- Dinamika perkembangan bulu tangkis negara Asia semakin merata saat ini.
- Jepang untuk saat ini memiliki kekuatan yang paling merata terutama menjelang Uber Cup 2022.
- Meskipun memiliki ganda putra yang kuat, Indonesia masih berkutat dengan minus di tim putri.
SKOR.id - Bulu tangkis di tanah Asia terus mengalami perkembangan yang semakin merata akhir-akhir ini.
Indonesia pernah menjadi macan bulu tangkis Asia setidaknya dalam dua periode, yakni 70an hingga 80an dan awal 90an.
Setelah itu, giliran Cina yang menjadi raksasa bulu tangkis di awal milenium hingga periode 2016-an.
Semakin hari, dominasi bulu tangkis oleh satu atau dua negara Asia mulai luntur karena kekuatan mulai merata ke berbagai wilayah.
Berikut ini rekam jejak 5 tim Asia di kejuaraan beregu:
Jepang
Saat ini, Jepang dapat dikatakan menjadi tim dengan skuad paling ideal karena memiliki setidaknya satu wakil di jajaran Top 10 dari lima kategori yang dipertandingan.
Yakni, Kento Momota (#2), Akane Yamaguchi (#2), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (#4), Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (#4), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (#3).
Sekitar 2017-2020, Jepang memiliki armada ganda putri terkuatdi dunia melalui pasangan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Dalam kiprah di kejuaraan beregu, Jepang telah enam kali menjuarai Uber Cup dengan terakhir kali pada 2018. Serta satu kali juara Thomas Cup pada 2014.
Tahun lalu, dengan kondisi tanpa ganda putri utama karena badai cedera, tim putri Jepang mampu menjadi runner-up Uber Cup.
Cina
Meskipun kepala pelatih Zhang Jun mengatakan bahwa kekuatan Cina tengah merosot tetapi aura mereka tetap selalu diwaspadai oleh para rival.
Sektor andalan Cina saat ini adalah tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Sementara itu, kekuatan Cina yang mengalami kemerosotan signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah tunggal dan ganda putra.
Hal tersebut dibuktikan dengan medali emas dari tunggal putri Chen Yu Fei (#3) dan ganda campuran Wang Yilyu/Huang Dongping (#4) di Olimpiade Tokyo 2020. Serta juara dunia 2021 dari ganda putri Chen Qingchen/Jia Yifan (#1).
Meskipun demikian, dalam sejarah kejuaraan beregu, Cina adalah negara paling sukses di ajang Sudirman, Thomas, maupun Uber Cup.
Negeri Tirai Bambu tercatat merebut 15 kali juara Uber Cup, 12 gelar Sudirman Cup, dan 10 kali juara Thomas Cup. Tahun lalu, Cina sukses memenangi Uber Cup dan Sudirman Cup serta runner-up Thomas Cup.
Korea Selatan
Negeri Ginseng saat ini memiliki kekuatan utama di tunggal putri melalui An Se-young (#4) dan ganda putri dengan duo Lee So-hee/Shin Seung-chan (#2) dan Kim So-yeong/Kong Hee-young (#3).
Ganda putra Korea Selatan pun mulai tumbuh dengan kemunculan duet Seo Seung-jae/Kang Min-hyuk yang baru saja memenangi Korea Open 2022.
Jika saja federasi bulu tangkis Korsel mengizinkan veteran berstatus profesional membela timnas maka mereka masih memiliki pemain gaek seperti Chang Ye-na, Jung Kyung-eun, Ko Sung-hyun, dan Shin Baek-cheol.
Meskipun hanya mengandalkan pemain muda, Korsel tetap membuktikan kapabilitas mereka dengan menjuarai Sudirman Cup 2017. Gelar keempat mereka di beregu campuran.
Tim putri Korsel pernah memenangi Uber Cup 2010 sedangkan tim putra mereka dua kali runner-up Thomas Cup pada 2008 dan 2012.
Malaysia
Saat ini, Negeri Jiran memiliki kekuatan yang cukup merata di ganda putra dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (#8) sebagai pemimpin armada.
Sementara itu, Lee Zii Jia (#7) masih menjadi tulang punggung tunggal putra Malaysia di samping pemain muda seperti Ng Tze Yong dan Leong Jun Hao.
Di masa lalu, Malaysia tercatat mengoleksi lima gelar Thomas Cup dengan kemenangan terakhi pada 1992. Tim putra Negeri Jiran juga baru saja memenang Badminton Asia Team Championships (BATC) 2021.
Di ajang beregu campuran Sudirman Cup, Malaysia berhasil menjadi semifinalis untuk edisi 2009 dan 2021.
Indonesia
Hingga saat ini Indonesia adalah pemilik gelar Thomas Cup terbanyak, yakni 14 kali kemenangan, dan baru saja mencicipi kemenangan pada edisi 2020 tahun lalu.
Sementara itu, tim beregu campuran Indonesia hanya sekali mencicipi trofi juara Sudirman Cup 1989 dan tim putri baru tiga kali juara Uber Cup dengan terakhir kali juara pada 1996.
Saat ini, ganda putra menjadi senjata utama Indonesia karena posisi dua teratas masih dihuni oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Disusul Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di urutan ke-9.
Akan tetapi, Indonesia tengah mengalami krisis di tim putri karena di sektor tunggal Gregoria Mariska Tunjung hanya berada di peringkat ke-29 dunia.
Sedangkan ganda putri, Greysia Polii tengah menuju pensiun dan Apriyani Rahayu belum siap tampil di kejuaraan internasional karena cedera.
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
5 Hal yang Perlu Dipelajari Bulu Tangkis Indonesia dari Negara Asia Timur
Melacak Kiprah Pelatih Bulu Tangkis Indonesia di Berbagai Negara Asia