Panti Asuhan Bonek, Aksi Hebat dan Fakta Tak Terduga dari Kerusuhan Bantul

Estu Santoso

Editor: Estu Santoso

Panti Asuhan Bonek yang dikelola Yayasan Wani Sobo Panti di Sidoarjo yang diinisiasi SKJ 27. Dede Mauladi - Skor.id
Panti Asuhan Bonek yang dikelola Yayasan Wani Sobo Panti di Sidoarjo yang diinisiasi SKJ 27. (Dede Mauladi/Skor.id)

SKOR.id - Panti Asuhan Bonek yang diinisiasi SKJ 27 ternyata punya kisah yang mengharukan dan itu "terkait" kerusuhan di Bantul.

Pada saat Persebaya Surabaya terpendam karena tak diakui PSSI, mulai 2014 sampai 2016, ada kegiatan yang cukup bermanfaat.

Bonek Sukodono dan Jemundo atau SKJ 27 sebagai salah satu ordo suporter Persebaya atau Bonek asal Sidoarjo, mereka rajin mengunjungi panti asuhan hingga panti wreda.

Usaha Bonek agar Persebaya kembali ke ranah sepak bola nasional dilakukan dengan banyak cara. Ada demo dan aksi para Bonek.

Namun, SKJ 27 melakukan hal lain yang juga bermanfaat. Komunitas Bonek yang berbasis di Sidoarjo ini memilih kegiatan sosial.

"Saat itu, eksistensi SKJ 27 cukup banyak di bidang sosial. Mereka mengunjungi panti asuhan sampai panti jompo," ujar Eko Hadi Susanto, salah satu pembina SKJ 27.

Eko sebagai anggota anyar SKJ 27 mengakui, aksi komunitas Bonek asal Sidoarjo ini membuatnya makin semangat. Walau kala itu, dia dan Bonek lainya berjuang agar Persebaya diakui.

"Saya aslinya Surabaya dan di Sidoarjo pendatang. Karena Bonek, maka saya cari komunitas kumpul dan bertemulah dengan SKJ 27," tuturnya kepada Skor.id.

"Aksi SKJ 27 yang banyak melakukan kegiatan sosial, membuat saya senang dan tentu turut berpartisipasi."

Ketika akhirnya Persebaya diakui PSSI dan mulai berkompetisi di Liga 2 2017, aksi sosial SKJ 27 makin meningkat.

Saat Persebaya lolos ke Liga 1 2018, SKJ 27 termasuk yang rajin melakukan tur. Tret tet tet adalah istilah awaydays bagi Bonek.

Saat Persija menjamu Persebaya di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, SKJ 27 menjadi pelopor tur keluarga Bonek. Eko pun bersama istri dan dua anaknya ikut tur ini.

Sayangnya laga ditunda karena sekitar lima jam sebelum kick-off pertandingan Persija vs Persebaya, ada rusuh suporter di luar stadion.

Fans kedua tim bentrok dan banyak korban luka dari dua kelompok suporter. Tetapi dibalik cerita kelam ini, Eko dan SKJ 27 pimpinan Ferry Choirudin punya cerita istimewa.

Cover Persebaya.jpg
Klub Liga 1, Persebaya Surabaya. (Dede Mauladi/Skor.id)

"Jadi SKJ 27 dan komunitas Bonek lainnya, kami koordinasi dengan Paser Bumi (kelompok suporter Persiba Bantul)," ujar Eko.

"Sebelum kami ke stadion, teman-teman Paser Bumi mengajak kami ke panti asuhan yang ada di Bantul. Tujuannya bersosial dan berdoa bersama untuk keselamatan kami semua."

"Ternyata, panti asuhan yang kami kunjungi adalah panti percontohan nasional. Panti ini menampung korban gempa Yogyakarta pada 2006," tuturnya.

"Sayangnya setelah ke panti dan bus kami menuju stadion, ada kerusuhan. Kami semua pun memutuskan balik kanan kembali ke Sidoarjo."

Di tengah perjalanan pulang setelah laga Persija vs Persebaya batal efek kerusuhan, ide membuat panti asuhan dari Bonek tercetus.

Salah satu anggota SKJ 27 bernama Bowo disebutkan Eko yang pertama mencetuskan hal itu. Ide bagus itupun bergulir sampai beberapa bulan.

"Setelah ide bagus muncul, itu hanya jadi bahan diskusi kami saja belum ada aksi. Akhirnya, saya diskusi dengan istri," kata Eko.

"Saya bicara ke istri kalau tanah kami di belakang rumah masih bisa dijadikan bangunan. Itu nanti diperuntukan untuk panti asuhan dari Bonek ini."

"Istri saya setuju dan pada saat itu saya langsung hubungi Mas Ferry selaku pimpinan SKJ 27," ujarnya menambahkan.

Setelah semua anggota SKJ 27 kumpul, diputuskan peletakan batu pertama Panti Asuhan Bonek ini pada 8 Agustus 2018. Ternyata, agenda ini diketahui manajemen Persebaya dan Azrul Ananda sebagai presiden klub hadir.

"Awalnya kami enggak ada niat mengundang presiden klub, karena kami tidak ada yang kenal," tutur Eko.

Setelah peletakan batu pertama, bangunan fisik Panti Asuhan Bonek ini mulai dibikin dengan konsep semampunya keuangan mereka.

Hanya saya yang mengejutkan, donasi mengalir selama setahun setelah peletakan batu pertama bahkan jumlahnya mencapai sekitar semiliar rupiah.

"Awalnya, SKJ 27 itu paling punya kas tak lebih dari lima juta saja. Kami juga sepakat membangun Panti asuhan Bonek ini dengan berkala dan semampunya," tuturnya.

Serial Suporter, artikel khas Skor.id tentang pendukung klub segala level dari Liga Indonesia
Serial Suporter, artikel khas Skor.id tentang pendukung klub segala level dari Liga Indonesia. (Hendy AS/Skor.id)

"Ternyata, hal itu tak sesuai rencana. Sebab, donatur datang dan banyak yang transfer. Awalnya ada satu Bonek dan keluarganya datang, beliau menyumbang 20 juta rupiah."

"Setelah itu, Bonek seluruh dunia ikut menyumbang. Ada dari Swiss, Jepang, dan kota-kota di Indonesia," ucap Eko dengan nada bergetar.

"Komunitas pendukung klub Liga Indonesia lain juga ada, bahkan ada Aremania yang minta izin ikut menyumbang. Kami pun terbuka karena ini aksi sosial."

Setelah kurang lebih setahun bangunan fisik Panti Asuhan Bonek jadi pada 2019, mereka membuat yayasan sebagai payung hukum aksi sosial ini.

Panti Asuhan Bonek inipun kini dikelola Yayasan Wani Sobo Panti. Meski saat ini anak asuhnya yang tinggal di panti hanya tiga, mereka punya banyak yang disumbang.

"Kami kesulitan dapat anak asuh yang tinggal walau panti sebenarnya bisa menampung sampai 10 orang anak," ujar Eko.

Gedung Panti Asuhan Bonek yang dikelola Yayasan Wani Sobo Panti di Sidoarjo yang diinisiasi SKJ 27. Dok Panti Asuhan Bonek
Gedung Panti Asuhan Bonek yang dikelola Yayasan Wani Sobo Panti di Sidoarjo yang diinisiasi SKJ 27. (Dok Panti Asuhan Bonek)

"Panti Asuhan Bonek ini juga bukan hanya bagi anak yatim piatu saja tetapi juga bisa menampung kaum dhuafa."

"Meski yang di panti hanya tiga anak, kami punya anak asuh sekitar 70 orang yang tinggal di sekitar panti dan setiap bulan ada donasi biaya sekolah buat mereka," katanya.

Panti Asuhan Bonek inisiasi dari SKJ 27 yang masuk Serial Suporter dari Skor.id cukup inspiratif. Mereka pun bisa disebut panti asuhan pertama di dunia yang dikelola suporter klub sepak bola.

RELATED STORIES

Bonek Jabodetabek, Tak Melulu soal Persebaya dan Aktif di Kegiatan Sosial

Bonek Jabodetabek, Tak Melulu soal Persebaya dan Aktif di Kegiatan Sosial

Berikut ini Serial Suporter mengenai salah satu kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek Jabodetabek yang memegang prinsip footbal for humanity.

Serial Suporter Madura United: Anthem, Ordo Fans, dan Mad Rudji

Mad Rudji adalah maskot Madura United, selain ini klub asal Pulau Garam juga punya beberapa ordo fans dan anthem.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, 1 Wakil Amerika Selatan di Antara Raksasa Eropa

Hanya tersisa satu wakil Amerika Selatan di antara 3 wakil Eropa, di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.

Pradipta Indra Kumara | 05 Jul, 23:30

Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki.

Timnas Indonesia

Gagal Lolos, Satoru Mochizuki Tetap Puji Perjuangan Timnas Putri Indonesia

Timnas Putri Indonesia kandas di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, hanya menempati peringkat ketiga klasemen akhir Grup D.

Teguh Kurniawan | 05 Jul, 21:49

ibl playoffs 2025

Basketball

Playoff IBL 2025: Pelita Jaya Tantang Satria Muda, Dewa United vs Hangtuah Lanjut Game 3

Berikut hasil dua laga Game 2 putaran pertama Playoff IBL 2025 pada Sabtu (5/7/2025).

Teguh Kurniawan | 05 Jul, 20:01

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 atau 2026 AFC Women's Asian Cup Qualifiers. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Timnas Putri Indonesia

Timnas putri Indonesia akan berlaga di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025.

Taufani Rahmanda | 05 Jul, 19:12

Jawa Tengah menjadi juara umum Milklife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025. (Milklife)

Other Sports

Jawa Tengah Juara Umum MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025

Jawa Tengah berhasil mengantongi 32 medali emas, 22 medali perak dan 25 medali perunggu.

Gangga Basudewa | 05 Jul, 16:20

Windah Basudara bermain Free Fire di Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Garena)

Esports

Perayaan Ulang Tahun Kedelapan Free FIre Masuk MURI

Momen ini menjadikan Free Fire sebagai game pertama yang dimainkan secara resmi di dalam kereta super cepat tersebut.

Gangga Basudewa | 05 Jul, 16:05

Once Human

Esports

Game Once Human Hadir di Global Annual Showcase 2025

Kehadiran Once Human mengumumkan beberapa update besar yang akan hadir ke dalam game.

Gangga Basudewa | 05 Jul, 14:46

Kolaborasi CODM atau Call of Duty Mobile dengan Gundam. (Garena)

Esports

Call of Duty Mobile Umumkan Kolaborasi dengan Gundam

Mulai 4 Juli hingga 30 September 2025, para pemain dapat menikmati pengalaman bermain dari kolaborasi anyar Call of Duty dan Gundam.

Gangga Basudewa | 05 Jul, 14:32

Klub Inggris, Oxford United. (Jovi Arnanda/Skor.id)

National

Coaching Clinic Oxford United, Marselino Ferdinan dan Ole Romeny Beri Pesan Penting

Oxford United menggelar coaching clinic yang berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, pada Sabtu (5/7/2025).

Nizar Galang | 05 Jul, 13:41

Mantan Binaragawan, Ade Rai. (Deni Sulaeman/Skor.id)

All Culture

Ade Rai Berbagi Siasat Memiliki Tubuh Sehat Lewat Seminar Fat Loss Revolution

Legenda binaraga Indonesia, Ade Rai, berbagi siasat memiliki tubuh sehat dalam seminar bertajuk Fatt Loss Revolut!on, Sabtu (5/7/2025).

Taufani Rahmanda | 05 Jul, 13:19

Load More Articles