- PB PRSI menggelar Rakernas pada Minggu (19/2/2023).
- Anindya Bakrie berencana mengubah nama PRSI karena terinspirasi World Aquatics.
- PB PRSI telah membangun sistem informasi berbasis android untuk kemajuan akuatik Indonesia.
SKOR.id - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) baru saja menggelar Rapat Kerja Nasional atau Rakernas di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Minggu (19/2/2023) .
Rakernas PB PRSI kali ini mengusung tema "Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, menuju akuatik yang berprestasi" dan dihadiri oleh tamu undangan dari 31 provinsi di seluruh dunia.
Selatin Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie, turut hadir juga tamu undangan seperti Sandiaga Uno (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia), Marciano Norman (Ketum KONI Pusat), Arlan P. Lukman (Komite Eksekutif NOC Indonesia), dan Irfan Hadi (Perwakilan Bank BTN).
Sandiaga Uno yang membuka Rakernas PB PRSI mengaku kagum dengan inovasi yang diberikan oleh induk olahraga akuatik Indonesia tersebut.
"Selamat pada Ketum Anin dan jajarannya di PB PRSI. Bersama pemerintah siap berkolaborasi dan rakernas bisa menghasilkan rumusan inovasi serta peningkatan prestasi," ucap Sandiaga dalam rilis PB PRSI.
"Saya juga berharap ada peningkatan sport tourism, sehingga akuatik bisa jadi atraksi di destinasi wisata Indonesia. Harapannya bisa membangkitkan pariwisata berbasis olahraga."
Marciano Norman pun berharap PB PRSI bisa mencetak atlet-atlet akuatik baru yang berprestasi di level PON 2024 hingga Olimpiade Paris 2024.
"Atlet berprestasi dilahirkan oleh organisasi yang terkelola dengan baik. Saya harapkan Anin berani evaluasi total dan dicita-citakan bisa terwujud seperti meraih medali pada Olimpiade 2032," ujarya.
Sementara itu, Anindya Bakrie menyampaikan beberapa agenda dan target yang ingin dicapai oleh PB PRSI sepanjang tahun 2023.
Beberapa agenda PB PRSI antara lain SEA Games Kamboja, 5-17 Mei 2023 Asian Games 2023 Hangzhou September 2023, ANOC World Beach Games Bali 5-12 Agustus 2023, serta tuan rumah SEA Age Group Swimming Championship 2023.
Selain itu, Anindya juga menyinggung tentang wacana perubahan nama PB PRSI agar tidak diasosiasikan hanya untuk cabang olahraga renang saja.
Anindya terinspirasi dari perubahan nama induk olahraga renang dunia (FINA) yang mengubah nama mereka menjadi World Aquatics untuk mengakomodasi cabang olahraga akuatik lain di luar renang.
"Ini tentu juga menginspirasi negara-negara lain untuk merubah nama," ujar Anin menjelaskan.
"Semoga dalam rakernas ini bisa jadi pedoman. Karena akuatik tidak hanya renang, tapi ada cabang olahraga lain seperti polo air, loncat indah, renang artistik dan renang perairan terbuka."
Selain itu, Anindya juga menyinggung tentang sistem informasi berbasis android yang telah dikembangkan oleh PB PRSI.
Sistem tersebut akan membantu dalam integrasi data atlet hingga kondisi kolam renang untuk kompetisi.
"PB PRSI juga telah membangun sistem informasi manajemen yang berbasis android di mana ke depan semua data atlet, official serta data lainnya dapat di akses cukup melalui smartphone."
"Dalam aplikasi e-swim cukup lengkap data atlet, tim, pelatih, wasit dan kolam renang," kata Anindya menegaskan.