- PB PODSI mendukung penundaan Olimpiade 2020 karena terganggunya babak kualifikasi.
- Tapi, PODSI berharap Olimpiade hanya ditunda tiga bulan.
- Jika dalam waktu tiga bulan Olimpiade tak bisa digelar, IOC diharapkan menunda hingga tahun depan.
SKOR.id – Keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang yang memunculkan wacana penundaan, disambut Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI).
Wakil Ketua Umum (Waketum) PB PODSI, Budiman Setiawan, mengatakan saat Olimpiade Tokyo 2020, 24 Juli-9 Agustus, ada kemungkinan pandemi Covid-19 sudah berakhir.
Tapi, yang menjadi masalah, kualifikasi menuju Olimpiade untuk dua cabang olahraga dayung, yakni rowing dan kano/kayak sudah telanjur berantakan.
Tidak ada satu pun negara yang mau menyelenggarakan kualifikasi Olimpiade. Kondisi ini membuat peserta rowing maupun kano/kayak menjadi tidak jelas.
Baca Juga: PBSI Umumkan Pelatih Tunggal Putra Hendry Saputra PDP Covid-19
"Sebenarnya, kami mengusulkan agar kualifikasi sekalian digelar di Tokyo, dua pekan sebelum games time. Tapi, berbenturan dengan regulasi IOC," kata Budiman, Selasa (24/3).
Regulasi yang dimaksud Budiman adalah batas entry by name. Dua pekan sebelum Olimpiade, seluruh nama atlet sudah harus masuk ke penyelenggara.
Budiman berharap, Olimpiade 2020 hanya mundur tiga bulan. Dengan demikian, PB PODSI masih bisa melanjutkan program yang sudah dicanangkan untuk 2020.
Baca Juga: Indonesia Patriots Mundur, IBL Bisa Langsung Play-off
"Bahkan, dengan penundaan tiga bulan, kami bisa memperbaiki periodesasi latihan. Jadi, ini ada bagusnya buat kami (tim nasional dayung)," ujarnya.
Namun, jika tidak bisa diselenggarakan dalam tiga bulan, ia berharap Olimpiade berlangsung tahun depan. Jangan sampai IOC dan Pemerintah Jepang memilih Desember.
"Seandainya (digelar) Desember, Jepang sudah masuk musim dingin. Untuk olahraga luar ruangan seperti kami, akan dirugikan,” Budiman menuturkan.
Olahraga seperti rowing dan kano/kayak akan sulit diselenggarakan pada Desember. Pasalnya, di waktu tersebut, danau-danau di Jepang kemungkinan membeku.