- Novak Djokovic tidak menyesal menolak vaksin Covid-19 sehingga gagal tampil di Indian Wells dan Miami Open.
- Petenis Serbia tersebut memberikan selamat kepada Carlos Alcaraz yang kembali menjadi nomor satu dunia.
- Harapan terbesar Novak Djokovic tahun ini adalah kembali tampil di turnamen tenis Grand Slam US Open.
SKOR.id - Tak ada penyesalan yang tersirat dari Novak Djokovic kala pemerintah Amerika Serikat menolak izin khusus yang membuatnya kehilangan takhta nomor satu dunia.
Pada Senin (21/3/2023), Carlos Alcaraz (Spanyol) tesmi merebut takhta petenis tunggal putra nomor satu dunia yang sebelumnya ditempati Novak Djokovic.
Kondisi itu tak lepas dari penolakan izin khusus yang diajukan pihak Djokovic kepada pemerintah Amerika Serikat untuk tampil di Indian Wells Masters dan Miami Open 2023.
Pemerintah Amerika Serikat diketahui masih melarang pelancong asing tanpa vaksin Covid-19, seperti Djokovic, untuk memasuki wilayah mereka.
Pada sisi lain, Carlos Alcaraz tampil sangat dominan selama bertanding di Indian Wells 2023 sehingga sukses merebut gelar juara dan kembali menjadi nomor satu dunia.
Nole, panggilan akrab Djokovic, pun mengaku tidak menyesal gagal tampil di AS dan akhirnya kehilangan takhta nomor satu dunia.
"Tidak, saya tidak menyesal," kata Djokovic mengenai turun takhta karena terhalang vaksinasi kepada CNN.
"Saya telah belajar sepanjang hidup bahwa putus asa hanya akan menahanmu dan membuatmu terjebak di masa lalu. Saya tidak mau melakukan hal semacam itu."
"Saya juga tidak mau hidup terlalu jauh di masa depan. Saya ingin sebanyak mungkin menikmati masa kini tetapi juga tetap memikirkan masa depan dan menciptakan sesuatu yang lebih baik ke depannya."
Menurut petenis Serbia itu, Alcaraz sangat layak untuk kembali menduduki peringkat nomor satu dunia yang pernah menjadi miliknya sejak awal tahun.
"Saya ucapkan selamat kepada Alcaraz. Dia sangat layak untuk kembali menjadi nomor satu dunia," kata Nole menambahkan.
"Sayang sekali saya tidak bisa bermain di Indian Wells juga Miami. Padahal saya mencintai keduanya. Saya meraih banyak kesuksesan di sana."
"Akan tetapi, di saat yang sama, ini adalah keputusan yang saya buat secara sadar dan saya tahu selalu ada peluang gagal bertanding (di suatu negara)," katanya.
Kini, harapan terbesar bagi peraih 22 gelar grand slam tersebut adalah izin tampil di US Open 2023.
Nole merasa bahwa US Open dan kota New York memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengannya.
Apalagi jika petenis 35 tahun tersebut kembali juara US Open maka predikat peraih titel grand slam terbanyak di dunia akan menjadi miliknya.
"Kondisi saat ini semoga saja akan berubah ketika US Open tahun ini. Itu adalah turnamen paling penting bagi saya di daratan Amerika," ia menjelaskan.
"Saya sangat menginginkan tampil di sana. Kekalahan dari Medvedev di tahun 2021 mungkin adalah salah satu momen terbaik yang pernah saya alami di hadapan publik New York."
"Meski saya kalah, saya menerima banyak cinta dan apresiasi dari publik. Saya ingin kembali ke sana dan kembali terhubung dengan para penonton. Saya sangat menantikannya dan semoga saja bisa terwujud," ujarnya.