- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan menjalani laga perdana di Olimpiade Tokyo 2020 lawan Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville, Sabtu (24/7/2021).
- Pelatih ganda campuran, Nova Widianto, mengaku tak menyiapkan strategi khusus untuk satu-satunya wakil Indonesia itu.
- Praveen/Melati tergabung dalam Grup C bersama Simon/Gronya (Australia), Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) dan Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark).
SKOR.id - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan menjalani laga perdana di Olimpiade Tokyo 2020 melawan wakil dari Australia, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville, Sabtu (24/7/2021).
Pelatih ganda campuran, Nova Widianto, mengatakan bahwa masa persiapan di Tokyo sangatlah berbeda dengan saat pemusatan latihan di Kumamoto karena terbatasnya waktu yang diberikan panitia.
"Memang tak seperti di Kumamoto. Di sini waktunya dibatasi, baik di practice court ataupun main hall, jadi harus pintar-pintar mengatur program. Sparring juga hanya ada Fajar/Rian, jadi bergantian," ujarnya.
Namun, mantan pemain nasional itu tak risau karena kondisi serupa juga dirasakan oleh seluruh kontestan bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, menyusul tingginya kasus positif Covid-19 di Jepang.
Oleh karena itu, tak ada alasan buat tim bulu tangkis Indonesia untuk tidak memaksimalkan jadwal latihan yang ada.
Untungnya, sejak hari pertama latihan di main hall, tim bulu tangkis Indonesia sudah berkesempatan menjajal tiga lapangan pertandingan.
"Ini bagus untuk adaptasi. Kendala yang signifikan tidak ada, hanya memang agak silau lampunya," kata Nova Widianto.
Praveen/Melati ada di Grup C bersama Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville (Australia), Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark), Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).
Lebih lanjut, Nova mengatakan tak ada strategi khusus untuk anak didiknya jelang menghadapi wakil Australia. Mereka hanya fokus pada kesiapan Praveen/Melati.
"Bertemu pasangan Australia di partai pertama harusnya jadi keuntungan. Asal tidak lengah, mereka bisa manfaatkan ini sebagai langkah awal untuk masuk ke suasana pertandingan sebelum bertemu lawan yang sepadan."
"Saya tak menyiapkan strategi khusus karena semua pasti buta dengan kekuatan lawan. Jadi lebih menyiapkan ke mereka saja. Tak bisa pertandingan terakhir menjadi patokan, pasti beda," kata Nova Widianto.
Mantan rekan setim Liliyana Natsir itu menambahkan, untuk kekuatan Yuta Watanabe/Arisa Higashino selaku wakil tuan rumah, hanya lebih lama berlatih di main hall, jadi sudah tahu kondisi lapangan.
Di sisi lain, keputusan panitia untuk menutup keran penonton Olimpiade Tokyo 2020, sedikit menguntungkan. Ini berarti semua situasi pertandingan seperti berada di posisi netral.
"Menguntungkan buat kita juga, karena bisa saja dengan tidak ada penonton tekanannya jadi berkurang. Tapi, Yuta/Arisa jadi bisa main lebih lepas. Itu juga harus diwaspadai," ungkapnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Setelah Dapatkan David Alaba, Real Madrid Inginkan Pemain Bayern Munchen Lainnya https://t.co/oYgyFEtlAQ— SKOR.id (@skorindonesia) July 22, 2021
Berita Olimpiade Lainnya:
Praveen/Melati Perkuat Mental Jelang Laga di Olimpiade Tokyo 2020
Meski Berstatus Unggulan, Shi Yuqi Anggap Semua Lawan di Olimpiade Tokyo Musuh Berat