- Jam hitung mundur Olimpiade 2020 yang terletak di depan Stasiun Kereta Tokyo, Jepang, dimatikan pada Rabu (25/3/2020).
- Kini, jam tersebut hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu.
- Perubahan tersebut dilakukan setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang menunda Olimpiade hingga 2021.
SKOR.id - Jam hitung mundur Olimpiade Tokyo 2020 yang terletak depan Stasiun Kereta Tokyo, Jepang, akhirnya dimatikan pada Rabu (25/3/2020).
Jam keluaran Omega tersebut tak lagi menginformasikan berapa waktu yang tersisa menuju pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 yang sejatinya 24 Juli mendatang.
Kini, jam tersebut hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu sebagai mana mestinya. Momen tersebut sempat jadi perhatian para pejalan kaki yang melintas.
Perubahan tersebut dilakukan setelah Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan untuk menunda Olimpiade Tokyo hingga 2021.
To safeguard the health of the athletes and everyone involved in the Tokyo 2020 Games.
The Tokyo 2020 Olympic and Paralympic Games will now take place no later than summer 2021.— #Tokyo2020 (@Tokyo2020) March 24, 2020
Selasa (24/3/2020), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden IOC Thomas Bach sepakat untuk tidak menggelar Olimpiade Tokyo, 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.
Keselamatan dan kesehatan masyarakat dunia menjadi prioritas, mengingat Olimpiade akan diikuti peserta dari ratusan negara.
Virus corona atau Covid-19 yang menyerang saluran pernapasan dan paru-paru manusia, pertama kali muncul di Wuhan, Cina, November 2019.
Tak butuh waktu lama, Covid-19 menyebar ke seluruh penjuru dunia. Puncaknya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kejadian ini sebagai pandemi, awal Maret 2020.
Baca Juga: Sejarah Olimpiade: Dua Kali Terganggu Virus
Hingga pekan lalu, Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo (TOCOG) 2020 optimistis bisa menggelar pesta olahraga empat tahunan ini tepat waktu, 24 Juli-9 Agustus.
Namun, suara keberatan kian gencar disampaikan. Tidak hanya atlet dan ofisial negara peserta, bahkan masyarakat Jepang.
Kondisi ini membuat Pemerintah Jepang dan IOC, melunak, kemudian memunculkan wacana penundaan. Akhirnya, Selasa (24/3/2020), mereka resmi mengumumkan penundaan.
Dunia mencatat, pasien Covid-19 menembus angka 384.432 yang tersebar di 195 negara per Selasa (24/3/2020) sore. Dengan angka kematian, 16.591 orang.
Berbagai negara memberlakukan penutupan total (lockdown) untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona.