinggal Pensiun 2 Middle Blocker Senior dalam Waktu Berdekatan, Saatnya Regenerasi

Tim Voli Putri Indonesia Ditinggal Pensiun 2 Middle Blocker Senior dalam Waktu Berdekatan, Saatnya Regenerasi

Tim voli putri Indonesia kehilangan dua pemain berposisi middle blocker dalam waktu berdekatan, yakni Yolla Yuliana dan Wilda Siti Nur Fadhilah Sugandi.

Kejuaraan Dunia Atletik 2023 Siap Digelar, Indonesia Hanya Kirim Dina Aulia

Dina Aulia jadi satu-satunya wakil Indonesia yang bakal tampil di Kejuaraan Dunia Atletik 2023 di Budapest, Hungaria.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Persikad Depok. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Jelang Tampil di Championship 2025-2026, Persikad Depok Siap dengan Catatan

Pelatih Persikad Depok, Ridwan Saragih, mengakui siap untuk Championship 2025-2026 namun masih ada kekurangan.

Taufani Rahmanda | 07 Sep, 16:17

Eliano Reijnders (Timnas Indonesia). (Foto: Firas Naufal/Grafis: Jovi Arnanda/Skor.id)

Timnas Indonesia

Usai Pecah Telur, Eliano Reijnders Tegaskan Haus Gol Bersama Timnas Indonesia

Komentar Eliano Reijnders setelah berhasil menciptakan gol pertamanya untuk Timnas Indonesia.

Taufani Rahmanda | 07 Sep, 15:00

Mauricio Souza sebagai pelatih kepala Persija Jakarta, Juni 2025. (Foto: Taufani Rahmanda/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Demi Juara Super League 2025-2026, Mauricio Souza Tegaskan Persija Harus Jago Tandang

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, mengungkapkan penekanan ke tim untuk menjuarai Super League 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 07 Sep, 13:13

MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Tangerang Seri 1 2025-2026. (Istimewa)

National

MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Tangerang Seri 1 2025-2026 Munculkan Juara Baru

MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Tangerang Seri 1 2025-2026 digelar di Lapangan Trimatra Kodiklat TNI dan Stadion Mini Cisauk.

Gangga Basudewa | 07 Sep, 12:44

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Daftar Pelatih Liga 2 atau Championship 2025-2026, Diisi Nama-nama Besar

20 Klub peserta menentukan pelatih kepala untuk menangani tim pada Championship 2025-2026 (dulu bernama Liga 2).

Taufani Rahmanda | 07 Sep, 12:39

Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Bantu Portugal Menang, Cristiano Ronaldo Kembali Perlebar Jarak dari Lionel Messi

Cristiano Ronaldo membantu Portugal menang, dan memperlebar jarak dari Lionel Messi.

Pradipta Indra Kumara | 07 Sep, 12:21

Timnas futsal Indonesia vs Timnas futsal Selandia Baru atau Indonesia vs Selandia Baru dalam Grup B CFA International Men's Futsal Tournament di Cina pada 8 September 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Selandia Baru di Turnamen Cina

Pertandingan terakhir Grup B CFA International Men's Futsal Tournament di Cina pada Senin (8/9/2025) siang.

Taufani Rahmanda | 07 Sep, 11:51

Timnas Indonesia vs Timnas Lebanon (Indonesia vs Lebanon) dalam laga uji coba internasional di Surabaya pada 8 September 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon di FIFA Matchday September 2025

Lawan Lebanon jadi persiapan Timnas Indonesia menuju putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Senin (8/9/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 07 Sep, 10:40

Pemain muda Timnas Jerman, Florian Writz. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Jerman vs Irlandia Utara di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa

Prediksi pertandingan dan link live streaming Jerman vs Irlandia Utara di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.

Pradipta Indra Kumara | 07 Sep, 09:51

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 07 Sep, 09:20

Load More Articles