- Mutiara Rahma Putri/Melani Putri menempati peringkat 17 nomor LWX2 Olimpiade Tokyo 2020.
- Duo rowing Indonesia itu mencatat waktu 7 menit 25,06 detik pada Final C atau perebutan posisi 13-18.
- Pelatih timnas dayung Indonesia, Muhammad Hadris, menyebut Mutiara/Melani butuh jam terbang.
SKOR.id - Perjuangan duo rowing Indonesia, Mutiara Rahma Putri/Melani Putri, di Olimpiade Tokyo 2020 berakhir di urutan ke-17.
Pada Final C (perebutan posisi 13-18) LWX2 di Sea Forest Waterway, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021), keduanya mencatat waktu 7 menit 25,06 detik.
Pelatih tim nasional (timnas) dayung Indonesia, Muhammad Hadris, mengatakan hasil ini sudah lebih baik daripada saat mereka turun di babak repechage.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Apalagi, Mutiara/Melani minim jam terbang. "Saat repechage, catatan waktu anak-anak ada di angka 8 menit 03,19 detik. Jadi, sebenarnya sudah lebih baik."
"Mereka sudah berusaha maksimal untuk bisa memenuhi target 16 Besar. Tapi, Tunisia memang jauh lebih unggul," kata Muhammad Hadris usai lomba.
Meski gagal di Olimpiade Tokyo 2020, Muhammad Hadris menilai cabang olahraga (cabor) dayung punya potensi besar untuk berprestasi di Olimpiade.
Untuk itu, masih menurutnya, perlu dilakukan trainning camp (TC) di luar negeri agar jam terbang para pedayung Indonesia semakin terasah.
"Ke depan, kami perlu mengirim atlet untuk menjalani TC di luar negeri agar mereka bisa lebih fokus dan mengikuti berbegai event internasional."
“Menurut saya, (TC di luar negeri) itu penting bagi Melani/Mutiara karena mereka masih muda potensial untuk tampil lagi di Olimpiade 2024 Paris," katanya.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Minions Tersingkir di Olimpiade Tokyo, Menteri Perhubungan Malaysia Ikut Berkomentar
Hasil Panahan Olimpiade Tokyo 2020: Riau Ega Dikalahkan Wakil Amerika Serikat
Puan Maharani Puji Prestasi Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020