- Olimpiade Tokyo 2020 akan tetap digelar musim panas ini meski sembilan prefektur di Jepang tengah dalam situasi darurat.
- Wakil Presiden IOC, John Coates, menyebut pihaknya telah menyiapkan protokol untuk menjamin keselamatan peserta dan warga Jepang.
- John Coates menanggapi hasil jajak pendapat yang menyatakan hampir 70 persen warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade 2020.
SKOR.id - Wakil Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), John Coates, menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 akan tetap bergulir pada musim panas tahun ini.
Pihak penyelenggara rupanya tak memiliki opsi untuk kembali menunda penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade 2020 sehingga jadi molor lebih lama.
Padahal pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali hingga saat ini. Bahkan, angka penularan di berbagai negara kembali melonjak setelah diterpa gelombang kesekian.
Situasi yang sama dialami Jepang selaku tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2020. Status darurat diterapkan di sembilan prefektur, termasuk Tokyo, hingga akhir bulan ini.
Meski demikian, John Coates optimistis Jepang sanggup menggelar pesta olahraga terbesar di dunia pada tahun ini meski dalam kondisi darurat.
Keyakinan John Coates didasari kesuksesan penyelenggaraan test event Olimpiade 2020 yang digelar beberapa pekan lalu.
"Kita telah melihat lima cabang olahraga telah sukses melakukan test event di tengah keadaan darurat," ujar Coates dikutip dari BBC.
"Semua rencana yang kami punya bertujuan melindungi keselamatan dan keamanan atlet serta penduduk Jepang dari kemungkinan paling buruk."
Seluruh masukan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ilmuwan sudah diterapkan dalam penyusunan protokol penyelenggaraan yang komprehensif.
Protokol itu sudah diuji secara berulang selama test event dan hasilnya diklaim memuaskan. Ia yakin Olimpiade akan berlangsung aman, entah dalam kondisi darurat atau tidak.
Pada kesempatan itu, John Coates juga menanggapi jajak pendapat yang menyatakan hampir 70 persen warga Jepang menolak Olimpiade Tokyo 2020 digelar musim panas ini.
Coates berasumsi bahwa persentase itu akan segera menurun setelah warga Jepang mulai banyak yang mendapat vaksin Covid-19.
"Mungkin ada korelaso antara tingginya persentase penolakan dengan masih minimnya orang-orang yang divaksinasi di Jepang," ujarnya.
"Dengan meningkatnya jumlah vaksinasi, saya berharap jajak pendapat dan opini publik (soal penyelenggaraan Olimpiade 2020) akan membaik."
"Jika tidak, kami hanya perlu melanjutkan tugas, yakni memastikan Olimpiade ini aman untuk semua peserta dan seluruh warga Jepang," John Coates memungkasi.
Sementara itu, Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Sedangkan Paralimpiade Tokyo 2020 akan digelar sekitar sebulan kemudiam, 24 Agustus-5 September 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Rudy Gobert Berambisi Kawinkan Trofi NBA dan Medali Emas Olimpiade
Menpora Sampaikan Target 5 Besar Olimpiade di Rakor Tingkat Menteri