- Atlet atletik asal Kenya, Pamela Jelimo resmi meraih medali perunggu Olimpiade London 2012 nomor lari 800 meter.
- Ia naik peringkat dari finis keempat ke posisi ketiga setelah atlet peraih medali emas didiskualifikasi karena doping.
- Jelimo menggambarkan penantian selama 10 tahun untuk memperoleh haknya itu sebagai hal yang menyakitkan.
SKOR.id - Atlet atletik asal Kenya, Pamela Jelimo, akhirnya menerima medali perunggu Olimpiade London 2012 nomor lari 800 meter.
Jelimo memperoleh haknya tersebut dalam upacara khusus yang digelar oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Museum Nasional, Nairobi, Kenya pada 7 Desember lalu.
Dalam keikutsertaan di final nomor lari 800m sepuluh tahun yang lalu, Jelimo finis keempat dengan catatan waktu 1 menit 57,59 detik.
Namun, ia berhasil naik peringkat ke posisi ketiga pada 2017 lalu setelah atlet yang meraih medali emas, Mariya Savinova, dari Rusia didiskualifikasi karena doping.
Jelimo menggambarkan penantian selama 10 tahun untuk memperoleh haknya itu sebagai hal yang menyakitkan.
"Sangat menyakitkan menunggu selama ini untuk menerima medali," ujar peraih emas Olimpiade Beijing 2008 itu.
"Doping adalah ancaman yang membuat saya kehilangan banyak kesempatan baik dalam memenangkan bonus maupun dalam promosi di tempat kerja saya, Kepolisian Kenya di mana kami memiliki target dalam kompetisi internasional."
Ia tak kuasa menahan air mata saat menyaksikan video aksinya dalam final Olimpiade London 2012 dimainkan di proyektor selama upacara realokasi medali.
Terlepas dari penantian panjang, Jelimo berhasil menemukan beberapa hal positif saat menonton bersama keluarganya, termasuk ibunya yang juga diliputi emosi.
"Anak-anak saya sekarang bisa melihat saya menerima medali perunggu, 10 tahun kemudian. Ini seperti mimpi," ujar wanita 33 tahun itu.
"Saya awalnya tidak percaya ketika mendengar kabar baik itu. Benar-benar impian setiap atlet untuk memenangkan medali di Olimpiade dan saya merasa terhormat orang tua saya menemani saya dan berbagi kegembiraan ini,” imbuhnya.
Pamela Jelimo is hands down the best female talent I have covered in Kenyan athletics. The way she exploded onto the scene in 2008 especially at the Beijing Olympics was unbelievable. Add the cameo at 2012 World Indoors; the Kapsabet Express was a supreme talent. History maker. pic.twitter.com/DDznsys7qN— James Wokabi (@JWokabi) December 7, 2022
Sebelumnya, mantan lifter Indonesia, Citra Febrianti juga mengalami pengalaman serupa seperti yang terjadi dengan Pamela Jelimo.
Citra baru resmi meraih medali perak Olimpiade London 2012 dari cabang olahraga angkat besi pada September lalu.
Citra tampil di kelas 53 kg putri London 2012 dan menempati ranking empat total angkatannya 206 kg (angkatan snatch 91 kg dan clean&jerk 115 kg).
Ia akhirnya berhak atas realokasi medali perak setelah IOC mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo (Kazakhstan) pada 19 Oktober 2016.
IOC mengungkapkan bahwa lifter asal Kazakhstan itu positif doping pada 19 Oktober 2016.
Kasus yang sama juga melibatkan peraih medali perunggu, Cristina Iovu (Moldova) pada 10 November 2016.
Keduanya terbukti positif doping berdasarkan klasifikasi baru Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).
Namun, Citra baru bisa memperoleh haknya enam tahun kemudian setelah melewati proses yang panjang.
Berita Atletik Lainnya:
Menpora RI Resmikan Lintasan Atletik Internasional Pertama di Sumbar
Kejuaraan Dunia Atletik Indoor 2023 di Nanjing Kembali Ditunda