- PB PABSI mengantisipasi perubahan kelas yang mungkin terjadi pada Olimpiade Paris 2024.
- Olimpiade Paris 2024 kemungkinan hanya mementaskan lima kelas putra dan putri.
- PB PABSI berjanji untuk menjaga kelas-kelas yang jadi andalan Indonesia maupun Asia.
SKOR.id - Indonesia terancam kerugian pada Olimpiade Paris 2024, menyusul munculnya wacana perubahan kelas di cabang olahraga (cabor) angkat besi.
Dalam kongres Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) di Tashkent, Uzbekistan, 20-21 November 2021, jumlah kelas pada Olimpiade Paris bakal dikurangi.
Sebagai informasi, Olimpiade Tokyo 2020, angkat besi mempertandingkan 7 kelas putra dan putri. Sedangkan di Paris, hanya 5 kelas putra dan 5 putri.
Parahnya, demi mengakomodir kepentingan negara-negara Eropa lantaran Olimpiade 2024 berlangsung di Benua Biru, kelas-kelas kecil kemungkinan hilang.
Ini karena kelas-kelas kecil memang jadi kekuasaan negara-negara Asia. Sebut saja, Indonesia, yang selalu mendulang medali pada kelas di bawah 80 kg.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Hadi Wihardja, menuturkan hal tersebut.
Pihaknya akan berupaya keras agar kelas-kelas ringan yang menjadi andalan Indonesia di cabor angkat besi, tetap dipertandingkan.
Dari rencana lima kelas angkat besi putra dan putri pada Olimpiade Paris 2024, tiga di antaranya setidaknya di bawah 80 kg.
"Yang kami khawatirkan, penentuan kelas angkat besi di Olimpiade menguntungkan negara-negara Eropa," kata Hadi Wihardja kepada Skor.id.
"Untuk itu, PABSI yang juga peserta kongres akan menjaga kelas-kelas yang menjadi keunggulan (negara-negara) Asia," ia menambahkan.
Pria yang juga eks High Performance Director (HPD) Satlak Prima itu menyatakan, kalaupun ada perubahan kelas, diharapkan tak terlalu jauh.
Misalnya, kelas 49 kg putri yang diikuti oleh Windy Cantika Aisah, berubah menjadi 50 kg putri. Perubahan itu masih bisa dikejar oleh Indonesia.
"Kalau kelas 49 kg putri berubah menjadi 50 kg, saya optimistis Windy tetap kompetitif," ucap Hadi Wihardja, belum lama ini.
Sebagai catatan, pada Olimpiade Tokyo 2020, lifter Indonesia menyumbangkan satu perak dan dua perunggu.
Perak diraih Eko Yuli Irawan (61 kg putra), sedangkan dua perunggu disumbangkan Windy Cantika Aisah (49 kg putri) dan Rahmat Erwin Abdullah (73 kg putra).
Dua Pemain IFeL Didepak, Diduga Ada Match-fixinghttps://t.co/01I1dIOhvs— SKOR.id (@skorindonesia) November 18, 2021
Berita Olahraga Lainnya:
Jelang SEA Games 2021 Hanoi, Perenang Muda Andalan Vietnam Pilih Pensiun
Bersama AF Rinaldo, Hangtuah Optimistis Bangkit di IBL 2022
Hasil Indonesia Masters 2021: Comeback Manis, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Tembus Perempat Final