- Memiliki tato dengan gambar lima cincin Olimpiade seolah menjadi semacam tradisi di kalangan Olimpian.
- Perenang Amerika Serikat peraih medali emas Olimpiade Seoul 1988, Chris Jacobs, diyakini sebagai sang pionir.
- Namun, trend tato lima cincin Olimpiade ini disebut jadi trend di kalangan Olimpian setelah Michael Phelps merajah tubuhnya dengan gambar logo sakral itu.
SKOR.id - Ada semacam "tradisi" di kalangan atlet yang pernah tampil di Olimpiade atau biasa disebut Olimpian untuk membubuhkan tato khas di bagian tubuhnya.
Tato itu bergambar lima cincin Olimpiade berwarna biru, kuning, hitam, hijau, dan merah yang didesain oleh Baron Pierre de Cobertin lalu diperkenalkan ke publik pada 1912.
Sejumlah atlet elite pun melakukan "tradisi" itu, seperti Caeleb Dressel yang merupakan perenang Amerika Serikat maupun pevoli pantai putri asal Swiss bernama Joana Heidrich.
Caeleb Dressel yang hingga saat ini memiliki tujuh medali emas Olimpiade dari edisi 2016 dan 2020 menempatkan tato cincin Olimpiade di bagian lengan kanan.
Sedangkan Joana Heidrich merajah tubuhnya dengan tato khas para Olimpian di bagian rusuk kanan. Tulisan Rio 2016 dibubuhkan sebagai pengingat debutnya di ajang akbar itu.
Meski gagal meraih medali pada debutnya, Joana Heidrich mampu menebusnya di Olimpiade Tokyo 2020 saat mendapat perunggu bersama Anouk Verge-Depre.
Tradisi memiliki tato lima cincin Olimpiade ini ternyata tak hanya dilakukan oleh para atlet yang mampu meraih medali.
Misal Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, ganda putri dari cabor bulu tangkis itu sama-sama punya tato khas Olimpian meski belum mampu meraih medali dari dua edisi yang sudah diikuti.
Kakak-beradik asal Bulgaria itu pun kompak menempatkan tato lima cincin Olimpiade itu di dekat area pergelangan tangan kiri.
Hal serupa dilakukan oleh pevoli putri asal Argentina yang saat ini tampil di Proliga 2023 bersama Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Julieta Costanza Lazcano.
Julieta Costanza Lazcano yang pernah tampil di Olimpiade Rio 2016 dan Tokyo 2020 itu memiliki tato lima cincin Olimpiade di area biceps kanannya.
Meski belum mampu meraih medali, rasanya sah-sah saja para Olimpian merajah tubuhnya dengan tato lima cincin Olimpiade sebagai pengingat.
Pasalnya, tak sembarangan orang bisa tampil di pesta olahraga empat tahunan itu karena butuh kerja keras dan banyak pengorbanan agar bisa lolos kualifikasi yang sangat ketat.
Selain itu, bisa saja ini dijadikan semacam motivasi bagi sang atlet untuk tampil di edisi berikutnya dan berjuang untuk meraih medali.
Lalu, sejak kapan "tren" tato lima cincin Olimpiade ini merebak di kalangan Olimpian? Berdasar penelusuran, sejumlah pihak menyebut bahwa tradisi itu dimulai pada 1988.
Perenang Amerika Serikat, Chris Jacobs, diyakini banyak pihak sebagai sang pioner tradisi tato lima cincin Olimpiade di kalangan Olimpian.
PHOTO: Chris Jacobs was likely the first U.S. swimmer with an Olympic rings tattoo. Would you get one if you competed? pic.twitter.com/tHN2ctvH— espnW (@espnW) July 24, 2012
Semuanya bermula saat Chris Jacobs sedang berlibur ke Hawaii usai tampil di Olimpiade Seoul 1988. Saat itu, tebersit keinginan untuk menambah tato yang ada di tubuhnya.
Sebelumnya, pada tahun pertamanya berkuliah di University of Texas, Jacobs sudah membuat tato kecil bergambar tanduk panjang maskot sekolahnya di area yang tertutupi pakaian renangnya.
Kala itu, Jacobs ingin membuat tato yang lebih besar dengan gambar yang bisa dibanggakan dari sosok dirinya.
Tanpa berpikir terlalu panjang, pria asal New Jersey itu pun memilih gambar lima cincin Olimpiade untuk ditato di area biceps.
Apalagi dirinya baru saja pulang dari Korea Selatan dengan membawa dua medali emas dan sekeping perak Olimpiade Seoul 1988.
"Tato pertama saya berukuran kecil. Beberapa tahun kemudian, saya memutuskan ingin memiliki tato yang lebih terlihat," ujarnya beberapa tahun lalu dikutip dari swimswam.com.
"Hanya ada dua hal yang saya rasa layak untuk ditempatkan di tubuh saya (sebagai sebuah tato), yakni longhorn (maskot sekolahnya) atau cincin-cincin itu (Olimpiade)."
Namun, langkah Chris Jacobs membubuhkan tato lima cincin Olimpiade ini tak langsung jadi trend di kalangan Olimpian.
Menurut Chris Jacobs sendiri, trend ini mulai booming begitu Michael Phelps yang juga merupakan perenang asal Amerika Serikat merajah tubuhnya dengan tato tersebut.
"Saya tidak yakin apakah ada atlet dari Olimpiade 1988 yang juga memiliki tato cincin itu atau beberapa tahun kemudian," kata pria 58 tahun itu.
"Sepertinya, hal ini jadi sesuatu yang populer sekitar 2008. Begitu Michael Phelps melakukannya, itu (tato lima cincin Olimpiade) menjadi hal yang sepertinya harus dimiliki (Olimpian)."
Michael Phelps sendiri menempatkan tato lima cincin Olimpiade-nya di area pinggul kanan dan sedikit tersembunyi karena sering tertutup celana renangnya.
Chris Jacobs pun mengaku bangga memiliki tato tersebut karena menimbulkan antusiasme tersendiri bagi orang lain yang melihatnya.
"Mayoritas rekan kerja saya awalnya tak tahu kalau saya punya tato karena saya selalu menggunakan pakaian lengan panjang, kata pria yang setelah pensiun bekerja kantoran.
"Namun, dalam sejumlah kesempatan ketika ada orang yang melihat tato itu dan menanyakannya, mereka selalu memberi respons sangat baik."
"Orang-orang sepertinya selalu senang mendengar cerita soal Olimpiade. Apalagi orang dengan tato di area yang terlihat langsung pada saat ini bisa lebih diterima," katanya memungkasi.
Berita Lainnya:
Volcom x Tim Olimpiade Amerika Serikat, Kolaborasi Sangar untuk Musim Dingin
Rusia Klaim Upaya Boikot Olimpiade 2024 Bisa Merusak Olahraga