- Ekonom Takuro Morinaga dan Hiroko Ogiwara sebut pelaksanaan Olimpiade membahayakan Jepang.
- Takuro Morinaga menyarankan pembatalan Olimpiade demi memangkas kerugian lebih besar.
- Hiroko Ogiwara memprediksi perekonomian Jepang baru bisa pulih dalam tiga tahun.
SKOR.id - Dua ahli perekonomian asal Jepang, Takuro Morinaga dan Hiroko Ogiwara, meragukan keuntungan dari penyelenggaraan Olimpiade 2020 tahun depan.
Dalam reportase Nikkei Sport, keduanya sepakat Jepang hanya akan menderita kerugian ekonomi yang sangat besar jika tetap melaksanakan Olimpiade.
Menurut Takuro Morinaga ada tiga alasan mengapa Olimpiade Tokyo lebih baik dibatalkan atau setidaknya diundur setahun lagi hingga musim panas 2022.
Baca Juga: Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Terancam Kehilangan 65 Persen Sponsor
Alasan pertama, Jepang harus menambal dana penundaan pesta olahraga empat tahunan terbesar itu sekitar 2,8 miliar dolar AS (setara Rp44,45 triliun).
Kedua, pun jika Olimpiade tokyo akan disederhanakan, maka ini tetap akan memakan biaya tambahan lebih dari 935 juta dolar AS (sekitar Rp14,84 triliun).
IBF Jadi Lebih Fleksibel soal Jadwal Anthony Joshua vs Kubrat Pulevhttps://t.co/qmZupxVClU— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 19, 2020
Dan yang ketiga pengadaan tes Covid-19 (virus corona), protokol anyar untuk partisipan Olimpiade, yang tentu saja akan menambah biaya operasional mereka.
"Pembatalan Olimpiade akan meminimalisasikan kerugian yang dialami oleh Jepang," kata Takuro Morinaga dilansir dari China Global Television Network (CGTN).
Ia dan Hiroko Ogiwara sependapat bahwa kemungkinan kondisi sosial dan ekonomi Negeri Sakura baru akan pulih dari terjangan pandemi Covid-19 dalam tiga tahun.
"Biasanya butuh satu hingga tiga tahun untuk menemukan vaksin. Dan jika berhasil, tidak mungkin bisa digunakan oleh banyak orang dalam waktu singkat," ucap Hiroko Ogiwara.
"Saya juga meyakini bahwa perekonomian Jepang baru akan pulih dalam tiga tahun," perempuan 66 tahun tersebut menambahkan.
Hiroko Ogiwara menaksir penyelenggaraan Olimpiade Tokyo juga tidak bakal berdampak signifikan dalam meningkatkan perekonomian Jepang.
Karena penonton dari luar negeri pasti akan berpikir ulang untuk melakukan perjalanan jauh setelah pandemi Covid-19, termasuk menyaksikan langsung Olimpiade ke Jepang.
Baca Juga: Panitia Minta Dukungan untuk Menyederhanakan Gelaran Olimpiade 2020
Setiap individu pun diprediksi membatasi konsumsi dan pengeluaran mereka untuk hal-hal yang tidak terlalu krusial setelah tertatih melewati masa pandemi.
Takuro Morinaga bahkan mengatakan Olimpiade yang awalnya ditaksir bisa menjadi suntikan pemasukan negara kini justru berbalik menjadi masalah sensitif bagi Jepang.
Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan akan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 dan dua pekan kemudian dilanjutkan dengan ajang Paralimpiade 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Legenda Manchester United Minta De Gea dan Maguire Pulang Naik Taksihttps://t.co/XVLsiO7i8x— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 19, 2020