- Sprinter Inggris, Adam Gemili, menolak aturan dilarang melakukan protes yang diterapkan IOC di Tokyko 2021.
- Meski dilarang, Adam Gemili akan tetap berlutut sebagai bentuk dukungan terhadap Black Lives Matter di Olimpiade Tokyo.
- Olimpiade melarang segala bentuk protes yang berbau politis.
SKOR.id - Sprinter Inggris, Adam Gemili, menolak wacana Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang melarang segala bentuk protes berbau politis selama Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo mengalami penundaan satu tahun karena pandemi Covid-19 dan dijadwalkan kembali pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Selama itu pula, segala jenis protes yang berbau politis dilarang, baik di arena pertandingan, podium, atau spot Olimpaide Tokyo.
Namun, Adam Gemili beranggapan bahwa Olimpiade adalah wadah yang tepat untuk para atlet menyuarakan pandangan mereka.
Tidak terkecuali tentang isu-isu yang tengah berkembang di dunia, salah satunya Black Lives Matter yang kencang, akhir-akhir ini.
Atas dasar itu pula, Adam Gemili bertekad untuk tetap berlutut jika dirinya berhasil menjejak podium sebagai bentuk pembelaan.
"Saya memprotes kebijakan tersebut. Saya merasa, di sana (Olimpiade) adalah tempat yang seharusnya diizinkan untuk berekspresi."
"Akan sangat munafik jika saya hanya membual semata. Saya tidak akan melakukannya sendirian," katanya seperti dilansir BBC.
Juara dunia lari estafet 4x100 meter itu berkeyakinan IOC menggunakan standar ganda terkait keputusan pelarangan protes tersebut.
Alasannya, IOC membagikan foto Tommie Smith di podium Olimpiade 1968 yang tengah melakukan protes atas hak-hak warga sipil Amerika.
Pengekangan kebebasan berpendapat ini, masih menurut Adam Gemili, akan menimbulkan kekacauan di Olimpiade Tokyo nanti.
"Ada yang tidak saya pahami saat IOC memakai foto Tommie Smith yang mengepalkan tangan ke atas tapi justru melarang hal serupa terjadi lagi."
"Itu tidak masuk akal. Saya pikir, tak selayaknya melarang atlet melakukan protes dan jika itu terjadi, situasi justru akan kacau, memburuk dengan cepat."
"Olimpiade memang bukan tempat untuk urusan politik karena di sana adalah ajang olahraga yang menyatukan seluruh dunia," katanya.
Namun, Adam Gemili yang berkulit putih mengatakan bahwa Black Lives Matter lebih dari sekadar masalah politik hingga patut diperjuangkan.
"Ini tentang menjadi manusia yang baik dan setara. Untuk semua orang yang tidak seharusnya diabaikan begitu saja seperti yang mereka (AS) lakukan."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pelatih Fisik Timnas Indonesia Ungkap Perkembangan Positif Para Pemain https://t.co/MHgbEF3WRz— SKOR.id (@skorindonesia) May 24, 2021
Berita Olimpiade Tokyo Lainnya:
WADA Uji Coba Metode Baru Tes Doping di Olimpiade Tokyo
IOC Larang Aksi Black Lives Matter di Olimpiade Tokyo 2020