- Nick Kyrgios akhirnya mengaku melakukan tindakan penyerangan kepada mantan kekasihnya, Chiara Passari.
- Tindakan penyerangan Nyck Kyrgios kepada mantan kekasihnya itu disebut terjadi pada 10 Januari 2021 lalu.
- Namun berkaca dari rekam medis kesehatan mental Nick Kyrgios, sang petenis terbebas dari hukuman.
SKOR.id - Nick Kyrgios akhirnya mengaku bersalah atas tuduhan penyerangan yang dilakukan kepada mantan kekasihnya, Chiara Passari.
Pengakuan itu diungkapkan Nyck Kyrgios di pengadilan Canberra, Australia pada Jumat (3/3/2023) usai pengacaranya gagal membatalkan dakwaan dengan alasan kesehatan mental.
Finalis Wimbledon 2022 itu menyerang Chiara Passari dengan mendorongnya ke trotoar setelah keduanya terlibat pertengaran sengit pada 10 Januari 2021.
Passari melaporkan kejadian tersebut ke polisi bulan berikutnya tetapi tidak membuat pengaduan resmi.
Keduanya pun berdamai dan sempat melanjutkan hubungan. Namun setelah mereka putus, Passari akhirnya membuat pengaduan resmi pada Desember 2021.
Pengacara Kyrgios berargumen bahwa kliennya mencoba meredakan pertengkaran dengan menelepon Uber, dan telah berulang kali mencoba "secara sah" menjauhkan Passari dari mobil.
"Dalam konteks itu dan rasa frustrasi yang ditimbulkan, klien saya bereaksi dan pelanggaran terjadi," kata Michael Kukulies-Smith.
Pengadilan mendengar Kyrgios telah bersumpah kepada Passari dan menyuruhnya pergi. Kyrgios lalu meletakkan tangannya di pinggul Passari dan memindahkannya sejauh satu lengan dari pintu.
Akan tetapi, Passari malah kembali mendekatinya dan akhirnya insiden penyerangan pun terjadi.
Bintang tenis itu kemudian berkata, "Saya serius. Saya akan…" sebelum mendorong bahu Passari menyebabkannya jatuh.
Dalam pernyataan yang dibacakan ke pengadilan, Passari mengaku sangat trauma dengan kejadian itu, mengalami penurunan berat badan yang parah, tidak dapat tidur, atau menjalin hubungan romantis dengan orang baru.
Pengacara Kyrgios telah mengajukan banding agar dakwaan itu dibatalkan atas dasar kesehatan mental dengan alasan bahwa itu adalah insiden yang terisolasi dan di luar karakter.
Sementara itu, psikolog Sam Borenstein mengatakan kepada pengadilan bahwa Kyrgios menderita depresi berat yang berulang, termasuk periode hitam, pikiran untuk menyakiti diri sendiri, insomnia, agitasi, dan perasaan bersalah.
Borenstein mengatakan bintang tenis itu mengandalkan alkohol dan obat-obatan sebagai cara untuk mengatasinya tetapi sekarang membuat kemajuan dalam mengatasi masalah tersebut.
"Saat kami berbicara sekarang, kesehatan mentalnya telah meningkat secara signifikan," kata Borenstein.
Berkaca dari rekam medis Kyrgios mengenai penyakit mental yang dideritanya dalam beberapa waktu terakhir.
Hakim akhirnya tak memberikan hukuman apa pun kepada sang petenis dan menyebut insiden itu sebagai "satu tindakan kebodohan atau frustrasi".
Atlet 27 tahun itu merilis pernyataan setelah putusan mengatakan dia berterima kasih kepada pengadilan karena menolak tuduhan tanpa hukuman.
"Saya tidak berada di tempat yang baik ketika ini terjadi dan saya bereaksi terhadap situasi sulit dengan cara yang sangat saya sesali," katanya.
"Saya tahu itu tidak baik dan saya dengan tulus minta maaf atas luka yang saya timbulkan."
Baca Berita Tenis Lainnya:
Nick Kyrgios Kecewa Gagal Tampil di Australian Open 2023 karena Cedera Lutut
Cita-cita Nick Kyrgios, Juara Grand Slam lalu Pensiun