- PB Forki belum dapat menggelar pelatnas di tengah pandemi virus corona.
- Saat ini, 24 atlet karate penghuni Pelatnas masih berlatih di daerah masing-masing tetapi tetap mendapat pemantauan pelatih.
- Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan persiapan.
SKOR.id – Pengurus Besar Federasi Karate-Do Indonesia (PB Forki) belum dapat menggelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB Forki, Djafar Djantang, dalam telekonferensi bersama NOC Indonesia, Jumat (3/4/2020).
Djafar Djantang menuturkan, saat ini ada 24 karateka penghuni Pelatnas yang melakukan latihan di daerah masing-masing.
Baca Juga: Olimpiade 2020 Ditunda, Pelatnas Karate Petik Sisi Positifnya
Pada sisi lain, situasi pandemi Covid-19 yang makin meluas penyebarannya juga membuat agenda kejuaraan karate internasional mengalami penundaan.
“Mulai World Premier League di Maroko pada Maret lalu, Madrid pada April, hingga agenda pekan depan, seluruhnya dibatalkan,” kata Djafar Djantang.
“Kemudian ada tryout di Bali, di mana Indonesia jadi tuan rumah Asia Karate Championship. Pun demikian di Arab Saudi, kejuaraan dunia juga tidak dilaksanakan," ia menuturkan.
Dalam kesempatan yang sama, Djafar Djantang menyebut PB Forki akan segera melaksanakan pelatnas ketika situasi mulai kondisif.
Meski atlet masih berada di daerah, PB Forki tetap berusaha untuk memaksimalkan program latihan secara jarak jauh.
“Tim pelatih menyiapkan program lalu disampaikan ke atlet di daerah masing masing untuk dapat diikuti dan terpantau dari pusat,” katanya.
Selain itu, penundaan Olimpiade Tokyo 2020 (menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021) diakui memberi kans lebih bagi karateka Indonesia untuk mempersiapkan diri secara maksimal.
Apalagi turnamen kualifikasi Olimpiade seharusnya dilaksanakan 8-10 Mei 2020 ditunda sampai 26-28 Juli 2020.
Baca Juga: Karate Berharap Raih Tiket ke Olimpiade 2020
Dalam turnamen yang berlangsung di Paris, Prancis, itu, Djafar menyebut Federasi Karate Dunia (WKF) bakal menyediakan tiga tiket untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020.
"Semoga perubahan jadwal akan memberikan kesempatan karateka kita berjuang memperbaiki peringkat," Djafar Djantang memungkasi.