SKOR.id – Novak Djokovic menorehkan sejarah pada Minggu (11/6/2023). Ia sukses meraih gelar Grand Slam ke-23 dengan menjuarai French Open. Dan, petenis putra asal Serbia itu belum mau berhenti.
Djokovic akhirnya resmi menyandang status sebagai petenis putra dengan koleksi trofi Grand Slam paling banyak usai mengalahkan Casper Ruud dalam final French Open di Stade Roland Garros, Paris, Prancis.
Hasil itu memastikan Nole, sapaan akrab Novak Djokovic, sekarang memiliki total 23 gelar Grand Slam, melewati rival beratnya, Rafael Nadal, yang mengoleksi 22 titel, dan menyamai rekor Serena Williams.
Tetapi misi Djokovic belum sepenuhnya tuntas, meskipun banyak pihak kini menganggapnya sangat layak menyandang status Greatest of All Time (GOAT). Nole masih ingin menambah gelar Grand Slam-nya.
Ia memang telah memegang rekor titel Grand Slam terbanyak di kategori putra. Namun, secara umum, raihan atlet 36 tahun tersebut masih berada di bawah Margaret Court.
Petenis putri legendaris asal Australia itu masih tercatat sebagai pemilik rekor Grand Slam terbanyak, yakni sebanyak 24 trofi, yang diraihnya pada periode 1960 hingga 1973.
Ambisi memburu pencapaian Court bahkan sudah diungkapkan Novak Djokovic setelah sukses menyabet trofi Australian Open ke-10 atau titel Grand Slam ke-22-nya di Melbourne, akhir Januari lalu.
“Tentu saja saya sangat termotivasi untuk memenangkan (Grand) Slam sebanyak mungkin. Pada tahap karier saya sekarang, trofi-trofi ini adalah faktor motivasi terbesar mengapa saya masih bersaing,” ujar Djokovic ketika ditanya tentang rekor Court.
“Saya masih memiliki banyak motivasi. Saya benar-benar tak ingin berhenti di sini. Saya tidak punya niat untuk itu. Saya senang dengan permainan tenis saya. Ketika saya merasa baik, fisik dan mental, saya berkesempatan menang melawan siapa pun.”
Hari Minggu kemarin, Novak Djokovic menjadi pemenang French Open tertua pada usia 36 tahun 20 hari dan satu-satunya petenis putra yang mampu menjuarai empat turnamen Grand Slam setidaknya tiga kali.
French Open dimenanginya tiga kali (2016, 2021, 2023). US Open juga tiga kali (2011, 2015, 2018). Wimbledon tujuh kali (2011, 2014, 2015, 2018, 2019, 2021, 2022). Australian Open 10 kali (2008, 2011, 2012, 2013, 2015, 2016, 2019, 2020, 2021, 2023).
Kesuksesan di Roland Garros juga membuat Nole merebut kembali status sebagai tunggal putra ranking satu dunia dari Carlos Alcaraz, yang dikalahkannya di semifinal. Peringkat yang dipegangnya selama total 387 pekan, lebih lama dari petenis mana pun.
“Jelas, Grand Slam adalah Grand Slam. Empat turnamen terbesar yang kita miliki dalam sejarah olahraga tenis, dan setiap pemain bermimpi berada di panggung ini dan memenangkan trofi, setidaknya sekali dalam karier mereka,” kata Djokovic.
“Saya benar-benar beruntung dalam hidup saya untuk bisa memenangi 23 kali Grand Slam. Rasanya luar biasa,” imbuh sang petenis yang memiliki peluang menambah trofi mayornya pada tahun ini.
Bulan depan, di Wimbledon, Djokovic akan berusaha menyamai koleksi 24 gelar Grand Slam Margaret Court. Peluangnya tentu sangat besar karena ia telah memenangi dua turnamen mayor musim ini, Australian Open dan French Open.