SKOR.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara diharapkan bisa menjadi ajang pencarian atlet-atlet potensial bagi olahraga woodball Indonesia.
Babak kualifikasi PON 2024 untuk cabang olahraga woodball mulai diselenggarakan di Padang Golf Soemarno, Kabupaten Boyolali, 21-23 Juli 2023.
Sebanyak 229 kontingen dari 15 provinsi di Indonesia ambil bagian dalam babak kualifikasi ini untuk memperebutkan tiket ke PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Hal ini disebut menjadi pintu masuk woodball Indonesia berprestasi di level dunia.
Seperti yang diungkapkan oleh Richard Tampubolon selaku Ketua Dewan Penasehat Indonesia Woodball Association (IWbA) di sela-sela pembukaan acara Babak Kualfikasi PON Woodball, Kamis (20/7/2023).
“Babak kualfikasi PON Woodball ini diikuti 15 kontingen daerah, harapan saya semuanya bisa lolos, dengan catatan raih prestasi sesuai standar yang ditetapkan Technical Delegate. Sebab, woodball muda dalam usia kaya dalam prestasi,” kata Richard.
Bagi Richard, penyelenggaraan babak kualifikasi ini bisa menjadi kesempatan bagi pengurus daerah dalam mencari dan menemukan atlet woodball terbaik.
Belum lagi, PON Aceh-Sumatera Utara menjadi penampilan pertama woodball setelah terdaftar sebagai cabang eksebisi di PON 2016 Jawa Barat.
“Saya yakin kelak dari woodball akan lahir patriot-patriot olahraga Indonesia yang dibanggakan di internasional dan mengharumkan nama bangsa dan negara. Itu cita-cita kita,” ujar Richard.
Selain itu, Richard juga mengatakan bahwa IWbA terus melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan olahraga woodball ke seluruh lapisan masyarakat.
“Woodball ini challenge buat saya. Jadi, saya siap saat diminta Ketum untuk jadi Ketua Dewan Penasehat Woodball Indonesia,” katanya.
“Untuk sosialisasi konsepnya sudah ada, kita berdayakan dari pencinta olahraga, sekolah-sekolah, TNI, Polri, kita akan bagikan modulnya. Ada tim sosialisasi juga melalui Pengurus Daerah, jadi lengkap nanti seluruh provinsi ada woodball,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum IWbA Aang Sunadji mengatakan Babak Kualifikasi PON Woodball diharapkan turut menjadi ajang perkenalan dengan masyarakat terkait olahraga ini.
Apalagi, woodball pernah memberikan prestasi berupa medali emas di Asian Beach Games pertama tahun 2008.
Selain itu, Indonesia juga punya juara dunia yang masih aktif bermain.
Karena itu, Aang yakin bukan hal yang mustahil bagi woodball Indonesia bisa berjaya di level dunia.
“Oktober nanti akan ada General Assembly di Cina. Kita bertujuan untuk membawa kejuaraan dunia ke Indonesia, Bali mungkin juga menarik buat jadi venue,” ujar Aang.
“Dua bulan lalu saya juga ketemu Ketua Woodball Thailand, yang juga tuan rumah SEA Games 2025. Kita mulai diplomasi supaya dimainkan,” kata Aang.