SKOR.id – GP Argentina yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, akhir pekan lalu (31 Maret-2 April 2023) memunculkan banyak drama.
Dari kemenangan impresif Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) di sprint race meskipun start dari grid ke-15 hingga podium utama perdana Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) dan timnya di kelas MotoGP di trek basah pada Minggu.
Tentu saja ada sejumlah catatan penting dari dua balapan pada putaran kedua Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 tersebut. Berikut beberapa di antaranya yang patut disorot.
Konsistensi Marco Bezzecchi
Marco Bezzecchi memang berhasil mencetak sejarah di GP Argentina dengan merebut kemenangan pertama sepanjang kariernya di MotoGP (sejak 2022) dan untuk VR46 Racing di kelas premier. Namun, ada yang jauh lebih penting daripada itu.
Pembalap berusia 24 tahun asal Rimini, Italia, itu sejauh ini menunjukkan konsistensi luar biasa. Ia finis di podium ketiga pada putaran pertama di Portimao, Portugal (walau kecelakaan di sprint race) untuk kemudian menang di Argentina (P2 di sprint race).
Hasil-hasil tersebut membuat Bezzecchi kini memimpin klasemen MotoGP 2023 dengan 50 poin. Ia unggul 9 poin atas juara dunia Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) di posisi kedua.
“Saya ikut senang dengan hasil Bezzecchi, ia pantas memenangi balapan dan tidak terkalahkan sepanjang akhir pekan. Ia sangat kompetitif baik di sprint maupun Grand Prix meskipun trek basah,” ucap Bagnaia.
“Kemenangan pertamanya di Moto3 juga di sini (Argentina), podium utama perdananya di MotoGP juga di sini. Jadi, Bezzecchi patut bangga akan torehannya. Saya yakin ia akan sangat kompetitif sepanjang musim ini.”
Jebolan VR46 Riders Academy Siap Mendominasi
Bezzecchi dan Bagnaia adalah dua dari empat jebolan VR46 Riders Academy yang turun di MotoGP musim ini. Dua pembalap lain jebolan akademi balap milik Valentino Rossi itu adalah Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) dan Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha MotoGP Team).
Pada sprint race, Sabtu, Morbidelli ikut terlibat dalam duel di depan dengan Bezzecchi, Marini, dan Bagnaia. Bezzecchi, Marini, dan Morbidelli mampu finis di P2 sampai P4 sprint race.
Pada balapan Grand Prix, Minggu, Morbidelli kembali finis P4. Jika Bagnaia tidak terjatuh dan kehilangan P2, tiga alumni VR46 Riders mungkin akan mampu menempati lima besar lomba.
“Rasanya seperti di Ranch (sebutan akrab untuk VR46 Riders Academy), itu saja! Kami selalu berjuang sangat keras namun tetap berteman baik,” ucap Morbidelli.
“Maksud saya, kami memiliki hubungan yang hebat. Kami tidak menahan apa pun. Kami sangat terbuka satu sama lain. Kami tidak takut untuk saling mengalahkan. Saya kira kami grup yang hebat.”
Musim Masih Panjang, Balapan Masih Sangat Banyak
Grand Prix pada Minggu menjadi kekecewaan besar bagi Pecco Bagnaia. Sang juara dunia bertahan tersingkir dari posisi podium kedua seusai terjatuh menjelang akhir balapan berdurasi 25 lap tersebut.
Setelah hampir sempurna hingga dua putaran musim ini, apakah kesalahan pembalap tim pabrikan Ducati itu memunculkan harapan bagi beberapa rival utamanya?
Juara dunia MotoGP 2021 yang juga runner-up musim lalu Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) menyebut musim ini masih panjang. Masih ada 38 balapan di depan.
“Jika saya saat ini mulai berpikir soal kejuaraan tanpa berusaha bersaing ke lima besar, saya kira itu buruk. Jadi, pertama saya akan bekerja sekeras mungkin mencari solusi, setelah itu baru bicara soal keejuaraan,” kata rider asal Prancis itu.
Quartararo saat ini berada di P10 klasemen dengan baru mengoleksi 18 poin, terpaut 3 poin dari rekan setimnya Morbidelli yang berada tepat di atasnya.
Salah satu pembalap top Aleix Espargaro (Aprilia Racing) lebih buruk lagi. Penghuni P4 musim lalu itu kini hanya berada di posisi ke-13 dengan koleksi 12 poin. Dua balapan awal diakui Espargaro membuatnya frustrasi.
“Di Portugal, kecepatan sangat bagus namun saya tidak bisa mendapatkan hasil solid. Di Argentina, saya juga bisa tercepat dalam satu lap saat trek kering. Namun, hujan kemudian turun,” ucap pemenang MotoGP Argentina 2022 itu.
“Saya agak sedih dan kecewa dengan dua GP awal. Tetapi musim ini masih panjang dan saya masih yakin, maksud saya masih banyak balapan yang menanti di depan.”
Yamaha Turunkan Komponen Baru di Jerez
Quartararo saat ini sangat menantikan tes resmi MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol. Ia mengungkapkan ada sejumla komponen baru yang akan dicoba pada Yamaha YZR-M1 yang diharapkannya mampu mendongkrak performa musim ini.
“Saya selalu meminta agar ada komponen baru yang diuji pada setiap tes. Saya kira di Jerez nanti kami akan mendapatkannya. Tidak akan mengubah hidup saya, memang. Namun, kini kami memerlukan apapun yang bisa mempercepat motor 0,5 detik atau berapa pun,” katanya.
“Mungkin kami akan mencoba knalpot baru yang tampaknya sedikit lebih baik. Beberapa peranti aerodinamika saya kira kini sangatlah penting. Saat ini kami memakai komponen-komponen lama namun harus menemukan arah yang tepat untuk mendapatkan peningkatan.”
Honda Masih Kesulitan untuk Bersaing Podium
Cederanya Marc Marquez (Repsol Honda) membuat Honda kembali kesulitan. Di GP Argentina, Alex Rins (LCR Honda Castrol) menjadi pembalap Honda dengan hasil terbaik meskipun hanya finis P9. Padahal, ia sempat berada di P5 pada balapan di Termas itu.
Rins yang baru bergabung ke Honda musim ini setelah sebelumnya memperkuat Suzuki menyebut sekira 10-15 lap sebelum finis, dirinya mulai bermasalah dengan visor karena adanya kabut di dalam sehingga ia tidak bisa melihat apa-apa.
“Sebelumnya saya mengendarai motor cukup baik dan mampu berada di P5 atau P6. Motor sangat baik sehigga saya bisa menikung dengan sudut maksimum,” kata Rins.
“Dibanding motor saya sebelumnya, Honda RC213V ini memiliki traksi jauh lebih banyak. Bagian depan juga lebih baik sehingga saya bisa mengerem dengan bagus.
“Jadi, hasil ini sangat disayangkan. Saya tidak tahu apakah mampu merbut podium atau tidak (di balapan-balapan berikutnya). Namun, lima atau enam besar saya mungkin masih mampu,” ucap pembalap asal Spanyol tersebut.