SKOR.id - LaLiga akan meminta yurisdiksi lebih besar agar bisa menghukum klub yang penggemarnya bersalah atas pelecehan rasis setelah merasa "tidak berdaya" karena kurangnya sanksi menyusul insiden terbaru Vinicius Junior.
Liga Spanyol dilanda skandal rasisme setelah Vinicius diduga menjadi sasaran nyanyian rasis selama pertandingan di Valencia (21/5/2023) dan kemudian mengklaim itu adalah contoh dari "episode berkelanjutan yang tersebar di beberapa kota di Spanyol".
Menurut undang-undang negara saat ini LaLiga hanya dapat mengidentifikasi dan melaporkan insiden, tapi tidak bisa memberikan hukuman.
Oleh karena itu mereka menginginkan undang-undang diubah sehingga memiliki kekuatan untuk menjatuhkan hukuman seperti memaksa permainan dimainkan secara tertutup atau sanksi finansial.
"LaLiga akan meminta lebih banyak kekuatan sanksi agar lebih efektif dalam perang melawan kekerasan, rasisme, xenofobia, dan intoleransi dalam olahraga, di mana LaLiga telah memimpin identifikasi dan pelaporan perilaku semacam itu di stadion sepak bola selama bertahun-tahun, tetapi merasa tidak berdaya ketika mengamati bagaimana pelaporannya berakhir," bunyi pernyataan dari LaLiga.
“Terlepas dari perjuangan yang intens dan terus menerus melawan kekerasan dan rasisme dengan kekuatan penuh LaLiga merasa frustrasi atas atas kurangnya sanksi dan hukuman oleh badan disiplin olahraga, administrasi publik dan badan yurisdiksi yang melapor.
“Menghadapi situasi serius ini, dalam beberapa hari mendatang LaLiga secara resmi akan meminta amandemen UU 19/2007 tertanggal 11 Juli melawan kekerasan, rasisme, xenofobia dan intoleransi dalam olahraga dan UU 39/2022 tertanggal 30 Desember tentang olahraga.
“Tujuan dari proposal ini adalah untuk meminta agar LaLiga dapat menggunakan otoritas disipliner atas insiden semacam ini yang terjadi dalam pertandingan kompetisi profesional, sehingga badan disipliner LaLiga dapat melanjutkan untuk memberikan sanksi kepada mereka."
"Sanksi tersebut antara lain seperti penutupan sebagian tempat olahraga, pelarangan akses ke sana bagi penggemar dan pengenaan sanksi keuangan."
Pernyataan tersebut muncul setelah empat orang ditangkap oleh polisi Spanyol karena dicurigai menggantung patung Vinicius di jembatan pada bulan Januari.
Penangkapan itu menyusul skandal rasisme terbaru yang melanda sepak bola Spanyol, dengan Vinicius menjadi sasaran nyanyian rasis selama pertandingan melawan Valencia pada Minggu.
Pemain internasional Brasil itu mengancam akan meninggalkan lapangan di babak kedua setelah menjadi sasaran nyanyian monyet di Mestalla
Real Madrid mengatakan pelecehan itu merupakan "kejahatan kebencian" dan mengajukan pengaduan ke Kantor Kejaksaan Agung Spanyol.
Valencia pada hari Selasa mengonfirmasi bahwa polisi telah mengidentifikasi tiga suporter yang diduga melakukan pelecehan rasial, tetapi membantah basis penggemar mereka rasis.