Nanang Hidayat, Bintang Arema saat Juara Galatama yang Kini Melatih di Timor Leste

Estu Santoso

Editor:

  • Pada era kompetisi semi-pro, Galatama, Arema pernah jadi juara dan salah satu pemain utamanya adalah Nanang Hidayat.
  • Nanang Hidayat adalah kiper andalan Arema saat menjuarai Galatama musim 1992-1993.
  • Saat itu, identitas juara Galatama asal Jawa Timur ini adalah Arema Malang.

SKOR.id - Arema Malang pernah berjaya pada era Galatama musim 1992-1993 saat mereka jadi juara kompetisi semi-pro itu.

Perjuangan Arema Malang menjadi juara Galatama sangat luar biasa. Sebab, materi pemain klub asal Malang itu dinilai bukan tim dengan bertabur bintang.

Nanang Hidayat, salah satu pemain utama Arema Malang saat jadi juara pada musim itu, berkisah soal pencapaian timnya.

"Modal kami juara itu kebersamaan. Arema bukan tim bertabur bintang, tetapi kami memiliki hubungan baik antarpemain dan pelatih," ujar Nanang kepada Skor.id, Kamis (19/3/2020).

Baca Juga: Daftar Top Skor Liga Indonesia Setelah Perserikatan dan Galatama Dilebur

"Musim itu, Arema Malang hanya punya satu pemain nasional yaitu Aji Santoso. Tetapi, kami memiliki semangat tarung yang luar biasa."

Baca Juga: Liga Australia Tetap Jalan, Klub Milik Orang Indonesia ke Papan Atas

Semangat tarung dari Arema Malang diakui Nanang Hidayat menjadi salah satu alasan klub ini dijuluki Singo Edan.

"Kami selalu tampil menggila saat main di depan pendukung Arema Malang. Sejak dulu, pendukung Arema itu luar biasa dan kala itu belum muncul sebutan Aremania," tutur Nanang.

"Jadi, semangat itu mungkin salah satunya alasan kami disebut Singo Edan. Saya kalau ditanya rasanya saat berjuang kala itu, bangga, itu jawabannya."

Baca Juga: John Terry Dukung Chelsea Kejar Tanda Tangan Jadon Sancho

"Saya merasakan kalau Arema saat itu dikelola secara sederhana, selayaknya tim era itu. Namun, rasa memiliki, dukungan suporter, sampai keinginan berpretasi yang membuat kami bisa juara," kata lelaki yang kini berusia 55 tahun itu.

Baca Juga: Pemain PSS Sleman dengan Nilai Tertinggi Sementara, 2 Asing dan 1 Lokal

Nanang Hidayat mengakui, Arema Malang mungkin bukan satu-satunya tim yang dia bela selama berkarier sebagai pemain.

Namun, lelaki asal Lombok itu mengatakan, membela skuad Singo Edan adalah bagian penting dalam karier sepak bolanya. Apalagi, Nanang sejak lulus SMA bertekad jadi pesepak bola dan merantau ke Jawa dari Nusa Tenggara Barat.

Menurut Nanang, komposisi pemain Arema Malang saat jadi juara Galatama pada 27 tahun silam sangat ideal.

Meski tak banyak diperkuat pemain bintang, Nanang menilai pelatih M Basri sangat jeli memaksimalkan komposisi yang ada.

Baca Juga: 6 Pemain Persib Belum Tergantikan, Hanya Satu yang Asli Indonesia

"Kala itu, Arema Malang dibentuk sejak masa sebelum kompetisi oleh Om Basri. Tetapi, Om Basri menjelang kami juara keluar dengan alasan yang kurang kami tahu," tutur Nanang.

"Lalu, Arema Malang dilatih oleh Om Gusnul Yakin sebagai pengganti Om Basri. Hanya, tim ini memang yang membentuk Om Basri," ujarnya menjelaskan.

Sebagai kiper, Nanang Hidayat tak tergantikan sebagai kiper utama Arema Malang. Lelaki dengan tinggi badan 175 cm itu dilapisi dua penjaga gawang cadangan, Sukriyan dan Yanuar Hermansyah.

Baca Juga: Thibaut Courtois Jadi Pembalap F1

Nanang dengan pola 3-5-2, dia dilapisi Imam Hambali sebagai libero dan dua stopper Agus Purwanto serta Kuncoro.

Pada posisi bek sayap kiri milik Aji Santoso dan bek sayap kanan diisi M Andik.

Baca Juga: 3 Kiper yang Gagalkan Penalti pada Tiga Pekan Pertama Liga 1 2020

Pada barisan tengah ada gelandang seperti Puji Purnawan dan Dominggus Novenik plus duo pemain sayap, Jonathan serta Maryanto.

Di depan, Singgih Pitono dan Mecky Tata adalah duet striker Arema saat itu.

Sebenarnya tak hanya memberi trofi juara Galatama, Nanang pada musim 1992 bersama Arema Malang juga menjadi tim peringkat kedua Piala Galatama, kini semacam Piala Indonesia.

Kini setelah memiliki karier sebagai pelatih kiper, Nanang Hidayat sedang menjalani karier di luar  Indonesia.

Sejak akhir 2019, Nanang menjadi staf kepelatihan Lalenok United, juara Liga Timor Leste.

Baca Juga: Liga Singapura 2020: Kalah Telak, Pelatih Ini Sebut Pemainnya Sampah

Bahkan pada Kualifikasi Piala AFC 2020, dia menjadi bagian staf kepelatihan Lalenok United saat bersua wakil Indonesia, PSM Makassar. Sayang, Lalenok United kalah agregat 2-6 dan gagal ke fase grup.

"Saya memiliki karier di Timor Leste sejak tahun lalu. Tetapi, saya mungkin tak lama di sini, sekitar semusim saja," ujar Nanang.

"Kembali ke Indonesia dan mengambil lisensi kepelatihan, itu yang akan saya segera lakukan. Sambil menunggu itu, saya maksimalkan tugas di sini."

"Untuk lisensi, saya masih belum mumpuni jadi harus ikut kursus lagi. Namun paling tidak, pengalaman melatih di Timor Leste yang baru membangun sepak bola sangat penting untuk saya," tuturnya.

Baca Juga: Ricuh saat PSIS Semarang vs Arema FC, Ketua Snex Bicara soal Aksi Dirijen Aremania

Nanang Hidayat dan Daftar Kariernya:

Karier Bermain:

1987-1990 Arseto Solo
1990-1995 Arema Malang
1996-1997 Persiba Balikpapan
1997-1999 Barito Putera
2003-2004 Putra Samarinda (kini Bali United)

Karier Melatih*:

2000-2008 Tim Jatim pada PON 2008 (meraih emas)
2009 Persikubar Kutai Barat
2010-2012 PS Sumbawa Barat
2018 Persiba Bantul
2019-2020 Lalenok United (Timor Leste)

*) Nanang Hidayat berkarier sebagai pelatih kiper.

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Geoffrey Castillion Aman, Persib Bakal Tes Ulang Corona

Geoffrey Castillion Aman, Persib Bakal Tes Ulang Corona

Robert Rene Alberts pastikan Geoffrey Castillion tak terkendala dalam perjalanannya menuju ke Bandung.

Pelatih AA Tiga Naga Berlakukan Peraturan Ketat di Mes

Pelatih AA Tiga Naga Berlakukan Peraturan Ketat di Mes

Untuk mengantisipasi pemain dari wabah virus corona, manajemen AA Tiga Naga batasi kegiatan tim.

Pemain Arema FC Wajib Lapor Latihan Home Work ke Pelatih

Pemain Arema FC Wajib Lapor Latihan Home Work ke Pelatih

Manajeman Arema FC menegaskan bahwa pemain harus laporan usai jalani latihan di rumah.

Galatama Lahirkan Banyak Klub di Jakarta tapi Gagal Singkirkan Persija

Galatama Lahirkan Banyak Klub di Jakarta tapi Gagal Singkirkan Persija

Sepak bola Jakarta pernah bergeliat pesat pada era 1980-an hingga pertengahan 1990.

Kisah Krama Yudha Tiga Berlian dan Munculnya Julukan Maradona Asia

Kisah Krama Yudha Tiga Berlian dan Munculnya Julukan Maradona Asia

Krama Yudha Tiga Berlian, klub sepak bola yang bermarkas di Palembang, kini tinggal kenangan.

KIsah Arseto FC, Penguasa Jakarta yang Mati Karena Reformasi

KIsah Arseto FC, Penguasa Jakarta yang Mati Karena Reformasi

Setelah 17 musim berkiprah dalam kompetisi Galatama 1979-1994 dan Liga Indonesia 1994-1998, Arseto umumkan kematiannya.

3 Pelatih Indonesia yang Musim 2020 Bekerja untuk Klub Luar Negeri

3 Pelatih Indonesia yang Musim 2020 Bekerja untuk Klub Luar Negeri

Pada 2020, tercatat tiga pelatih Indonesia bekerja untuk klub luar negeri.

FFTL Cup 2020, Start Sepak Bola Timor Leste di Tengah Pandemi Covid-19

FFTL Cup 2020, Start Sepak Bola Timor Leste di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 tak menghalangi sepak bola Timor Leste bergeliat dan FFTL Cup 2020 jadi startnya.

Sepak Bola Timor Leste Kembali Hidup, FTTL Cup 2020 Bisa Disaksikan Penonton

Lalenok United yang memenangi laga pertama FTTL Cup 2020, turnamen sepak bola pertama di Timor Leste tahun ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 26 Sep, 21:10

Putri Kusuma Wardani

Badminton

Masih Penasaran, Putri Kusuma Wardani Bertekad Mencari Kemenangan Pertama Versus Akane Yamaguchi

Semifinal Korea Open 2025 menjadi pertemuan ketiga beruntun Putri Kusuma Wardani dengan Akane Yamaguchi, target menang diusung.

Teguh Kurniawan | 26 Sep, 20:55

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Kata Alwi Farhan soal Jumpa Idolanya Jonatan Christie di Semifinal Korea Open 2025

Alwi Farhan dan Jonatan Christie berebut satu tiket ke partai puncak Korea Open 2025.

Teguh Kurniawan | 26 Sep, 19:58

ali bagir ke jepang

Basketball

Ali Bagir Gabung Shinagawa City, Pemain Indonesia Ketiga yang Berkarier di Jepang

Ali Bagir mengaku sedih meninggalkan Satria Muda Pertamina, tapi tak sabar membuka lembar baru.

Teguh Kurniawan | 26 Sep, 18:25

Link live streaming Super League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Super League 2025-2026: 3 Laga Pekan 7, 27 September 2025

Tiga laga pekan ketujuh Super League 2025-2026 tersaji pada Sabtu (26/5/2025), termasuk Persita Tangerang versus Persib Bandung.

Teguh Kurniawan | 26 Sep, 16:57

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 26 Sep, 14:57

hasil pertandingan super league 25/26

Liga 1

Bali United Permalukan Tuan Rumah Semen Padang, Persebaya Imbangi Dewa United secara Dramatis

Pekan ketujuh Super League 2025-2026 lanjut dengan memainkan dua laga pada Jumat (26/9/2025).

Teguh Kurniawan | 26 Sep, 14:13

Futsal Super Cup 2025 di Solo pada 25-28 September 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Futsal Super Cup 2025: Dua Laga Semifinal, 27 September

Cosmo JNE vs Black Steel dan Fafage Banua vs Bintang Timur pada final four Futsal Super Cup 2025.

Taufani Rahmanda | 26 Sep, 12:13

korea open 25

Badminton

Tunggal Putra Indonesia Pastikan Satu Tiket Final Korea Open 2025

Lima wakil Indonesia yang tersisa di Korea Open 2025 lolos semua ke semifinal, dengan tunggal putra bakal saling berhadapan.

Teguh Kurniawan | 26 Sep, 12:02

Timeline Regional Qualifier GYC 2025. (Garena)

Esports

Garena Youth Championship 2025 Masuk Tahap Regional Stage

Garena Youth Championship 2025 Masuk Tahap Regional Stage, Hadirkan 144 Tim dan Fasilitas Esport di 10 Sekolah.

Gangga Basudewa | 26 Sep, 11:02

Load More Articles