- Sebuah dokumen konon berasal dari para pemimpin senior Islam 'melarang' atlet Muslim tampil di Olimpiade Beijing.
- Administrasi Spiritual Muslim Federasi Rusia mengatakan bahwa pesan itu 'palsu'.
- Badan Muslim terkemuka Rusia membantah menyerukan boikot.
SKOR.id - Para pemimpin Islam Rusia membantah melarang atlet Muslim berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 sebagai protes atas perlakuan China terhadap penduduk Uyghurnya.
Sebuah dokumen bocor pada akhir Desember 2021 oleh akun Twitter 'Dewan Imam Global'. Konon berasal dari para pemimpin senior Islam. Isinya melarang atlet Muslim tampil di Olimpiade Beijing 2022.
“Acara ini secara langsung melayani kepentingan rezim tirani dan menindas yang secara langsung bertanggung jawab atas genosida dan pembersihan etnis Uyghur,” bunyi pernyataan itu.
Dalam sebuah bagian dengan judul 'Cc: Yang Mulia', dokumen tersebut membagikan nama-nama imam senior dari seluruh dunia, termasuk Mufti Agung Rusia Ravil Gainutdin.
Namun, Administrasi Spiritual Muslim Federasi Rusia mengatakan di situs webnya bahwa pesan itu palsu.
“Sebuah dokumen muncul di media sosial – sebuah pernyataan dari organisasi tertentu Dewan Imam Global (Dewan Imam Dunia), berisi seruan untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin di Beijing, yang dijadwalkan pada 2022,” bunyi tanggapan tersebut.
STATEMENT
The Global Imams Council rules that participation and attendance in the Beijing 2022 Winter Olympics are prohibited. This event directly serves the interests of a tyrannical and oppressive regime that is responsible for the genocide and ethnic cleansing of Uyghurs. pic.twitter.com/aZkxjrN7Wp— Global Imams Council (@ImamsOrg) December 30, 2021
“Dokumen tersebut ditandatangani oleh Mufti Sheikh Ravil Gainutdin, serta oleh Mufti Tertinggi dari sejumlah negara, yang tentu saja merupakan kebohongan terang-terangan dan tidak sesuai dengan kenyataan.
“Perlu dicatat bahwa setelah percakapan telepon dengan kantor Mufti Tertinggi Mesir Sheikh Shauki Allam, Mufti Tertinggi Bosnia dan Herzegovina Hussein Kavazovich dan lainnya, ditemukan dengan andal bahwa kepemimpinan spiritual negara-negara ini juga tidak ada hubungannya dengan dokumen ini,” tambahnya.
Administrasi Spiritual Muslim Federasi Rusia dan Dewan Mufti Rusia secara resmi menyatakan bahwa ketuanya, Mufti Sheikh Ravil Gainutdin, tidak menandatangani dokumen palsu ini.
“Administrasi Spiritual Muslim Federasi Rusia dan Dewan Mufti Rusia menganggap situasi ini sebagai provokasi dan meminta media untuk tidak menyebarkan informasi palsu!”
Akun Twitter 'Dewan Imam Global' memiliki kurang dari 700 pengikut. Tetapi pesan itu dibagikan oleh akun 'Kongres Uyghur Dunia' yang jauh lebih besar.
Akun terverifikasi membagikan pesan itu sebagai langkah penting dalam perlawanan global terhadap Olimpiade Beijing 2022.
AS termasuk di antara negara-negara yang mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing. Hal itu mengutip rekam jejak hak asasi manusia China dan tuduhan pelecehan terhadap jutaan penduduk Uighur, yang sebagian besar berbasis di wilayah barat laut Xinjiang.
Di tempat lain, negara-negara seperti Rusia telah mencela boikot sebagai sikap politik yang tidak berguna dan menyebut AS, Kanada, dan Inggris merendahkan olahraga dan untuk memecah belah daripada menyatukan.***
Berita atletik lainnya:
Paralimpiade Tokyo 2020: Saptoyoga Purnomo Jaga Asa Tambah Medali Indonesia dari Atletik
Usai Melalui Perdebatan, Atlet Para Atletik Indonesia Lolos Klasifikasi Paralimpiade Tokyo 2020