- Politik masih menjadi momok bagi sebagian atlet, tak terkecuali bagi mereka yang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.
- Sprinter Belarus, Krystsina Tsimanouskaya, sampai harus dapat pengawalan polisi setempat karena mendapat ancaman dari negaranya sendiri.
- Hal tersebut terjadi karena Krystsina Tsimanouskaya mengkritisi keputusan tim yang memaksanya turun di nomor 4x400m.
SKOR.id - Meski sudah diantisipasi dengan berbagai macam cara, beberapa negara agaknya masih sulit memisahkan unsur politis dari olahraga.
Hal inilah yang sedang dialami oleh atlet asal Belarus, Krystsina Tsimanouskaya, dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Setelah menuntaskan perjuangannya di Negeri Sakura, Krystsina Tsimanouskaya itu enggan pulang ke Belarus karena merasa mendapat ancaman dari negaranya sendiri.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Sosok Krystsina Tsimanouskaya menjadi buah bibir saat dirinya mendapat pengawalan dari polisi Jepang saat berada di Tokyo.
Selidik punya selidik, perempuan 24 tahun itu menolak pulang ke negaranya karena takut ditangkap oleh pihak pemerintah begitu tiba di Tanah Air.
Drama bermula saat tim Belarusia memasukkan nama Tsimanouskaya untuk turun di nomor lari estafet 4x400m Olimpiade Tokyo 2020 tanpa sepengetahuannya.
Padahal, peraih medali emas Universiade 2019 itu memiliki spesialisasi dalam 200m dan hanya mempersipakan diri untuk tampil pada nomor tersebut di Tokyo 2020.
Tak terima dengan keputusan itu, Tsimanouskaya pun mengajukan penolakan yang membuat tim Belarus memaksanya untuk meninggalkan Jepang.
Lihat postingan ini di Instagram
Dilansir dari Independent, pada Minggu (1/8/2021), ofisial tim Belarus menggeruduk Tsimanouskaya di kampung atlet dan menyuruhnya berkemas untuk segera ke bandara.
Takut akan mendapat penahanan saat kembali ke tanah airnya, sang atlet lantas meminta perlindungan pada polisi Jepang.
"Saya takut akan dijebloskan ke penjara begitu sampai ke Belarus," ujar Tsimanouskaya kepada media.
"Saya tidak takut dipecat dari tim nasional. Saya lebih mencemaskan keamanan saya. Saya pikir, saat ini tidak aman kalau saya pulang ke Belarus."
"Saya tidak melakukan apa-apa tetapi mereka merampas hak saya untuk berpartisipasi dalam lomba 200 meter dan ingin mengirim saya pulang," ia menambahkan.
Pihak panitia Olimpiade akhirnya menyarankan Tsimanouskaya untuk bermalam di hotel dekat Bandara Haneda dengan pengawalan ketat dari polisi setempat.
Besoknya, Tsimanouskaya mengunjungi kedutaan besar Polandia di Tokyo untuk meminta suaka yang akhirnya dikabulkan oleh Marcin Przydacz (Menteri Luar Negeri Polandia).
Dep FM @marcin_przydacz on @BBCPM on K. Tsimanouskaya: "She's very happy to be in a safe, protected place. She's now at @PLinTokyo, awaiting the next step – the flight to Poland. ???????? offered her our support & she is very much welcome to continue her sporting career on Polish land" pic.twitter.com/IJ3FsXuH8u— Polish Embassy UK ???????? (@PolishEmbassyUK) August 2, 2021
"Polandia akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantunya melanjutkan karier di dunia olahraga. Kami bertindak atas nama solidaritas," ujar Przydacz.
"Dia akan segera bertolak Polandia. Kami akan menerimanya di Warsawa dan siap memfasilitasinya jika ingin merintis karier di Polandia," ia menambahkan.
Sementara itu, suami Krystsina Tsimanouskaya dikabarkan juga telah meninggalkan kediaman mereka di Belarus dan pindah ke Ukraina.
Sekadar informasi, Alexander Lukashenko selaku pemimpin Belarus telah mendeklarasikan kemenangannya dalam pemilu yang baru akan digelar akhir Agustus mendatang.
Dalam rangka mewujudkan keinginannya berkuasa untuk periode keenam, Lukashenko tak segan memberantas para lawan politiknya.
Juni lalu, pemerintah Belarus mengalihkan penerbangan pesawat yang ditumpangi jurnalis oposisi, Roman Protasevich, untuk dapat menahannya.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Lihat postingan ini di Instagram
Berita olimpiade lainnya:
Salut, Atlet Lompat Tinggi Qatar Rela Berbagi Emas Olimpiade karena Sang Lawan Mengalami Cedera
Viktor Axelsen Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo, Pelatih Denmark Syok
Lolos ke Semifinal Olimpiade Tokyo, Timnas Basket AS Terhindar dari Catatan Buruk