- Tak dapat dimungkiri, Asia adalah poros kekuatan bulu tangkis dunia.
- Para pemain bulu tangkis terbaik dunia berasal dari nagara-negara di Asia, seperti Cina, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.
- Berbicara soal perkembangan bulu tangkis di Asia, Indonesia sama sekali tak ketinggalan, terutama di sektor ganda putra.
SKOR.id - Sudah menjadi rahasia umum jika Asia merupakan poros kekuatan bulu tangkis dunia.
Negara-negara seperti Cina, Jepang, Indonesia, dan Korea Selatan tak hentinya mendominasi berbagai turnamen internasional.
Tak hanya itu, fanatisme para penggemar bulu tangkis juga membuat olahraga ini begitu populer di Benua Asia.
Meski belakangan negara-negara Eropa seperti Denmark, Inggris, dan Prancis mulai menunjukkan taringnya, namun hanya sedikit dari mereka mampu bersanding dengan para pemain Asia.
Lantas, seperti apa persebaran kekuatan bulu tangkis di Asia? Bagaimana Indonesia jika dihadapkan dengan kekuatan-kekuatan bulu tangkis lainnya? Berikut ulasan Skor.id:
Tunggal Putra
Di nomor ini, persebaran kekuatan cukup merata. Namun, belakangan pemain-pemain dari Asia Tenggara mulai unjuk gigi.
Lee Zii Jia, misalnya. Pamor pemain tunggal putra asal Malaysia ini meroket usai menjuarai All England 2021.
Namun, pembuat kejutan terbesar tentu saja adalah Loh Kean Yew. Pemain asal Singapura ini sukses merebut gelar juara dunia pada tahun lalu.
Di sisi lain, duo pemain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie juga terus menebar ancaman dalam setiap turnamen yang mereka ikuti, demikian pula dengan pemain-pemain India.
Kekuatan pemain dari Asia Tenggara ini untuk sementara menggantikan pemain-pemain Cina, Jepang, dan Taiwan, yang selama masa pandemi Covid-19 sempat membatasi keikutsertaan mereka di turnamen-turnamen internasional.
Tunggal Putri
Berbicara mengenai sektor putri, sulit untuk tidak menyinggung Jepang, yang memiliki beberapa pemain unggul, termasuk dari nomor tunggal.
Duet Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara jadi andalan Jepang untuk bersinar. Mereka, terutama Yamaguchi, cukup bisa bersaing dengan pemain yang lebih senior, seperti Tai Tzu-Ying (Taiwan), Ratchanok Intanon (Thailand), dan Pusarla V. Sindhu (India).
Namun, belakangan, nama pemain belia asal Korea Selatan, An Se-young cukup menarik perhatian. Ia bahkan sukses merebut tiga gelar World Tour sepanjang 2021, di usia yang belum genap 20 tahun.
Sayang, Indonesia cukup tertinggal di sektor ini, dengan hanya memiliki satu pemain di 30 besar dunia, yakni Gregoria Mariska Tunjung.
Ganda Putra
Dengan memiliki dua pasangan di peringkat teratas dunia, Indonesia adalah negara paling kuat di sektor ini.
Tak hanya mengandalkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Tim Merah putih bahkan memiliki skuad "pelapis" yang juga berprestasi.
Dua di antaranya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, yang mulai unjuk gigi di turnamen-turnamen besar.
Belakangan, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dan Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan) juga turut diperhitungkan setelah bersinar saat Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda Putri
Di sektor ini, para pemain dari Asia Timur mendominasi. Silih berganti, pasangan dari Cina, Jepang, dan Korea menjuarai berbagai turnamen bergengsi.
Di sisi lain, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menyabet emas Olimpiade Tokyo 2020 juga patut diperhitungkan.
Bersama dengan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, Greysia/Apriyani seringkali menyulitkan pasangan Asia Timur.
Ganda Campuran
Tak lengkap rasanya membahas persaingan di ganda campuran tanpa menyebut pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Tahun 2021 kemarin menjadi masa kejayaan pasangan nomor satu dunia tersebut dengan merebut empat gelar World Tour secara berturut-turut, yakni Hylo Open, Indonesia Masters, Indonesia Open, dan World Tour Finals.
Kecemerlangan Puavaranukroh/Taerattanachai sekaligus meruntuhkan dominasi Zheng Siwei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping yang cukupl lama bertengger di ranking teratas BWF.
Sementara itu, ganda campuran terbaik Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, masih membutuhkan waktu untuk menemukan performa terbaik usai tersisih dari pelatnas.
Berita bulu tangkis lainnya:
Andalkan Pemain Muda, PBSI Usung Target Tiga Emas di SEA Games 2021
Nova Widianto Berharap Kondisi Pemain Tetap Fit Jelang Korea Open 2022
Daftar Pemain Bulu Tangkis Indonesia di SEA Games Hanoi, Minus Minions dan Ginting