- Edwin Moses mendukung pelarangan atlet Rusia tampil di ajang Olimpiade Paris 2024.
- Menurut Edwin Moses, Rusia telah mencoreng integritas Olimpiade sejak insiden doping di Sochi 2014.
- Pria 66 tahun tersebut mengaku kecewa dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
SKOR.id - Peraih dua medali emas lari gawang Olimpiade, Edwin Moses, mendukung upaya pelarangan atlet Rusia dari berbagai kejuaraan olahraga termasuk Olimpiade.
Edwin Moses adalah peraih medali emas lari gawang di Olimpiade 1976 dan 1984 dari Amerika Serikat.
Jika saja negaranya tidak memboikot Moscow 1980 karena invasi Rusia ke Afghanistan maka Moses berpeluang meraih tiga medali emas Olimpiade.
Kali ini melihat agresi Rusia ke Ukraina, Moses berharap agar Negeri Beruang Merah dicoret dari daftar peserta Olimpiade Paris 2024.
"Boikot pada tahun 1980 bersifat politis. Sekarang ini kondisinya mengerikan," kata Moses dilansir dari Inside The Games.
"Kali ini tidak ada hubungannya dengan politik. Ini tentang kemanusiaan, perang, pertarungan, anak-anak, dan orang-orang tidak berdosa yang terbunuh, roket, misil, tank, serta tayang langsung di TV, semua orang menyadarinya."
Pria 66 tahun tersebut lantas mengungkit "dosa" Rusia yang lebih dulu mencoreng dunia olahraga, yakni doping yang dipromotori oleh pemerintah pada Olimpiade Sochi 2014.
Menurutnya, Rusia seharusnya sudah lebih dulu dihukum dari berbagai ajang olahraga sejak kasus doping tersebut.
View this post on Instagram
"Saya mendukung pelarangan atlet Rusia karena apa yang terjadi di Sochi pada 2014 sangat mencoreng integritas Olimpaide via doping," jelasnya.
"Saya adalah bagian drai Komite Eksekutif Badan Anti-Doping Dunia (WADA) dan saya pikir hukuman (untuk Rusia) terlalu ringan."
"Menurut saya, apa yang mereka lakukan kepada seluruh dunia saat ini di Ukraina adalah sama dengan apa yang mereka lakukan di dunia olahraga (karena doping)."
"Rusia seharusnya dilarang tampil di Paris (Olimpiade 2024)."
Moses mengaku sedikit kecewa dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menurutnya dulu adalah salah satu orang yang sangat memperhatikan dunia olahraga.
"Saya pernah berbincang sepanjang malam denganya. Dia membicarakan tentang olarhaga seperti satu cawan yang suci," kata Moses menambahkan.
"Juga bagaimana pentingnya olahraga untuk setiap orang di berbagai negara. Tak pedulu apapun filosofi yang dimiliki bisa tetap bertanding bersama. Siapapun yang menang ya menang."
"Saya baru sadar bahwa semua itu hanyalah sebuah propaganda," kata Moses memungkasi.
Berita Olahraga Lainnya:
Pelatih Tim Renang Ukraina Selamat dari Bom Rusia: Terkubur Hidup-hidup selama Dua Jam!
Pidato Anti-Perang Disensor, IPC Pertanyakan Keputusan Penyelenggara Paralimpiade Musim Dingin