SKOR.id - Kendati kondisi fisiknya belum 100 persen fit setelah alami kecelakaan horor di Catalunya, Francesco Bagnaia tetap diperhitungkan bisa memenangi MotoGP San Marino 2023.
Hebatnya, walau datang hanya berselang lima hari pasca-insiden Grand Prix Catalunya, di mana kakinya terlindas, bintang Ducati Lenovo Team tersebut mampu lolos otomatis ke Kualifikasi 2 (Q2).
Bagnaia menyelesaikan latihan Jumat (8/9/2023) di posisi ketujuh dengan waktu 1 menit 31,220 detik, terpaut 0,374 detik dari rider tercepat Marco bezzecchi (VR46 Racing Team). Itu sudah cukup membawanya ke Q2.
Performa solid Pecco, sapaan akrab Francesco Bagnaia, di Sirkuit Misano membuat para rival terkesan, termasuk Jorge Martin (Pramac Racing), yang tetap memperhitungkannya sebagai salah satu calon kuat pemenang GP San Marino.
"Saya yakin Anda melihat kecelakaan itu, Pecco tidak dalam kondisi 100 persen dan dia telah melakukan cukup banyak hal untuk lolos ke Q2," kata Martinator.
"Saya kira dia akan kesulitan setelah insiden yang dialaminya. Pada tahap akhir (latihan) kami harus melakukan tiga lap tanpa henti, karena ada yellow flag, dan dia mampu dan lolos. Jadi dia kuat," imbuhnya.
Jorge Martin sendiri juga langsung melaju ke Q2 berkat finis di posisi keempat dalam latihan Jumat. Ia hanya unggul 0,043 detik atas Bagnaia. Karena itu Martinator tetap mewaspadainya.
"Dari segi kecepatan, kami sangat dekat, jadi saya sepenuhnya memperhitungkan Pecco dalamm balapan, dia pastinya akan berusaha untuk bisa berada di depan," tutur Martin.
"Tetapi bagi saya yang penting adalah saya telah berprogres, saya mengambil langkah maju dan saya pikir saya akan mampu berjuang untuk meraih kemenangan di akhir pekan ini."
Pada sisi lain, Pecco Bagnaia mengaku tidak punya target spesifik untuk GP San Marino, balapan kandangnya. Namun ia percaya bisa mengakhiri race di Misano di posisi Top 5.
"Saya akan senang jika kami bisa menyelesaikan balapan. Saya tak memiliki tujuan yang spesifik. Apa pun hasilnya, tidak masalah. Saat ini saya melihat diri saya di Top 5," ujar Pecco.
"Saya senang dan puas (dengan hasil latihan). Berada dalam 10 besar rasanya hampir setara dengan pole position. Luar biasa dan saya juga melihat banyak emosi (kegembiraan) di garasi."
"Setelah insiden (Catalunya), bagaimana bangkit dan menjadi cepat kembali adalah hal krusial bagi saya. Tidak ada kata menyerah dalam benak saya. Saya tahu saya harus melihat ke depan dan berjuang lagi."