SKOR.id – Perenang top Singapura Joseph Schooling memutuskan pensiun pada Selasa (2/4/2024). Peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu padahal tengah dalam usia emasnya sebagai atlet, 28 tahun.
Schooling, yang dijuluki ‘Ikan Terbang Singapura’, mengejutkan dunia ketika mampu mengalahkan idolanya sekaligus perenang legendaris Michael Phelps pada nomor gaya kupu-kupu 100 meter putra, 2016 silam.
Ia mencatatkan waktu tercepat, 50,39 detik, di Rio de Janeiro, Brasil. Torehannya lebih baik 00,75 detik, dari Phelps, yang finis kedua bersama Chad le Clos dan Laszlo Cseh.
Tentu itu momen bersejarah bagi Schooling. Ia mengungguli Phelps, yang datang ke Rio usai memborong delapan medali emas dalam Olimpiade London 2012, dan itu juga perlombaan individu terakhir perenang Amerika Serikat tersebut.
Namun, selepas prestasi luar biasa di Rio 2016, Joseph Schooling kesulitan menyamai level performanya dalam event kelas dunia. Raihan terbaiknya usai Olimpiade adalah perunggu World Championships 2017.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, yang digelar tahun 2021, upaya Schooling mempertahankan gelarnya sebagai juara nomor gaya kupu-kupu 100 meter putra gagal. Ia tersingkir di fase penyisihan.
Terkait keputusan untuk mengakhiri kariernya sebagai atlet renang profesional, Joseph Schooling mengaku pertama kali memikirkannya ketika satu hari ia tak lagi merasakan sensasi yang sama untuk berkompetisi.
“Ada waktunya saat semua orang harus membalik halaman, membuka babak baru. Ini adalah waktu bagi saya melakukan itu. Jadi, ini adalah pensiun resmi saya,” ujar Schooling melalui unggahan di media sosialnya.
“Saya sangat bersyukur atas setiap pengalaman yang diberikan renang ke dalam hidup saya. Kemenangan luar biasa, kekalahan mengecewakan, semua itu telah membentuk ketahanan diri yang akan saya bawa ke babak selanjutnya.”
“Saya tidak suka konotasi pensiun, kesannya seperti tak ada harapan lagi sebagai atlet. Saya ingin jadi yang terbaik di bidang saya, dan saya akan terus memberikan upaya, dedikasi, serta fokus pada fase selanjutnya dalam karier saya.”
Kekalahan memang lebih sering terjadi dibanding kemenangan dalam delapan tahun sejak Rio 2016. Tetapi Schooling menutup kariernya dengan tiga medali emas Asian Games dan 29 emas SEA Games, dan sebuah emas Olimpiade.
Selain itu, ia juga memegang delapan rekor renang Singapura, enam di nomor individu dan dua di kategori estafet. Ini jelas bakal membuat namanya abadi dalam sejarah renang negaranya dan juga dunia.
Pada Asian Games 2023 di Hangzhou, Cina, Joseph Schooling tidak masuk dalam daftar Timnas Renang Singapura karena dua kompatriotnya mencatatkan waktu yang lebih cepat.
Diakui Schooling, itu menjadi sebuah kekecewaan besar bagi sang atlet, yang turut menyebabkannya ragu mengenai masa depannya menjelang Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
“Meski saya menjauh dari kompetisi, renang akan selamanya menjadi bagian dari diri saya. Renang telah memberi saya landasan untuk menginspirasi orang lain mengejar mimpi mereka, apa pun rintangannya,” tutur Schooling.