Para Bintang Sepak Bola yang Kembali ke Klub Masa Muda

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Bintang sepak bola seperti (searah jarum jam dari kiri atas) Sergio Ramos, Angel Di Maria, Diego Maradona, Gianluigi Buffon, dan Robin van Persie, sulit melupakan klub tempatnya dibesarkan. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Bintang sepak bola seperti (searah jarum jam dari kiri atas) Sergio Ramos, Angel Di Maria, Diego Maradona, Gianluigi Buffon, dan Robin van Persie, sulit melupakan klub tempatnya dibesarkan. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id – Ada cinta yang tidak berakhir, mereka berubah drastis lalu kembali lagi. Mungkin ungkapan ini cocok untuk para bintang sepak bola yang sulit melupakan klub lamanya hingga memilih kembali dan memperkuatnya, meskipun tidak lama. 

Bintang sepak bola terakhir yang dengan sepenuh hati memilih kembali ke klub lamanya adalah Sergio Ramos. Sevilla FC adalah tim diri bermain pada usia 10 hingga 19 tahun. 

Seperti Ramos, mantan pemain Juventus FC Aaron Ramsey juga pulang ke Cardiff (bersama putranya yang berusia tujuh tahun, Sonny), Wales. Atau, Angel Di Maria yang sulit melupakan SL Benfica. Berikut sejumlah bintang lapangan hijau yang kembali memperkuat klub lamanya.

Sergio Ramos – Sevilla FC

“Saya akhirnya kembali ke rumah,” ujar Sergio Ramos, sesaat usai memastikan kontrak satu tahun di Sevilla, Senin (4/9/2023) lalu. 

Usai 18 tahun berpisah dan memenangi segalanya bersama Real Madrid sekaligus menjadi kapten dan legenda, Ramos memutuskan kembali ke Stadion Ramon Sanchez–Pizjuan.

Ramos meninggalkan Sevilla pada musim panas 2005 untuk bergabung dengan Madrid. Ia lalu pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) sampai kontraknya habis pada Juni 2023 lalu.

Sevilla memang lebih dari sekadar mantan timnya. Bagi Sergio Ramos, inilah klub tempat dia dibesarkan dengan kali pertama bergabung saat bek tengah sarat pengalaman itu baru berusia 10 tahun.

Aaron Ramsey – Cardiff City FC

Pertama bergabung dengan Cardiff pada tahun 1996, Aaron Ramsey yang lahir pada 1990 tentu merasa klub tersebut seperti rumah. Dan, orang pasti selalu ingin kembali ke rumahnya. 

Aaron Ramsey melakukan itu. Memulai karier profesionalnya dengan laga debut bersama Cardiff pada usia 16 tahun, Ramsey memilih kembali setelah pengalaman terakhirnya di OGC Nice selesai pada akhir musim 2022-2023.

Ramsey tak mempermasalahkan Cardiff hanya bermain di Championship alias Divisi II di Liga Inggris, dan musim lalu finis di urutan keempat dari bawah, praktis selangkah lagi dari degradasi ke divisi ketiga. 

Urusan hati pun tak berhenti sampai di situ. Ramsey ternyata kembali ke Cardiff bersama Sonny Ramsey kecil – putranya yang baru berusia 7 tahun – yang menandatangani surat niat dengan klub asal Wales tersebut untuk bermain dengan akademi klub.

Angel Di Maria – SL Benfica 

Romantisme bursa transfer musim panas 2023 juga dirasakan Angel Di Maria. SL Benfica memang bukan tim tempat ia dibesarkan, mengingat pemain Argentina itu berasal dari klub Rosario Central. 

Namun, Benfica-lah tim yang membuat nama Di Maria dikenal di Eropa dan seluruh dunia, hingga membuatnya masuk dalam catatan klub raksasa Real Madrid. 

Bahkan setelah Los Blancos, Di Maria masih mampu memecahkan rekor transfer ke Manchester United, untuk kemudian ke PSG dan semusim di Juventus pada 2022-2023. Hingga romantisme membawanya kembali ke Benfica pada Juli lalu dengan kontrak setahun. 

Tidak kurang 2.500 orang penggemar datang ke Stadion Da Luz untuk menyambut Fideo yang kembali ke "rumah", yang merayakan kembalinya seorang juara yang telah meninggalkan jejaknya ketika ia baru berusia 20 tahun, dengan satu gelar Liga Portugal dan dua Piala Portugal. 

Angel Di Maria pulang ke Benfica saat sudah berusia 35 tahun, atau 16 tahun setelah presentasi pertamanya di sana. 

Rui Costa – SL Benfica

Sebelum Di Maria, Presiden Benfica saat ini Manuel Rui Costa juga melakukan hal yang sama seperti winger yang ikut mengantar Argentina merebut Piala Dunia 2022 itu. 

Dibesarkan oleh Benfica, Rui Costa bergabung dengan ACF Fiorentina saat masih berusia 22 tahun pada 1994. Di Liga Italia, Rui Costa dikenal sebagai salah satu gelandang serang dan playmaker berteknik tinggi. 

Duetnya dengan Gabriel Batistuta sangat ditakuti para pemain bertahan dan kiper di Liga Italia pada pertengahan era tahun 1990-an.

Pada 2006, Rui Costa bergabung dengan AC Milan. Saat berusia 34 tahun, Rui Costa memilih mengakhiri karier di Benfica. Ia lalu menjadi direktur klub usai gantung sepatu dan lantas dipercaya menjadi Presiden Benfica sejak 10 Oktober 2021.

Diego Maradona – Boca Juniors

Orang-orang Argentina mungkin memiliki DNA melankolis terhadap kampung halamannya, termasuk bintang sepak bola sebesar Diego Armando Maradona sekalipun. 

Pada 1995, atau 13 tahun setelah berangkat ke Eropa menuju FC Barcelona untuk kemudian menjadi “dewa” di SSC Napoli lalu setahun di Sevilla, ​​​​Maradona kembali mengenakan seragam Boca Juniors. 

Selama dua musim, kapten timnas Argentina saat juara Piala Dunia 1986 itu memperkuat klub yang membesarkan namanya. Maradona mengakhiri kariernya setelah pertandingan terpenting, Superclasico, melawan River Plate pada 25 Oktober 1997.

Robin van Persie – Feyenoord

Feyenoord menemukan dan mengembangkan bakat. Arsenal lalu meningkatkan kemampuan teknik dan mentalitasnya, lalu Manchester United mewakili konsekrasi sang juara. 

Setelah memperkuat Fenerbahce selama dua musim lebih sedikit, Van Persie kembali mengenakan seragam merah putih kebanggaan Feyenoord dengan rambut beruban karena pengalaman. Itu ia lakukan 17 tahun setelah debut profesionalnya bersama klub kebanggaan kota Rotterdam, Belanda, tersebut. 

Gianluigi Buffon – Parma Calcio 1913

Parma juga selalu ada di hati Gianluigi Buffon. Usai menampik tawaran Bologna dan AC Milan, Buffon bergabung dengan sistem pembinaan pemain muda Parma pada 1991, saat berusia 13 tahun. 

Selama di akademi junior Parma, Buffon sempat bermain di bebepa posisi out-field, utamanya gelandang. Ia mantap memilih posisi kiper karena kagum dengan penampilan kiper Kamerun di Piala Dunia 1990, Thomas N’Kono. 

Buffon lalu ditarik Juventus pada 2001 dan menjadi legenda di sana setelah 17 tahun. Hanya semusim memperkuat PSG, Buffon lantas kembali ke Juve selama dua musim, meskipun tidak bermain penuh. 

Menjelang musim 2021-2022, atau 20 tahun setelah pergi, Buffon kembali lagi ke Parma. Ia tak mempersoalkan posisi Parma yang saat itu hanya turun di Serie B. Dua musim bermain di Divisi II Liga Italia, Buffon memutuskan gantung sepatu. Ia kini dipercaya menjadi kepala delegasi timnas Italia. 

Nama-nama pesepak bola top lain yang kembali ke klub yang membesarkannya 

Selain nama-nama di atas, masih banyak bintang sepak bola top yang akhirnya sempat kembali ke klub yang mencuatkan namanya. Setelah delapan tahun meninggalkan AFC Ajax, Johan Cruyff kembali pada 1981 dan memenangi dua gelar Liga Belanda sebelum gantung sepatu di Feyenoord. 

Striker Argentina Diego Milito kembali ke klub pertamanya, Racing Club, pada 2014 atau 13 tahun setelah pergi ke Eropa. Juan Sebastian Veron juga kembai ke Estudiantes pada 2006 setelah 10 tahun berkarier di Eropa. 

Tiga bintang Argentina lain yang kembali ke klub awalnya adalah Juan Roman Riquelme dan Carlos Tevez dengan Boca Juniors, serta Hernan Crespo yang sulit melupakan Parma. 

Empat striker yang pernah ditakuti di Eropa: Fernando Torres, Wayne Rooney, Adriy Shevchenko, dan Thierry Henry juga kembali ke klub yang membesarkan namanya, masing-masing Atletico Madrid, Everton, Dynaamo Kyiv, dan Arsenal.

Joaquin dibesarkan oleh Akademi Real Betis dan di sana sampai 2006. Lalu ia bermain untuk sejumlah klub di Spanyol dan Italia, dan sembilan tahun usai meninggalkan Betis, Joaquin kembali dan menjadi kapten untuk menghabiskan delapan musim dan pensiun di usia 41 tahun. 

Mantan bek asal Belgia Vincent Kompany juga memilih kembali dan pensiun di klub masa mudanya, Anderlecht. Striker top Brasil di era 1980-an Romario Faria juga kembali ke Vasco Da Gama pada 2007 setelah meninggalkan klub itu pada 1988. 

Pemain dengan gaya urakan seperti Paolo Di Canio dan Zlatan Ibrahimovic juga memiliki sisi sentimentil terhadap klub yang membesarkan nama mereka. Di Canio kembali ke SS Lazio sedangkan Ibra ke AC Milan dan pensiun di sana. 

RELATED STORIES

Lionel Messi dan Angel Di Maria, Kombinasi Efektif di Timnas Argentina

Lionel Messi dan Angel Di Maria, Kombinasi Efektif di Timnas Argentina

Angel Di Maria pemain aktif yang sering bermain dengan Lionel Messi di timnas Argentina.

 Resmi: Sergio Ramos Kembali ke Sevilla Setelah 18 Tahun

Resmi: Sergio Ramos Kembali ke Sevilla Setelah 18 Tahun

Sergio Ramos hanya mengikat kontrak satu tahun dengan Sevilla.

Gianluigi Buffon Akui Sangat Sulit Gantikan Peran Gianluca Vialli

Gianluigi Buffon dipercaya menjadi kepala delegasi tim nasional Italia, yang sebelumnya dipegang Gianluca Vialli.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Jonatan Christie, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

Lolos ke Babak 16 Besar French Open 2025, Jonatan Christie Akui Butuh Recovery

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengawali French Open 2025 dengan kemenangan atas Kenta Nishimoto.

Teguh Kurniawan | 22 Oct, 16:27

Timnas Thailand. (Deni Sulaiman/Skor.id)

World

Federasi Sepak Bola Thailand Pertimbangkan 7 Kandidat Pelatih, Ada Nama Shin Tae-yong

Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) bergerak cepat mencari suksesor Masatada Ishii di kursi kepelatihan Timnas Thailand.

Teguh Kurniawan | 22 Oct, 15:29

Tim Indonesia

Other Sports

Timnas Padel Putri Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia Padel 2025 dengan Poin Sempurna

Pada 8 besar FIP Asia Padel Cup 2025, Timnas padel putri Indonesia mengalahkan Australia, Filipina dan Thailand.

Taufani Rahmanda | 22 Oct, 12:26

PSIM Yogyakarta vs Dewa United di Super League 2025-2026. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Nermin Haljeta Brace, PSIM Sikat 10 Pemain Dewa United

PSIM Yogyakarta kembali ke jalur kemenangan di Super League 2025-2026 dengan menekuk Dewa United 2-0, Rabu (22/10/2025).

Teguh Kurniawan | 22 Oct, 11:38

Kompetisi Liga Champions 2025-2026. (Grafis: Kevin Baggus Prinusa/Skor.id).

World

Liga Champions 2025-2026: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal, hasil dan klasemen Liga Champions 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 22 Oct, 10:00

Laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Statistik di Balik El Clasico, Ketatnya Rivalitas Real Madrid dan Barcelona

Statistik laga El Clasico buktikan ketatnya rivalitas Real Madrid dan Barcelona.

Pradipta Indra Kumara | 22 Oct, 09:47

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 22 Oct, 09:21

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 22 Oct, 08:51

ISFEX 2025 siap digelar di ICE, BSD City, 6-9 November 2025. (Foto: Dok. ISFEX 2025/Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Other Sports

ISFEX 2025 Kembali Digelar, Siap Pacu Inovasi Fasilitas Olahraga Nasional

ISFEX 2025 akan berlangsung pada 6–9 November 2025 di Hall 8 & 9 ICE, BSD City.

Rais Adnan | 22 Oct, 07:47

PSIM Yogyakarta. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

PSIM Yogyakarta Paling Sering Mainkan Pemain U-23 di Super League 2025-2026

Hingga pekan kesembilan Super League 2025-2026, PSIM telah memainkan pemain U-23 dengan durasi 1.330 menit.

Rais Adnan | 22 Oct, 07:20

Load More Articles