- Angkat besi terancam dicoret dari daftar cabor pada Olimpiade Los Angeles 2028.
- NOC Indonesia pun bertekad untuk memperjuangkan angkat besi agar tetap menjadi cabor prioritas.
- Bersama PB PABSI, NOC Indonesia akan melakukan upaya diplomasi ke IWF dan AWF.
SKOR.id - Angkat besi terancam dicoret dari cabang olahraga yang bakal diperlombakan pada Olimpiade Los Angeles 2028.
Kabar ini tentunya merugikan Indonesia. Sebab, angkat besi telah menjadi cabor andalan Tanah Air dalam meraih medali di ajang Olimpiade.
Bahkan, pada Olimpiade Tokyo 2020, olahraga ini menjadi penyumbang medali terbanyak untuk kontingen Indonesia dengan raihan dua emas dan satu perak.
Menanggapi permasalahan ini, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bertekad untuk memperjuangkan angkat besi agar tetap menjadi cabor prioritas di Olimpiade Tokyo 2028.
Hal ini disampaikan ketua umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dalam rapat virtual yang dipimpin Menpora Zainudin Amali pada Senin (13/12/2021).
"Pemerintah memberi dukungan penuh kepada NOC Indonesia dan PABSI untuk membangun komunikasi internasional terkait angkat besi di Los Angeles 2028," ujarnya.
"Tapi dengan arahan yang sudah diberikan Menpora kepada NOC, kami pastikan Indonesia tak hanya menunggu nasib."
"Kami juga mengambil peran (untuk memperjuangkan angkat besi),” kata pria yan akrab disapa Okto itu.
Bersama Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), NOC Indonesia akan melakukan upaya diplomasi.
Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) dan Federasi Angkat Besi Asia (AWF) adalah dua federasi yang bakal diajak untuk mendiskusikan hal ini.
“NOC Indonesia akan berkoordinasi dengan Ketua PB PABSI (Rosan P Roeslani). Tentu PABSI jadi garda terdepan tetapi NOC akan membuka kanal diplomasi ke IWF dan AWF," katanya.
"NOC segera berkomunikasi ke IOC dan kami akan gencar di semua lini. Apalagi NOC Indonesia memiliki hubungan baik dengan Presiden AWF, Mohamed Yousef Al Mana."
Pekan lalu, IOC merilis 28 cabor yang akan dimasukkan dalam Olimpiade Los Angeles 2028.
Dalam daftar tersebut ada tiga cabor baru, yakni skateboard, panjat tebing, dan surfing yang bakal disahkan dalam IOC Session pada Februari 2022.
Sementara itu, IOC memutuskan untuk menempatkan angkat besi, tinju, dan modern pentathlon dalam daftar cabor opsional.
Keputusan diambil IOC karena ketiga cabor itu terjerat beberapa skandal. Mereka diwajibkan memperbaiki jika ingin masuk Olimpiade Los Angeles 2028.
Khusus IWF, mereka diminta memperbaiki tata kelola organisasi dalam transisi kepengurusan agar dapat patuh dan menunjukan perubahan.
Terutama memulihkan citra dari rentetan kasus doping yang sempat mencoreng cabor ini.
“Tentu kami harus berjuang karena angkat besi ini penting. Tak sekadar sejarahnya tetapi juga tradisi sebagai penyumbang medali di Olimpiade," ujar Okto.
"Kami punya komunikasi yang baik dengan federasi internasional tinju (AIBA) dan akan kami maksimalkan. Termasuk membangun komunikasi dengan modern pentathlon.”
Sementara Wakil Ketua PB PABSI, Djoko Pramono, mengatakan seluruh federasi nasional angkat besi di seluruh dunia memiliki keresahan yang sama.
Mereka kompak menolak dihapus dari daftar cabor Los Angeles 2028. Terlebih, angkat besi merupakan warisan budaya Olimpiade.
“Angkat besi pertama kali diperkenalkan di Olimpiade Athena 1896 sebagai bagian dari cabang track and field," ujarnya.
"Angkat besi mulai diperlombakan sebagai cabor sendiri pada 1914 di St Louis, Amerika Serikat. Tentu sangat disayangkan jika cabor ini hilang.”
Sementara itu, Menpora Zainudin Amali berharap sinergi yang dibangun NOC Indonesia dan PABSI dapat berbuah positif.
Apalagi angkat besi sudah masuk dalam cabor unggulan yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Pemerintah punya kepentingan karena angkat besi merupakan cabor unggulan dan sudah masuk DBON. Tentu kami harapkan ini tak berubah karena menyangkut target," katanya.
"Kami tak akan membiarkan PABSI berjuang sendiri. NOC Indonesia akan mendampingi dan pemerintah akan memfasilitasi sepanjang yang diperbolehkan agar tak dianggap intervensi.”
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Berita Angkat Besi Lainnya:
Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021: Rahmat Erwin Abdullah Boyong Dua Emas
Angkat Besi dan Tinju Jadi Cabor Opsional di Olimpiade Los Angeles 2028