SKOR.id - Jonatan Christie melanjutkan performa apiknya dari Denmark Open 2025 ke French Open 2025.
Usai juara di Odense, tunggal putra Indonesia itu membuka turnamen berikutnya di Glaz Arena, Cesson-Sevigne, Prancis, dengan kemenangan.
Menghadapi wakil Jepang, Kenta Nishimoto, pada babak pertama French Open 2025, Rabu (22/10/2025), Jojo dominan tampil dalam dua gim, 21-18, 21-12.
Namun, Jojo mengaku bahwa kondisi tubuhnya memang belum terlalu prima setelah melakoni turnamen melelahkan sepanjang pekan lalu.
"Kondisi setelah final, saya baru sampai hari Senin di Perancis, terus juga agak malam, dan Selasa baru persiapan," kata Jonatan Christie.
"Dan untuk permainan hari ini, semuanya masih banyak penyesuaian, mulai dari lapangan, lampu, dan shuttlecock. Tapi yang perlu ditambahkan lagi ya recovery-nya, karena pekan lalu mainnya panjang rubber-rubber terus," dia melanjutkan.
Oleh karena itu, wajar jika Jojo tak terlalu agresif saat menghadapi perlawanan Kenta. Dia berupaya menyimpan sebanyak mungkin tenaga dan bermain lebih efisien.
"Permainan hari ini saya lebih fokus untuk tarik panjang dulu karena menurut saya fisiknya sudah tidak terlalu tahan. Jadi saya lebih mengajak untuk mengadu banyak pukulan, sambil kalo ada kesempatan baik baru menyerang," katanya.
Kemenangan Jonatan Christie berarti tiga tunggal putra Indonesia semua berhasil melaju ke babak 16 besar French Open 2025.
Sehari sebelumnya, Anthony Sinisuka Ginting dan Alwi Farhan juga mampu menyingkirkan lawan masing-masing.
Jojo akan melanjutkan perjuangan dengan menghadapi tunggal Jepang lainnya, yakni Koki Watanabe.
Lawan yang tidak bisa diremenkan, tapi peluang menang dan lolos ke perempat final tetap terbuka.
Pasalnya, Jojo unggul head to head atas Watanabe, selalu menang dalam dua pertarungan terdahulu. Paling baru adalah Kejuaraan Asia 2025, April lalu.
"Pasti dengan saya juara di Denmark Open, kepercayaan diri lebih bertambah dan itu menjadi modal bagus buat pertandingan-pertandingan saya ke depannya. Semoga saya tetap bisa me-manage permainan, pikiran, dan recovery badan," kata juara All England 2024 ini.
"Keadaan lapangan di Perancis agak beda dengan di Denmark. Shuttlecock-nya lebih lambat, tidak ada angin, dan perlu adaptasi lagi karena pastinya akan berpengaruh ke strategi saya," pungkasnya.