- Yenny Wahid dan FPTI tengah fokus mempersiapkan atlet panjat tebing berkualitas menuju Olimpiade.
- Namun, Yenny Wahid belum menjanjikan panjat tebing raih medali pada Olimpiade Tokyo tahun depan.
- Olimpiade 2024 hingga 2032 ditargetkan menjadi ajang unjuk gigi Aries Susanti dan kawan-kawan.
SKOR.id - Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid memaparkan rencana pengembangan atlet menuju Olimpiade 2032 dalam webinar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Selasa (11/8/2020).
Yenny Wahid mengatakan bahwa PP FPTI fokus dalam memajukan panjat tebing dan meraih prestasi internasional sebanyak mungkin.
"Kami saat ini fokus pada performa tinggi yang dimulai dari sport science dan riset untuk meningkatkan potensi atlet," ujar Yenny Wahid.
Selain mengembangkan atlet berkualitas, FPTI juga akan memperbanyak serta meningkatkan kualitas para pelatih agar atlet-atlet berprestasi tidak dibajak oleh negara lain.
FPTI juga bertekad untuk memasyarakatkan olahraga panjat tebing dengan bekerja sama dengan bisnis retail Alfamart untuk membangun dinding (wall) di setiap gerai mereka meskipun tidak berstandar Olimpiade.
Terkait target di Olimpiade, putri Presiden Ke-4 Indonesia Abdurahman Wahid tersebut mengatakan bahwa Tokyo 2020, yang akan berlangsung tahun depan, belum menjadi target utama FPTI.
"Kalau (Olimpiade) Tokyo kami masih belum berani berharap mendapatkan medali," Yenny Wahid mengungkapkan.
Menurut Yenny, saat ini Indonesia baru memiliki atlet unggulan untuk kategori speed seperti Aries Susanti Rahayu atau Rahmad Adi.
Padahal dalam debut di Olimpiade Tokyo, cabang olahraga (cabor) panjat tebing hanya mempertandingkan nomor kombinasi yang merupakan gabungan dari speed, boulder, dan leads.
"Mengingat ada tiga kategori yang dipertandingkan, yang mana Indonesia hanya kuat di salah satu kategori saja, yaitu kategori speed," kata Yenny. "Padahal nanti di Olimpiade Tokyo, leads dan boulder (juga) akan menjadi akumulasi nilai."
Untuk itulah, Yenny Wahid baru berani menjanjikan medali dari cabor panjat tebing untuk Indonesia pada ajang Olimpiade Paris 2024 di Prancis hingga 2032.
"Karena itu kami melihat di Olimpiade berikutnya di Prancis dan tentu saja 2032. Yang mana atlet-atlet kami bisa lebih unjuk gigi dan berprestasi maksimal," tegasnya.
Peluang Olimpiade Tokyo yang cukup sempit membuat Yenny dan FPTI mengubah haluan target mereka ke turnamen internasional lain seperti kejuaraan dunia.
"Beberapa minggu yang lalu, atlet putra kami berhasil menjuarai kejuaraan speed online competition yang diikuti 50 atlet dari 9 negara yang dimenangkan oleh Rahmad Adi dari Jawa Timur," kata Yenny dengan bangga.
Yenny Wahid menambahkan bahwa prestasi tersebut adalah salah satu bukti bahwa FPTI serius membina atlet masa depan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Meskipun pandemi kami tetap menyiapkan atlet untuk berprestasi," tutur Yenny memungkasi.
Hingga saat ini peluang Indonesia untuk mengirim perwakilan cabor panjat tebing ke Olimpiade Tokyo tahun depan masih terbuka walaupun sulit.
"Spiderwoman" Indonesia, Aries Susanti, masih menjadi harapan terbesar Indonesia untuk unjuk gigi di perlombaan yang direncanakan berlangsung pada 2-5 Agustus 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
PASI Kembali Gelar Pelatnas, Lalu Muhammad Zohri Akan Tiba di Jakarta Lusa https://t.co/BBuSczKBNr— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 10, 2020
Berita Olimpik Lainnya:
Tak Leluasa Berlatih Selama Pandemi Covid-19, Atlet Mengeluh ke KONI Pusat
KONI Pusat Terus Kontrol Kesiapan PB PON