Peta Kekuatan Bulu Tangkis Asia dalam 30 Tahun Terakhir

Doddy Wiratama

Editor:

  • Cina, Indonesia, dan Korea Selatan adalah negara Asia yang dikenal sebagai kekuatan tradisional dalam peta persaingan bulu tangkis dunia.
  • Belakangan, Jepang menjelma jadi kekuatan baru dan mampu bersaing di papan atas.
  • Peta persaingan makin sengit menyusul kehadiran sejumlah negara yang sebelumnya kurang diperhitungkan tetapi mampu meraih prestasi luar biasa.

SKOR.id - Ada sejumlah negara dari Benua Asia yang saat ini meramaikan peta persaingan papan atas bulu tangkis dunia.

Selain Cina, Indonesia, dan Korea Selatan yang dikenal sebagai kekuatan tradisional bulu tangkis dunia, ada sejumlah negara Asia yang ikut mencuat ke permukaan.

Jepang yang belakangan menunjukkan perkembangan luar biasa kini menjelma jadi salah  kekuatan bulu tangkis yang disegani dunia.

Persaingan pun makin sengit seiring dengan munculnya kekuatan baru seperti Taiwan, India, hingga Singapura atau Malaysia yang terus berupaya untuk bangkit.

Berikut adalah gambaran umum mengenai perkembangan sejumlah negara Asia dalam peta persaingan bulu tangkis dunia selama tiga dekade terakhir (sejak 1992).

Cina

Sejak awal 1990an, Cina sudah konsisten menempatkan atletnya di jajaran papan atas peta persaingan bulu tangkis dunia. Namun, dominasi mereka makin terasa pada awal 2000an.

Momentum emas Cina pada 2000an diawali dengan keberhasilan memenangi empat dari lima medali emas yang diperebutkan dalam Olimpiade Sydney 2000.

Dominasi Cina makin tak terbantahkan usai menjuarai Thomas Cup 2004. Keberhasilan Lin Dan beserta kolega saat itu mampu menyudahi penantian panjang selama 14 tahun.

Cina juga moncer di kategori perorangan. Regenerasi yang berjalan relatif mulus membuat mereka seolah tak pernah kehabisan pemain bertalenta dari masa ke masa.

Dominasi Cina terus berlanjut termasuk saat mengirim enam wakil pada lima partai final Olimpiade 2020 pada tahun lalu, meski akhirnya "hanya" pulang dengan dua medali emas.

Prestasi tersebut terasa luar biasa karena para pemain Cina jarang bertanding di pentas internasional sejak awal 2020 karena efek pandemi Covid-19.

Meski begitu, Zhang Jun selaku ketua asosiasi bulu tangkis Cina (CBA) menyebut pihaknya tengah dihadapkan dengan masalah penurunan prestasi.

Nomor tunggal dan ganda putra Cina jadi sorotan. Sedangkan tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran relatif lebih tidak mengkhawatirkan.

Asosiasi Bulu Tangkis Cina Akui Prestasi yang Merosot Tajam

Indonesia

Pada awal 1990an, Indonesia mendominasi persaingan bulu tangkis dunia dengan menjuarai berbagai ajang elite, mulai dari Olimpiade, Kejuaraan Dunia, hingga Thomas & Uber Cup.

Sayang, dominasi itu perlahan luntur. Sektor putri lebih dulu mengalami penurunan prestasi jelang memasuki milenium baru seiring dengan berakhirnya era Susy Susanti.

Sektor putra bernasib sedikit lebih baik. Meski dominasi di Thomas Cup (1994-2002) berakhir, Indonesia masih bisa berprestasi di kategori perorangan.

Taufik Hidayat sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade 2004 dan Juara Dunia 2005. Sayang, prestasi tunggal putra Indonesia setelah itu ikut meredup.

Sementara itu, ganda putra dan campuran jadi nomor yang masih relatif stabil dalam mencetak prestasi untuk Indonesia pada pertengahan 2000an hingga 2010an.

Hendra Setiawan/Markis Kido (ganda putra) sukses meraih medali emas Olimpiade 2008 sedangkan Nova Widianto/Liliyana Natsir (ganda campuran) jadi juara dunia 2005 dan 2007.

Tren berlanjut kala Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi juara dunia (2013, 2015, dan 2019) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade 2016 dan dua kali juara dunia (2013 dan 2017).

Saat ini, perbaikan terus diupayakan PBSI. Selain coba menjaga stabilitas prestasi nomor ganda putra dan campuran, Indonesia juga berusaha meningkatkan prestasi tiga nomor lain.

Peta Persaingan Bulu Tangkis Asia, Indonesia belum ''Habis''

Korea Selatan

Korea Selatan adalah salah satu negara yang konsisten meramaikan persaingan papan atas bulu tangkis dunia dari masa ke masa, meski tak pernah sedominan Cina maupun Indonesia.

Saat badminton dipertandingkan di Olimpiade 1992, mereka dapat dua emas via Kim Moon-soo/Park Joo-bong (ganda putra) dan Chung So-young/Hwang Hye-young (ganda putri).

Empat tahun berselang, Korea Selatan kembali dapat dua medali emas pada Olimpiade 1996 lewat Bang Soo-hyun (tunggal putri) dan Kim Dong-moon/Gil Young-ah (ganda campuran).

Setelah itu, Korea Selatan sebenarnya masih punya sejumlah pebulu tangkis top yang sesekali menjadi juara di level elite dengan menembus dominasi Cina maupun Indonesia.

Dari ajang Olimpiade, ada Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon yang menjuarai nomor ganda putra pada 2004 dan Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung yang meraih emas ganda campuran pada 2008.

Sedangkan dalam Kejuaraan Dunia, Korea Selatan tercatat punya lima gelar juara yang diraih sejak periode 1992 hingga saat ini. Sudirman Cup pun berhasil diraih pada 2003 dan 2017.

Saat ini, Korea Selatan punya sejumlah pebulu tangkis andalan untuk meraih prestasi. Dari nomor ganda putri, bahkan ada tiga pasang yang menduduki ranking top 10 BWF.

Sedangkan An Se-young yang menduduki peringkat empat dunia nomor tunggal putri diharapkan bisa jadi andalan untuk meraih prestasi dalam beberapa tahun ke depan.

Jepang

Pada awal 1990an, Jepang bukanlah negara yang terlalu diperhitungkan dalam peta persaingan bulu tangkis dunia.

Negeri Sakura baru menunjukkan geliatnya saat Seiko Yamada/Shizuka Yamamoto meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2003. Sejak saat itu, mereka terus menunjukkan progres.

Memasuki era 2010an, upaya Jepang mendobrak papan atas mulai membuahkan hasil. Gelar juara Thomas Cup 2014 jadi salah satu penanda kesuksesan awal mereka.

Dua tahun berselang, sejarah lain terukir kala Jepang meraih medali emas Olimpiade perdananya dari cabor bulu tangkis lewat Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (ganda putri).

Sejak saat itu, Jepang mulai rutin berprestasi di level dunia. Uber Cup berhasil diraih pada 2018 sementara tujuh gelar juara dunia berhasil dimenangi dalam empat tahun terakhir.

Punya "generasi emas", Jepang diprediksi bakal panen prestasi saat menghelat Olimpiade 2020. Namun, skenario itu urung terwujud usai mereka hanya meraih satu perunggu.

Medali untuk tuan rumah itu dipersembahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (ganda campuran). Sedangkan unggulan Jepang lainnya gagal memenuhi ekspektasi.

Setelah kegagalan itu, Jepang tengah membangun ulang kekuatan dengan memanfaatkan "generasi emas" yang tersisa dan sejumlah pemain muda yang dipromosikan.

Sabet 3 Gelar All England 2022, Jepang Juara Umum 3 Edisi Beruntun 

Negara Asia Lainnya

Selain yang disebutkan di atas, ada sejumlah negara yang meramaikan peta persaingan bulu tangkis dunia. Mereka adalah Thailand, Taiwan, India, Malaysia, hingga Singapura.

Thailand sebelumnya "hanya" diperhitungkan di level bulu tangkis Asia. Namun, mereka mulai menggebrak pada 2010an lewat medali perunggu Uber Cup 2012.

Setahun berselang, Ratchanok Intanon membuat kejutan yang lebih besar dengan meraih gelar juara dunia tunggal putri 2013.

Terbaru, Thailand kembali menunjukkan taji lewat Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang jadi juara dunia 2021 dan ganda campuran nomor satu.

Kisah yang kurang lebih sama dialami Taiwan. Mereka mulai menggeliat pada pertengahan 2000an sebelum menggebrak dunia pada pertengahan 2010an.

Negeri Formosa punya Chou Tien Chen yang kompetitif di nomor tunggal putra sedangkan Tai Tzu Ying mencetak rekor sebagai tunggal putri paling lama jadi nomor satu dunia.

Akan tetapi, prestasi "sesungguhnya" di level dunia untuk Taiwan justru datang dari Lee Yang/Wang Chi-Lin yang meraih medali emas ganda putra Olimpiade 2020.

Sementara itu, India mulai menggebrak peta persaingan dunia pada pertengahan 2010an di mana nomor tunggal putri jadi motor utama lewat Saina Nehwal dan Pusarla Sindhu.

Momen yang dinantikan India tiba pada 2019 saat Pusarla Sindhu jadi juara dunia tunggal putri. Pencapaian itu diraih tiga tahun usai dirinya meraih perak Olimpiade 2016.

Selain tunggal putri, India juga punya kekuatan yang cukup diperhitungkan dari nomor tunggal maupun ganda putra meski belum berprestasi seperti Pusarla Sindhu.

Dalam daftar ini juga ada Malaysia. Sebelumnya, negara tetangga Indonesia itu pernah diperhitungkan dalam peta persaingan bulu tangkis dan sempat juara Thomas Cup 1992.

Setelah itu, mereka seperti mengalami penurunan prestasi. Bahkan, Lee Chong Wei sebagai tunggal putra terbaik dunia asal Malaysia "mentok" dengan enam medali perak Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.

Saat ini, Malaysia terus berupaya merengkuh kejayaan. Negeri Jiran punya Lee Zii Jia (tunggal putra) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra) yang menduduki top 10 dunia.

Negara terakhir yang masuk dalam daftar ini adalah Singapura. Mereka tengah membuka jalan untuk menembus peta persaingan bulu tangkis dunia.

Baru-baru ini, Negeri Singa mencuri perhatian lewat sosok Loh Kean Yew yang sukses jadi juara dunia tunggal putra pada 2021.

Akan tetapi, Singapura baru menapaki langkah pertama. Konsistensi mereka masih harus diuji, termasuk Loh Kean Yew yang jadi andalan.  

Berita Bulu Tangkis Lainnya:

Lee Chong Wei Debut Melatih di Luar Malaysia, BAM Angkat Bicara

Ng Ka Long Angus Tertarik Gabung Padepokan Viktor Axelsen di Dubai

Source: bwfbadminton.com

RELATED STORIES

Rexy Mainaky Sebut Infeksi Covid-19 jadi Momok di Thomas & Uber Cup 2022

Rexy Mainaky Sebut Infeksi Covid-19 jadi Momok di Thomas & Uber Cup 2022

Rexy menyebut bahwa Covid-19 di tengah turnamen lebih mengkhawatirkan ketimbang cedera.

Rekap Hasil Korea Open 2022: Indonesia Loloskan 7 Wakil ke Perempat Final

Rekap Hasil Korea Open 2022: Indonesia Loloskan 7 Wakil ke Perempat Final

Kamis (7/4/2022), sebanyak tujuh wakil Indonesia mengamankan tiket perempat final Korea Open 2022.

Korea Open 2022: Jadi Kejutan, Shesar Rhustavito Ungkap Strategi Tumbangkan Lakshya Sen

Korea Open 2022: Jadi Kejutan, Shesar Rhustavito Ungkap Strategi Tumbangkan Lakshya Sen

Sheshar Hiren Rhustavito melaju ke perempat final Korea Open 2022 usai menumbangkan Lakshya Sen, hari ini.

Korea Open 2022: Menang, Rinov/Phita dan Adnan/Mychelle Ingin Perbaiki Hasil Buruk di Eropa

Korea Open 2022: Menang, Rinov/Phita dan Adnan/Mychelle Ingin Perbaiki Hasil Buruk di Eropa

Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari meraih hasil positif pada laga perdana mereka di Korea Open 2022.

Geliat Indonesia dan 4 Negara Asia di Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Dunia

Geliat Indonesia dan 4 Negara Asia di Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Dunia

Indonesia saat ini memegang status pemenang Thomas Cup terbanyak, yakni 14 kali dengan terakhir juara pada edisi 2020.

Absen dari Seleksi Timnas India, Saina Nehwal Pertaruhkan Nasib di Uber Cup 2022

Absen dari Seleksi Timnas India, Saina Nehwal Pertaruhkan Nasib di Uber Cup 2022

Saina Nehwal legawa jika keputusannya absen dari uji coba mempengaruhi status di Commonwealth dan Asian Games 2022.

Jadwal 16 Besar BAC 2022: Indonesia Punya 13 Wakil, 2 Tunggal Putri Hadapi Lawan Berat

Indonesia punya 13 wakil saat Badminton Asia Championships 2022 (BAC 2022) menggelar laga babak 16 besar pada Kamis (28/4/2022).

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Valentino Rossi (1), Jorge Lorenzo (2), Marc Marquez (3), Maverick Vinales (4), dan Jorge Martin (5), semua terinspirasi karakter superhero dalam film. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR SPECIAL

Mengapa Banyak Bintang MotoGP Terinspirasi Karakter Superhero Film

Mulai Valentino Rossi hingga Jorge Martin, sejumlah pembalap MotoGP terinspirasi karakter-karakter pahlawan super dari komik atau film untuk merayakan kemenangan.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 18:44

Warna dasar hitam dipilih oleh Starcow Paris dan Kappa untuk koleksi jersey yang baru saja mereka rilis. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Kerja Sama Starcow Paris dan Kappa untuk Jersey Kolaboratif

Starcow Paris dan Kappa merilis koleksi model jersey dalam jumlah terbatas.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:56

Aktris Sydney Sweeney menghabiskan satu hari di lintasan balap bersama juara NASCAR Cup Series 2023 Ryan Blaney. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Sydney Sweeney Sulit Lupakan Sensasi di Atas Mobil NASCAR

Aktris seksi Hollywood Sydney Sweeney terkesan dengan kehidupan cepat di lintasan balap mobil NASCAR.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:45

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero, 13 April 2024. (Foto: Instagram Erick Thohir/Grafis: Yusuf/Skor.id).

National

Erick Thohir Ungkap Kans Naturalisasi Emil Audero

Erick Thohir mengakui sudah lebih dari satu kali bertemu dengan Emil Audero.

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:29

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Barito Putera vs Persita Tangerang di Liga 1 2024-2025

Pertandingan Barito Putera vs Persita Tangerang akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Sabtu (23/11/2024).

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:21

Jonatan Christie, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

China Masters 2024: Indonesia Sisakan Jonatan Christie dan Sabar/Reza di Semifinal

Jonatan Christie dan Sabar/Reza jaga asa Indonesia merebut gelar dari China Masters 2024 usai keduanya berhasil melangkah ke semifinal.

Arin Nabila | 22 Nov, 15:55

PMGC 2024 (PUBG Mobile)

Esports

PMGC 2024: Klasemen Akhir Survival Stage, Dua Tim Indonesia ke Last Chance

Voin Donkey dan Bigetron Knights akan memperebutkan enam tiket tersisa menuju ke Grand Final PMGC 2024.

Gangga Basudewa | 22 Nov, 15:46

Mike Tyson akan membintangi film superhero unik Bunny-Man yang dibuat di Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Sylvester Stallone Sebut Mike Tyson Layak Diganjar Piala Oscar Usai Kalah dari Jake Paul

Aktor pemeran Rocky Balboa, Sylvester Stallone, menilai Mike Tyson menahan diri saat duel lawan Jake Paul di atas ring tinju.

I Gede Ardy Estrada | 22 Nov, 15:13

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia untuk kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Pro Futsal League 2024-2025 Periode Awal Musim

Pergerakan masuk dan keluarnya pemain dari 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 14:31

CEO PT Mitra Kreasi Garmen selaku pemilik merek Mills, Ahau (putih) bersama Pemilik klub asal Belgia FCV Dender, Sihar Sitorus, meresmikan kerja sama kedua pihak, November 2024. (Foto: Mills/Grafis: Yusuf/Skor.id)

National

Kontrak Dua Musim, Mills Jadi Apparel Resmi Klub Ragnar Oratmangoen FCV Dender

Kerja sama Mills dengan FCV Dender berkat koneksi Indonesia dan ingin memperkenalkan Indonesia di mata dunia.

Nizar Galang | 22 Nov, 14:26

Load More Articles