SKOR.id – Ada cinta yang tidak berakhir, mereka berubah drastis lalu kembali lagi. Mungkin ungkapan ini cocok untuk para bintang sepak bola yang sulit melupakan klub lamanya hingga memilih kembali dan memperkuatnya, meskipun tidak lama.
Bintang sepak bola terakhir yang dengan sepenuh hati memilih kembali ke klub lamanya adalah Sergio Ramos. Sevilla FC adalah tim diri bermain pada usia 10 hingga 19 tahun.
Seperti Ramos, mantan pemain Juventus FC Aaron Ramsey juga pulang ke Cardiff (bersama putranya yang berusia tujuh tahun, Sonny), Wales. Atau, Angel Di Maria yang sulit melupakan SL Benfica. Berikut sejumlah bintang lapangan hijau yang kembali memperkuat klub lamanya.
Sergio Ramos – Sevilla FC
“Saya akhirnya kembali ke rumah,” ujar Sergio Ramos, sesaat usai memastikan kontrak satu tahun di Sevilla, Senin (4/9/2023) lalu.
Usai 18 tahun berpisah dan memenangi segalanya bersama Real Madrid sekaligus menjadi kapten dan legenda, Ramos memutuskan kembali ke Stadion Ramon Sanchez–Pizjuan.
Ramos meninggalkan Sevilla pada musim panas 2005 untuk bergabung dengan Madrid. Ia lalu pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) sampai kontraknya habis pada Juni 2023 lalu.
Sevilla memang lebih dari sekadar mantan timnya. Bagi Sergio Ramos, inilah klub tempat dia dibesarkan dengan kali pertama bergabung saat bek tengah sarat pengalaman itu baru berusia 10 tahun.
Aaron Ramsey – Cardiff City FC
Pertama bergabung dengan Cardiff pada tahun 1996, Aaron Ramsey yang lahir pada 1990 tentu merasa klub tersebut seperti rumah. Dan, orang pasti selalu ingin kembali ke rumahnya.
Aaron Ramsey melakukan itu. Memulai karier profesionalnya dengan laga debut bersama Cardiff pada usia 16 tahun, Ramsey memilih kembali setelah pengalaman terakhirnya di OGC Nice selesai pada akhir musim 2022-2023.
Ramsey tak mempermasalahkan Cardiff hanya bermain di Championship alias Divisi II di Liga Inggris, dan musim lalu finis di urutan keempat dari bawah, praktis selangkah lagi dari degradasi ke divisi ketiga.
Urusan hati pun tak berhenti sampai di situ. Ramsey ternyata kembali ke Cardiff bersama Sonny Ramsey kecil – putranya yang baru berusia 7 tahun – yang menandatangani surat niat dengan klub asal Wales tersebut untuk bermain dengan akademi klub.
Angel Di Maria – SL Benfica
Romantisme bursa transfer musim panas 2023 juga dirasakan Angel Di Maria. SL Benfica memang bukan tim tempat ia dibesarkan, mengingat pemain Argentina itu berasal dari klub Rosario Central.
Namun, Benfica-lah tim yang membuat nama Di Maria dikenal di Eropa dan seluruh dunia, hingga membuatnya masuk dalam catatan klub raksasa Real Madrid.
Bahkan setelah Los Blancos, Di Maria masih mampu memecahkan rekor transfer ke Manchester United, untuk kemudian ke PSG dan semusim di Juventus pada 2022-2023. Hingga romantisme membawanya kembali ke Benfica pada Juli lalu dengan kontrak setahun.
Tidak kurang 2.500 orang penggemar datang ke Stadion Da Luz untuk menyambut Fideo yang kembali ke "rumah", yang merayakan kembalinya seorang juara yang telah meninggalkan jejaknya ketika ia baru berusia 20 tahun, dengan satu gelar Liga Portugal dan dua Piala Portugal.
Angel Di Maria pulang ke Benfica saat sudah berusia 35 tahun, atau 16 tahun setelah presentasi pertamanya di sana.
Rui Costa – SL Benfica
Sebelum Di Maria, Presiden Benfica saat ini Manuel Rui Costa juga melakukan hal yang sama seperti winger yang ikut mengantar Argentina merebut Piala Dunia 2022 itu.
Dibesarkan oleh Benfica, Rui Costa bergabung dengan ACF Fiorentina saat masih berusia 22 tahun pada 1994. Di Liga Italia, Rui Costa dikenal sebagai salah satu gelandang serang dan playmaker berteknik tinggi.
Duetnya dengan Gabriel Batistuta sangat ditakuti para pemain bertahan dan kiper di Liga Italia pada pertengahan era tahun 1990-an.
Pada 2006, Rui Costa bergabung dengan AC Milan. Saat berusia 34 tahun, Rui Costa memilih mengakhiri karier di Benfica. Ia lalu menjadi direktur klub usai gantung sepatu dan lantas dipercaya menjadi Presiden Benfica sejak 10 Oktober 2021.
Diego Maradona – Boca Juniors
Orang-orang Argentina mungkin memiliki DNA melankolis terhadap kampung halamannya, termasuk bintang sepak bola sebesar Diego Armando Maradona sekalipun.
Pada 1995, atau 13 tahun setelah berangkat ke Eropa menuju FC Barcelona untuk kemudian menjadi “dewa” di SSC Napoli lalu setahun di Sevilla, Maradona kembali mengenakan seragam Boca Juniors.
Selama dua musim, kapten timnas Argentina saat juara Piala Dunia 1986 itu memperkuat klub yang membesarkan namanya. Maradona mengakhiri kariernya setelah pertandingan terpenting, Superclasico, melawan River Plate pada 25 Oktober 1997.
Robin van Persie – Feyenoord
Feyenoord menemukan dan mengembangkan bakat. Arsenal lalu meningkatkan kemampuan teknik dan mentalitasnya, lalu Manchester United mewakili konsekrasi sang juara.
Setelah memperkuat Fenerbahce selama dua musim lebih sedikit, Van Persie kembali mengenakan seragam merah putih kebanggaan Feyenoord dengan rambut beruban karena pengalaman. Itu ia lakukan 17 tahun setelah debut profesionalnya bersama klub kebanggaan kota Rotterdam, Belanda, tersebut.
Gianluigi Buffon – Parma Calcio 1913
Parma juga selalu ada di hati Gianluigi Buffon. Usai menampik tawaran Bologna dan AC Milan, Buffon bergabung dengan sistem pembinaan pemain muda Parma pada 1991, saat berusia 13 tahun.
Selama di akademi junior Parma, Buffon sempat bermain di bebepa posisi out-field, utamanya gelandang. Ia mantap memilih posisi kiper karena kagum dengan penampilan kiper Kamerun di Piala Dunia 1990, Thomas N’Kono.
Buffon lalu ditarik Juventus pada 2001 dan menjadi legenda di sana setelah 17 tahun. Hanya semusim memperkuat PSG, Buffon lantas kembali ke Juve selama dua musim, meskipun tidak bermain penuh.
Menjelang musim 2021-2022, atau 20 tahun setelah pergi, Buffon kembali lagi ke Parma. Ia tak mempersoalkan posisi Parma yang saat itu hanya turun di Serie B. Dua musim bermain di Divisi II Liga Italia, Buffon memutuskan gantung sepatu. Ia kini dipercaya menjadi kepala delegasi timnas Italia.
Nama-nama pesepak bola top lain yang kembali ke klub yang membesarkannya
Selain nama-nama di atas, masih banyak bintang sepak bola top yang akhirnya sempat kembali ke klub yang mencuatkan namanya. Setelah delapan tahun meninggalkan AFC Ajax, Johan Cruyff kembali pada 1981 dan memenangi dua gelar Liga Belanda sebelum gantung sepatu di Feyenoord.
Striker Argentina Diego Milito kembali ke klub pertamanya, Racing Club, pada 2014 atau 13 tahun setelah pergi ke Eropa. Juan Sebastian Veron juga kembai ke Estudiantes pada 2006 setelah 10 tahun berkarier di Eropa.
Tiga bintang Argentina lain yang kembali ke klub awalnya adalah Juan Roman Riquelme dan Carlos Tevez dengan Boca Juniors, serta Hernan Crespo yang sulit melupakan Parma.
Empat striker yang pernah ditakuti di Eropa: Fernando Torres, Wayne Rooney, Adriy Shevchenko, dan Thierry Henry juga kembali ke klub yang membesarkan namanya, masing-masing Atletico Madrid, Everton, Dynaamo Kyiv, dan Arsenal.
Joaquin dibesarkan oleh Akademi Real Betis dan di sana sampai 2006. Lalu ia bermain untuk sejumlah klub di Spanyol dan Italia, dan sembilan tahun usai meninggalkan Betis, Joaquin kembali dan menjadi kapten untuk menghabiskan delapan musim dan pensiun di usia 41 tahun.
Mantan bek asal Belgia Vincent Kompany juga memilih kembali dan pensiun di klub masa mudanya, Anderlecht. Striker top Brasil di era 1980-an Romario Faria juga kembali ke Vasco Da Gama pada 2007 setelah meninggalkan klub itu pada 1988.
Pemain dengan gaya urakan seperti Paolo Di Canio dan Zlatan Ibrahimovic juga memiliki sisi sentimentil terhadap klub yang membesarkan nama mereka. Di Canio kembali ke SS Lazio sedangkan Ibra ke AC Milan dan pensiun di sana.