- PB PABBSI memperkirakan kalender kejuaraan angkat besi dunia paling cepat dimulai Desember 2020.
- PB PABBSI tak yakin pernyataan salah satu board member AWF yang menyebut Kejuaraan Asia berlangsung Oktober.
- Pandemi Covid-19 berdampak lebih panjang dari sebelumnya.
SKOR.id – Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Indonesia memperkirakan kalender kejuaraan kembali bergulir akhir tahun ini.
Pandemi virus corona (Covid-19) yang menjangkiti ratusan negara di dunia diprediksi berlangsung lama dari perkiraan sebelumnya.
Berita Angkat Besi Lain: PABBSI Anggap Realistis PON Papua Berlangsung Sebulan Sebelum SEA Games 2021
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PB PABBSI, Alamsyah Wijaya, memprediksi, kalender Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) untuk 2020, sudah usai.
Atau, paling cepat, kejuaraan dimulai pada Desember 2020. Alamsyah Wijaya tak setuju dengan pernyataan seorang executive board member Federasi Angkat Besi Asia (AWF).
Menurutnya, Kejuaraan Angkat Besi Asia akan berlangsung Oktober. Alamsyah Wijaya mengatakan, efek dari pandemi Covid-19 masih sangat lama.
Kalau pun seandainya pandemi virus corona berakhir pertengahan tahun ini, aktivitas dunia tak mungkin langsung normal. Dengan kata lain, butuh waktu beberapa bulan.
"Jujur, setelah pandemi berakhir, kayak-nya susah kalau kejuaraan dimulai dalam waktu beberapa bulan. Paling cepat, Desember," ujar Alamsyah Wijaya, Selasa (28/4/20).
Meskipun masih lama, PB PABBSI tetap menggeber latihan tim nasional angkat besi di MES Marinir, Kwini, Jakarta. Sebab, Eko Yuli Irawan harus menjaga performanya.
Kemungkinan, kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dimulai dari awal, Juli hingga Agustus 2021. Jadi, periode kualifikasi akan dimulai pada Januari mendatang.
"Awal tahun depan, kualifikasi Olimpiade dimulai lagi. Atlet-atlet harus siap sebab tiket ke Olimpiade memang sangat penting," ia membeberkan.
Terkait kebijakan kualifikasi, Alamsyah mengatakan tidak akan banyak berubah meski IWF baru mengalami suksesi kepemimpinan.
Otoritas tertinggi angkat besi dunia itu terkena skandal doping dan korupsi yang menyeret nama presiden lama, Tamas Ajan.
"Kualifikasi jadi otoritas dari IOC (Komite Olimpiade Internasional). Jadi, siapapun yang ada di IWF, tak akan berpengaruh,” Alamsyah mengungkapkan.