- Presiden IOC, Thomas Bach mendukung atlet transgender tampil di Olimpiade Tokyo 2020, tetapi dengan aturan yang berlaku.
- Atlet transgender asal Selandia Baru, Laurel Hubbard menjadi atlet transgender pertama yang akan berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020.
- Pada 2015, IOC telah membuka jalan bagi atlet transgender untuk bersaing di Olimpiade sebagai wanita.
SKOR.id - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendukung atlet angkat besi transgender, Laurel Hubbard, untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Dilansir dari Reuters, Hubbard akan menjadi atlet transgender pertama yang berkompetisi di Olimpiade.
Hubbard terpilih masuk kontingen Selandia Baru untuk bersaing di nomor +87 kg putri.
Masuknya Hubbard yang kini berusia 43 tahun dalam skuad Selandia Baru tentu menjadi sorotan dan penuh kritik.
Utamanya banyak yang mempertanyakan keadilan atlet transgender yang bersaing dengan wanita.
Presiden IOC, Thomas Bach mengatakan terkait aturan kualifikasi telah ditetapkan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) sebelum kualifikasi dimulai.
"Aturan ini berlaku, dan Anda tidak dapat mengubah aturan selama kompetisi yang sedang berlangsung," kata Bach.
Bach mengungkapkan aturan akan ditinjau dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat untuk menetapkan pedoman baru pada masa depan.
"Pada saat yang sama IOC berada dalam fase penyelidikan dengan semua pemangku kepentingan yang berbeda," ujar Bach.
Pada 2015, IOC telah membuka jalan bagi atlet transgender untuk bersaing di Olimpiade sebagai wanita.
Namun, para atlet harus memiliki kadar testosteron di bawah 10 nanomol per liter, setidaknya selama 12 bulan sebelum kompetisi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Olimpiade Tokyo 2020: 7 Pebulu Tangkis Bermain Rangkap, Wakil Mesir Paling Sibuk https://t.co/2OiOtY4lTg— SKOR.id (@skorindonesia) July 18, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Kembali Lolos Olimpiade bersama Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan Tak Menyangka
Jadi Debutan di Olimpiade Tokyo, ''Si Bocah Ajaib'' Korsel Langsung Incar Medali