- Penangguhan Olimpiade menimbulkan sedikit kekecewaan bagi warga Fukushima, Jepang.
- Namun, mereka juga lega karena penundaan adalah keputusan tepat di tengah pandemi virus corona.
- Fukushima seharusnya mengawali kirab obor Olimpiade yang jadi penanda peringatan tragedi 2011.
SKOR.id - Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 menimbulkan berbagai dampak yang dirasakan banyak pihak, tak terkecuali warga Fukushima, Jepang.
Jika sesuai jadwal, Fukushima adalah wilayah pertama di Jepang yang akan membuka rute perjalanan torch relay atau kirab obor Olimpiade.
Membawa pesan Hope Lights Our Way (Harapan Menerangi Jalan Kita), kirab obor menjadi cahaya kebangkitan Fukushima dari tragedi sembilan tahun lalu.
Pada 11 Maret 2011, Jepang dilanda gempa besar 9,0 skala ritcher dan diikuti tsunami yang memicu kerusakan reaktor nuklir yang menjadi pembangkit listrik utama di Fukushima.
Daerah Fukushima memang menjadi daerah yang mengalami dampak terparah akibat gempa besar tersebut.
Dengan pengalaman memilukan itu, pemerintah Jepang ingin api Olimpiade bisa menghidupkan asa baru untuk Fukushima.
Namun, setelah keputusan penangguhan Olimpiade keluar pada Selasa (24/3/2020), harapan tersebut meredup. Fukushima harus menunggu lebih lama.
Komite Olimpiade Internasional dan pemerintah Jepang sepakat memundurkan jadwal pesta olahraga terbesar itu ke 2021 menyusul pandemi global virus corona (Covid-19).
Tidak sedikit warga Fukushima yang kecewa karena batal menyaksikan sejarah besar bagi daerahnya tahun ini.
Namun, di sisi lain, mereka juga lega karena menunda Olimpiade adalah keputusan yang tepat di tengah wabah Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Jepang.
Baca Juga: IOC Usahakan Olimpiade Berlangsung antara Grand Slam Tenis 2021
Dilansir dari reuters.com, beberapa warga Fukushima berharap pemerinta fokus memerangi Covid-19 sebelum menggelar Olimpiade, tahun depan.
"Saya rasa penundaan (Olimpiade) adalah keputusan paling baik dan masuk akal demi keamanan semua orang," ujar salah seorang penduduk Fukushima.
Pada media rilis resmi Tokyo 2020, panitia memastikan bahwa kirab obor mengelilingi 47 prefektur (setingkat provinsi) Jepang akan dijadwal ulang.
IOC, pemerintah Jepang, dan pihak Tokyo 2020 sebagai penyelenggara belum memutuskan secara resmi menentukan jadwal pengganti Olimpiade.
Namun rute perjalanan api Olimpiade pun akan tetap sama. Artinya Fukushima bakal tetap menjadi tempat pertama yang dilalui.
Kirab Olimpiade pada 2021 mendatang sekaligus akan menjadi saksi peringatan satu dekade tragedi gempa 2011 yang meluluhlantakkan Jepang.
Seluruh pembawa obor Olimpiade dipastikan tetap akan menjadi bagian dari tradisi penting menuju turnamen.