- Kolby Hanley adalah juara dunia junior panahan asal AS yang punya bisnis membuat peralatan memanah.
- Ia kini mengembangkan prototipe masker respirator untuk memerangi pandemi Covid-19.
- Wabah virus corona justru membuat bisnis utama Koby Hanley tetap sibuk.
SKOR.id – Kolby Hanley tak perlu melangkah jauh ketika memutuskan turun tangan dalam membantu memerangi pandemi global virus corona penyebab virus Covid-19.
Juara dunia junior panahan itu mengalihkan bisnisnya untuk mengembangkan prototype masker respirator satu ukuran yang bisa dicetak printer 3D di seluruh dunia.
Pekan lalu, Kolby Hanley, 22 tahun, mengungkapkan bahwa, setelah beberapa kali percobaan, produk masker respiratornya telah rampung.
Dia kini fokus menuntaskan protokol pencetakan untuk produk jadi sehingga bisa segera digunakan membantu mereka yang berada di garis terdepan melawan wabah Covid-19.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa bisnis saya bisa dialihkan untuk membantu memerangi pandemi global ini," kata atlet panahan Amerika Serikat (AS) itu kepada Newsweek.
"Saya bahkan tak pernah benar-benar berencana memulai bisnis ketika pertama kuliah. Bisa dibilang saya suka mengambil peluang ketika mereka muncul," Hanley menambahkan.
Baca Juga: Jameis Winston Masih Punya Masa Depan di NFL
Saat ini para profesional medis di seluruh dunia benar-benar memerlukan peralatan pelindung diri (APD), dalam menjalankan tugas keseharian mereka.
Maka itulah perusahaannya, UltraView Archery, bersama dengan AtlantaBeatsCovid.com membuat bagian-bagian respirator yang dapat dicetak dari printer 3D.
Kuncinya dan hal paling rumut adalah membuat ukuran masker yang cocok dengan bentuk wajah orang kebanyakan.
Bagian silikon dari karet lunak ditekan ke wajah untuk membuat segel rapat, memakai plastik ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), guna hasil akhir layaknya cermin.
Proses selanjutnya adalah membuat beberapa cetakan masker, menyederhanakan arahan, dan protokol untuk mengunduh instruksi saat mencetak.
Tahap terakhir adalah mengirim peralatan itu pada petugas kesehatan yang berada di garis depan peperangan melawan wabah Covid-19.
Hanley mengatakan masker buatannya itu dibuat dalam tiga bagian terpisah, dan setiap bagiannya butuh waktu sekitar satu jam untuk membuatnya.
Kabar baiknya, setiap tempat yang memiliki banyak printer 3D dapat membuat sebanyak mungkin masker respirator itu per harinya.
Yang jelas, proyek ini tak hanya sejalan dengan bisnis Kolby Hanley, tapi juga dengan latar belakang olahraga panahan yang ditekuninya.
Hanley sangat ingin memanah saat masih kecil sehingga ia membuat busur sendiri dari cabang pohon muda.
Setelah akhirnya mendapatkan busur dan anak panah sungguhan, ia mencatatkan diri sebagai salah satu pemanah junior terbaik di dunia.
Baca Juga: Stephen Curry Beri Semangat Perawat Rumah Sakit lewat FaceTime
Ternyata petualangan Hanley berikutnya dengan busur dan panah yang dimulainya di ruang bawah tanah rumah persaudaraan kampusnya, berguna untuk dunia.
Kolby Hanley adalah salah satu pemanah junior terbaik di dunia, yang dijalaninya semasa duduk di sekolah menengah. Panahan membutuhkan kesabaran, latihan, dan ketepatan.
Seorang atlet panahan perlu memiliki kemampuan untuk menangani variabel yang tak terlihat seperti perubahan angin dan kebisingan.
Juga dibutuhkan fokus penuh dan membuat penyesuaian dengan cepat. Dibutuhkan juga peralatan bagus yang berfungsi setiap kali dibutuhkan
Dan, Hanley tahu dia memiliki apa yang diperlukan untuk menangani sesuatu kasus seperti pembuatan masker respirator ini.
"Panahan adalah olahraga yang membutuhkan banyak peralatan, dan semua harus tepat dan bisa bekerja setiap saat," kata Hanley.
Toh, meski Hanley menghabiskan banyak waktu untuk proyek ini, bisnis memanahnya justru lebih sibuk dari biasanya — karena pandemi.
"Lebih banyak orang tinggal di rumah sekarang, artinya lebih banyak lagi orang yang ingin menembakan busur mereka, jadi usaha kami tetap sibuk," kata Hanley.
Hanley baru berusia 10 tahun ketika dia membuat set memanah sendiri dari pohon-pohon muda di halaman belakang rumahnya di Vermont.
Orang tuanya akhirnya membelikannya busur, dan dia menembakkan panah-panah asli sepanjang hari dan malam.
Tak butuh waktu lama ketika Hanley menjelma sebagai salah satu pemanah junior top di dunia, termasuk memenangkan kejuaraan dunia junior.
Keberhasilannya yang paling baru adalah medali perunggu untuk tim Amerika di Kejuaraan Dunia Panahan Remaja pada 2017 di Rosario, Argentina.
Hanley mendaftar ke Georgia Tech untuk belajar teknik, dan pada 2017, ia menyewa ruang bawah tanah rumah persaudaraan kampusnya karena itulah satu-satunya tempat murah.
Baca Juga: Kenal 3 Hari, Ratu Rizky Nabila dan Bintang Persija Mantap Sehidup Semati
Saat tinggal di ruang bawah tanah musim panas itu, Hanley mulai membuat bagian-bagian dari peralatan memanah dengan printer tiga dimensi.
Hanley lulus dari Georgia Tech pada Desember 2019 dengan gelar di bidang teknik sains bahan. Setelah itu ia total mengurus bisnisnya yang dimulai di perguruan tinggi.
UltraView Archery membuat dan menjual scope, pegangan, engsel, dan bagian lain untuk membantu para atlet panahan.
Ketika Covid-19 jadi pandemi di seluruh dunia, Hanley memaksimalkan gudangnya yang dipenuhi dengan printer 3D untuk penggunaan yang berbeda.
Hanley mungkin tidak berada di garis tembak di kompetisi memanah, ataupun di lini terdepan dalam memberantas pandemi virus corona.
Tapi dia memainkan peran penting dalam rantai pasokan, yang mungkin berguna untuk apa pun di masa depan yang memerlukan masker respirator.