SKOR.id – Petinju kelas berat Oleksandr Usyk akhirnya buka suara terkait gagalnya pertarungan unifikasi gelar dengan Tyson Fury, duel yang sangat dinantikan oleh semua orang.
Usyk, juara kelas berat WBA (Super), IBF, WBO dan IBO diharapkan bertanding melawan Fury, pemegang sabuk gelar WBC, tahun ini untuk laga tak terbantahkan pertama sejak 1999.
Tetapi negosiasi antara kedua pihak menemui jalan buntu, membuat pertarungan tak dapat diwujudkan. Menurut kubu Oleksandr Usyk, tuntuan Fury membuat kesepakatan makin tidak mungkin diwujudkan.
Meski petinju asal Ukraina itu bisa menerima pembagian uang hadiah 70-30, mereka tak senang dengan satu permintaan Tyson Fury, yakni menghapus klausul rematch (duel ulang) dari kontrak pertarungan.
Usyk akhirnya menghentikan pembicaraan. Dalam wawancara dengan analis tinju Volodymyr Kobelkov, ia mengeklaim bahwa dirinya tidak siap menanggung ‘permainan mental’ Fury di meja negosiasi dan segera memahami duel tak akan terjadi.
“Saya melihat bahwa tidak ada yang terjadi, dia (Fury) mencoba mempermainkan kami, dan saya bilang, ‘Cukup sudah, sampai jumpa’,” ungkap Usyk soal alasan gagal terwujudnya duel unifikasi gelar.
“Dua mengatakan, ’70-30, saya adalah raja. Ini semua berkat saya.’ Jadi saya tidak menanggapi itu. Saya mengerti ini adalah permainan mental. Seorang raja tidak perlu berteriak bahwa dia adalah raja,” pria berusia 36 tahun tersebut menambahkan.
Dengan rencana duel melawan Tyson Fury kini tampak sulit diwujudkan, OIeksandr Usyk mengalihkan pandangannya ke masa depan dan sudah memiliki target untuk dituju.
“Itu mungkin akan menjadi (pertarungan melawan) Daniel Dubois pada akhir musim panas. Saya akan datang ke Inggris, saya sangat menyukainya,” Usyk menuturkan.
Faktanya, Oleksandr Usyk diperintahkan WBA menghadapi petinju kelas berat Inggris tersebut untuk mempertahankan gelarnya setelah negosiasi dengan Fury gagal.
Usyk mengatakan pertarungan dengan petinju Inggris terbukti menguntungkan baginya, setelah sukses memenangi empat duel di Negeri Ratu Elizabeth II sejak November 2018.
“Prestasi besar pertama saya terjadi di Inggris (versus Tony Bellew). Lalu (mengalahkan) Anthony Joshua. Saya suka negara itu, saya suka para penggemar, orang-orangnya,” ujar Usyk.
Sekarang, kubu Usyk dan Dubois memiliki waktu selama 30 hari atau satu bulan untuk membahas segala persyaratan pertarungan mereka.