- Olimpiade Tokyo 2020 mengusung pesan kesetaraan gender.
- Ini akan menjadi Olimpiade pertama dengan tingkat partisipasi perempuan hingga 48,8 persen.
- IOC instruksikan setiap NOC agar setidaknya mendelegasikan satu perempuan dan laki-laki dalam rangkaian acara resmi.
SKOR.id - Olimpiade Tokyo 2020 akan mengusung pesan kesetaraan gender yang dimulai dengan tingkat partisipasi perempuan hampir 50 persen dalam kepanitiaan.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach seperti dilansir laman resmi Olimpiade Tokyo 2020, tokyo2020.org.
"Olimpiade Tokyo 2020 akan jadi Olimpiade pertama yang mengangkat pesan kesetaraan gender hingga 48,8 persen keikutsertaan perempuan," ujar Thomas Bach.
IOC menambahkan, kampanye kesetaraan gender tersebut akan dimulai dari Komite Olimpiade Nasional (NOC) 206 negara melalui delegasi masing-masing.
Baca Juga: Thomas Cup 2020: Tak Satu Grup dengan Indonesia, Denmark Jaga Asa Juara
Setiap NOC diwajibkan setidaknya mendelegasikan satu perempuan dan satu laki-laki kala mengikuti rangkaian acara resmi Olimpiade Tokyo, 24 Juli-9 Agustus 2020.
"IOC juga mengubah aturan yang memungkinkan setiap NOC untuk mengirimkan seidaknya satu atlet perempuan dan laki-laki saat pengibaran bendera di upacara pembukaan."
Hal lain yang menjadi bukti dukungan IOC terhadap kesetaraan, memilih penembak putri asal Yunani, Anna Korakaki, sebagai pembawa obor pertama Olimpiade 2020.
Baca Juga: Investigasi Terhadap Ferrari Tak Transparan, 7 Tim F1 Layangkan Protes
Momen ini terbilang langka karena sepanjang perhelatan olahraga musim panas terbesar di dunia tersebut obor pertama selalu dibawa oleh atlet putra.
Isu kesetaraan gender dalam Olimpiade 2020 sekaligus menjadi angin segar, di tengah maraknya wacana penundaan hingga pembatalan akibat virus corona.
Jika tak ada halangan, prosesi pengambilan api abadi untuk Olimpiade 2020 akan dimulai di kota kuno, Olympia, Yunani, 12 Maret mendatang.
Api tersebut kemudian diserahkan kepada Anna Korakaki yang akan menjadi pembawa obor pertama untuk diarak di kota Olympia.
Dengan upaya tersebut IOC berharap misi Olimpiade untuk mengangkat kesetaraan gender akan benar-benar terwujud pada Olimpiade Paris 2024.