SKOR.id - Menteri Olahraga Andrea Abodi meminta maaf kepada Dusan Vlahovic setelah penyerang Juventus tersebut mendapat pelecehan bernada rasisme dari penggemar Atalanta.
Ia juga membalas pernyataan pelatih Gian Piero Gasperini yang menyatakan bahwa itu bukan rasis.
I Bianconeri meraih tiga poin krusial setelah berhasil mengalahkan La Dea 2-0 di Stadion Gewiss, Minggu (7/5/2023).
Dua gol Juventus dicetak oleh Samule Iling-Junior (56') dan Dusan Vlahovic (90+8').
Pertandingan ini tercoreng akibat tindakan rasis yang dilakukan suporter Atalanta terhadap Dusan Vlahovic.
Insiden itu terjadi selama 10 menit terakhir dan semakin kuat setelah Dusan Vlahovic mencetak gol fantastis ke sudut atas.
Dia kemudian berselebrasi dengan meletakkan jari di bibirnya, tetapi itu langsung membuat Dusan Vlahovic diberi kartu kuning oleh wasit Daniele Doveri.
Wasit asal Italia itu menganggap selebrasi yang dilakukan penyerang asal Serbia itu sebagai provokatif.
Menteri Olahraga Italia, Andrea Abodi menulis pesan di akun media sosialnya pada malam harinya setelah pertandingan.
"Saya tidak, tidak untuk rasialisme, kami tidak bisa, tidak boleh dan tidak ingin memiliki warna, entah itu jersey atau kulit, ini bukan hanya tentang agama atau orang: itu selalu penting!," demikian pertanyaannya.
"Sama seperti RESPECT: itu selalu penting! Dan mereka yang salah harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, selalu dan dalam setiap kasus. Permintaan maaf kami kepada Dusan Vlahovic," dia melanjutkan.
Itu mungkin juga merupakan tanggapan tajam terhadap komentar dari pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini.
Pelatih asal Italia itu mencoba untuk berargumen bahwa para penggemarnya tidak rasis meski fans berulang kali menyebut Dusan Vlahovic sebagai gipsi.
"Saya mengutuk nyanyian itu, tetapi saya juga harus menunjukkan bahwa Atalanta memiliki Pasalic, Djimsiti, dan lainnya yang berasal dari etnis itu," kata Gian Piero Gasperini kepada Sky Sport Italia.
"Sementara kami memiliki pemain di masa lalu seperti Ilicic dan Sutalo," kata Gian Piero Gasperini.
"Kita harus melawan rasisme, tapi jangan bingung dengan perilaku buruk, yang merupakan masalah yang lebih umum dan lebih luas," tuturnya.
Gian Piero Gasperini juga berbicara dengan DAZN Italia, dan menunjukan sikap untuk mendorong kembali upayanya menghilangkan perilaku menjijikkan dari ultras Atalanta.
"Jika itu rasisme, mereka juga akan menghina Pasalic. Seringkali ada hinaan di stadion, padahal rasisme jauh lebih serius. Sayangnya, ini adalah nyanyian kasar yang ditujukan kepada satu pemain," katanya.
Atas kejadian ini, FIGC dikabarkan telah mengontak Juventus untuk memberikan dukungan. Pihak federasi juga berjanji bakal mengambil tindakan terkait kasus ini.