- Wakil ketua umum Perbasi, George Fernando Dendeng, menilai aturan IBL terkait pemain asing dan naturalisasi di musim depan sudah tepat.
- Menurutnya, aturan yang dibuat IBL terkait pembatasan pemain naturalisasi dan asing di lapangan agar para pemain lokal bisa dapat lebih berkembang.
- Pada IBL 2022, setiap tim hanya boleh diperkuat dua pemain asing dan naturalisasi.
SKOR.id - Wakil ketua umum Perbasi, George Fernando Dendeng, menanggapi aturan Indonesia Basketball League (IBL) terkait penggunaan pemain asing dan naturalisasi pada musim 2022.
George menilai, aturan IBL terkait pemain asing dan naturalisasi di musim depan tak sembarang mengambil keputusan.
Pada IBL 2022, setiap tim kembali diperkuat dua penggawa asing. Namun, secara aturan ada yang diubah.
Setiap tim hanya boleh memainkan satu pemain saja di lapangan. Sementara satu legiun lainnya berada di bench.
Hal yang sama berlaku untuk pemain lokal naturalisasi seperti Jamarr Johnson dan Ebrahim Enguio Lopez.
Setiap klub dibolehkan merekrut kedua pemain tersebut, tetapi harus mengikuti aturan yang dibuat IBL yakni menggunakan satu pemain saja di lapangan dengan pilihan asing atau lokal naturalisasi.
“Memang harus ada aturan yang kira kira adil untuk semua juga. jadi nanti kalau ada tim yang pakai tiga, ada yang pakai dua, atau satu itukan pasti akan terlihat timpang,” ujar George saat dihubungi Skor.id.
Aturan yang dibuat IBL sempat memicu pro dan kontra. Sebagai induk organisasi, Perbasi juga memantau apa yang dikeluhkan pecintar basket Indonesia.
Namun, George melihat dari kacamata berbeda. IBL saat ini membuat aturan agar para pemain lokal bisa lebih step up.
“Memang pro kontra pemain naturalisasi dan asing ini cukup gencar kemarin. tapi saya lebih melihat bahwa yang dicari IBL itu bukan semata mata tim yang bermain berimbang, tetapi lebih kepada kesempatan pemain lokalnya dalam menit bermain,” ucap George.
“Poin itu yang menurut saya yang dipikirkan (IBL). Karena bagaimanapun liga basket ini ya liga Indonesia, kita harus banyak mengangkat pebasket Indonesia," katanya.
"Untuk sementara ini, menurut saya ini peraturan yang tepat ya, kita lihat dulu bagaimana kedepan, jika memang harus ada perubahan, ya kita lihat lagi kedepan,” ucap George menambahkan.
Sementara itu, Goerge juga sangat bersyukur bahwa liga basket Indonesia kini mulai banyak diminati. Hal itu dilihat dari kontestan yang akan bertanding di IBL musim depan, yakni ada 16 tim.
Artinya ini sebagai sejarah baru bergulirnya liga basket profesional di Indonesia, IBL 2022 memecahkan rekor jumlah peserta terbanyak.
"Masuknya 4 tim baru ini memang sedikit banyak memeberikan warna liga basket Indonesia," ucap George.
"Kita berharap dengan adanya tim baru ini dapat menampung atlet terbaik Indonesia juga. karena kedepannya kita juga berharap empat tim yang mempunyai finansial yang baik ini, mampu mengangkat atlet nasional kita lebih maju lagi."
View this post on Instagram
Berita Basket Lainnya:
IBL Buka Keran Pemain Impor, 5 Bintang Asing Berpeluang Kembali Bersinar di Indonesia
Gugatan Ditolak PN Surabaya, CLS Tak Lanjutkan Proses Hukum terhadap Dimaz Muharri