- Predator MMA mengomentari kasus pencabulan oknum guru taekwondo terhadap tiga anak didiknya yang terjadi di Solo.
- Jeremy Meciaz menyoroti munculnya perguruan bela diri tak jelas yang berpotensi menyebabkan hal tak diingikan.
- Menurut Jeremy Meciaz, bela diri yang jelas harus didasari ilmu kepelatihan olahraga yang benar atau sport science.
SKOR.id - Miris mungkin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan peristiwa guru taekwondo di Solo yang berbuat cabul kepada anak didiknya.
Pada Jumat (24/3/2023) lalu, Polresta Solo mengungkap modus oknum guru taekwondo berinisial DS (44 tahun) yang tega mencabuli tiga siswanya.
Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iwan Saktiadi, mengungkap tersangka DS kerap menjanjikan anak didiknya ikut turnamen nasional sebagai iming-iming untuk melancarkan aksinya.
Selain itu, terungkap bahwa DS menyebut aksi bejatnya itu sebagai tes khusus kepatuhan murid kepada gurunya. Mirisnya, aksi ini sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir.
Peristiwa miris ini pun mengundang keprihatinan tersendiri, tak terkecuali Jeremy Meciaz selaku Presiden WBC Muay Thai di Indonesia.
Jeremy Meciaz secara khusus menyoroti munculnya perguruan bela diri yang tak jelas latar belakangnya sehingga berpotensi menimbulkan hal yang tak diinginkan.
"Maka itu, kalau mau ikut (perguruan) bela diri enggak usah yang aneh-aneh, yang pasti-pasti saja," ujar Jeremy Meciaz lewat pesan singkat kepada Skor.id.
"Jangan asal ikutan teman supaya tidak jadi korban aliran sesat, pembodohan publik, perundungan, apalagi sampai jadi korban pelecehan seperti itu."
Lebih lanjut, Jeremy menyebut sudah banyak perguruan bela diri "tidak jelas" yang memakan banyak korban jiwa dengan metode latihan yang tak sesuai.
Menurutnya ada beberapa perguruan bela diri dengan metode yang tidak didasari dengan ilmu olahraga yang tepat dan terkesan klenik.
"Kita semua kan bisa menilai bela diri mana yang abal-abal dan yang benar-benar bertarung. Cara membedakannya pun gampang kok," katanya.
"Kalau bela diri abal-abal tidak mungkin ada yang mau bikin acara TV-nya karena tidak menarik ditonton."
"Kedua, melatih atlet atau calon atlet harus didasari ilmu kepelatihan olahraga yang benar atau sport science," kata President Representative WBC Muay Thai di Indonesia itu.
"Sejauh ini, pertandingan bela diri yang laku keras di jual di televisi dan layak sebagai tontonan masyarakat hanya MMA, kickboxing, Muay Thai, dan tinju," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jeremy Meciaz yang juga selaku pentolan Predator MMA menjelaskan misi yang diusung pihaknya untuk kemajuan bela diri di Indonesia.
"Misi kami setelah Predator MMA opening adalah mencetak atlet berkualitas Predator yang akan disiapkan untuk Combat Sport Profesional baik nasional maupun International."