- Desain Sirkuit Kymiring dianggap membosankan dan tak layak untuk menggelar MotoGP.
- Pembalap penguji berharap pengelola mengubah desain sirkuit.
- Sulit menyalip jadi kekhawatiran terbesar karena itu aspek terpenting dalam MotoGP.
SKOR.id – Sirkuit Kymiring, Finlandia, masuk kalender balap MotoGP 2020 yang rencananya digelar 12 Juli. Tapi, beberapa pembalap penguji menyebut desain trek tak layak untuk balap motor karena membosankan.
Untuk diketahui, saat pengerjaan Sirkuit Kymiring selesai, hanya pembalap penguji yang bisa mencoba trek baru tersebut. Tapi, mereka tak terkesa karena minim persaingan.
Direktur Sirkuit Kymiring Timo Pohjola bekerja sama dengan perusahaan Inggris, APEX Circuit Design. APEX belum berpengalaman membangun sirkuit Grade A untuk MotoGP.
Pembalap penguji Honda Racing Team (HRC), Stefan Bradl, mengatakan desain Sirkuit Kymiring membosankan. Hanya ada satu sektor lurus dan tak bisa pakai lebih dari gigi tiga.
Baca Juga: Jorge Lorenzo: Yamaha Pilih Sosok Tepat untuk Tingkatkan Performa YZR-M1
"Saya terkejut melihat betapa lambatnya trek ini. Ada dua tikungan yang menggunakan gigi satu dan sebagian besar kami hanya menggunakan gigi dua," kata Stefan Bradl.
"Satu sektor lurus juga tak benr-benar lurus karena ada sedikit tikungan, yang mana Anda harus kembali bersiap memasuki tikungan kecepatan rendah," ia menambahkan.
Pembalap biasanya ingin lomba dengan kecepatan tertinggi untuk memaksimalkan potensi motor. Stefan Bradl tak ingin memanfaatkan jatah wildcard di Sirkuit Kymiring.
"Berbeda dengan Sirkuit Sachsenring, Jerman. Tikungan kanan-kiri, bergantian. Di sana, sangat lambat, Anda harus membiasakan diri," ujar pria 30 tahun tersebut.
Local hero yang juga pembalap penguji Red Bull KTM Racing, Mika Kallio, ikut mengkritik. Ia merasa desain trek Sirkuit Kymiring perlu diubah karena belum sepenuhnya selesai.
"Mulai tikungan kelima hingga finis, Anda akan berkendara di tanjakan. Seperti tak punya sektor lurus, walaupun ada di garis start. Setelah itu, trek terlalu lambat untuk MotoGP."
Kekhawatiran terbesar adalah lomba Grand Prix Finlandia yang berjalan membosankan karena minim aksi menyalip di Sirkuit Kymiring. Padahal, menyalip jadi aspek penting dalam MotoGP.
"Tapi, di sini, hanya ada satu sektor lurus yang ideal. Pembalap di belakang tak punya peluang menyalip di area lain karena jarak antara tikungan terlalu pendek,” kata Mika Kallio.
Menariknya, Mika Kallio sudah mengkritik desain Sirkuit Kymiring sejak dua tahun lalu. Namun, perubahan sulit dilakukan karena operator memiliki sistem keuangan yang ketat.