- Bos KTM angkat suara soal lomba MotoGP.
- Menggelar minimal delapan balapan lebih baik ketimbang tidak sama sekali.
- Semua masih tergantung situasi dan kondisi, terutama di Eropa.
SKOR.id – Direktur KTM Pit Beirer mengungkapkan, Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 paling masuk akal digelar hanya 10 putaran (lomba). Semuanya pun harus digelar di Eropa.
Setelah lomba pembuka, Grand Prix (GP) Qatar ditiadakan, penyelenggara MotoGP, Dorna Sports, bertekad menggelar 19 balapan tersisa begitu virus corona mereda.
Faktanya, Covid-19 justru meluas hingga GP Spanyol yang sedianya digelar pada 3 Juli 2020 di Sirkuit Jerez, juga ditunda.
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP eRace, Adu Cepat Rider di Sirkuit Virtual
Dengan 18 lomba tersisa dan waktu yang terus berjalan, Pit Beirer menilai 10 putaran menjadi pilihan paling realistis.
“Jika setiap kelas bisa melombakan 10 putaran, tim-tim masih bisa bekerja," ujar Pit Beirer seperti dikutip speedweek.com.
"Urusan dengan sponsor dan fan juga agak ringan. Yang terpenting, juara dunia bisa dipastikan ada.”
Menurut Beirer, itu adalah hal yang paling masuk akal untuk dilakukan pada tahun ini di tengah wabah yang terjadi.
Namun, Beirer menegaskan jaminan bebas bepergian juga harus ada dahulu.
Selain Qatar yang sudah ditunda, lomba di Thailand dan Malaysia juga belum pasti.
Mereka juga masih akan melarang orang-orang dari Eropa datang karena khawatir membawa virus corona.
Dengan situasi tersebut, skenario menggelar semua lomba di Eropa, menurut Beirer, seharusnya bisa diterima.
Baca Juga: Marc Marquez Siap Jadi Juara MotoGP di Dua Dunia
Meskipun begitu, diperkirakan masih butuh beberapa bulan agar izin perjalanan dan mengumpulkan orang, bisa keluar.
“Bila delapan atau 10 lomba bisa digelar di Eropa, semua akan aman. Itu lebih baik ketimbang tidak ada balap sama sekali,” ucap Beirer.
“Pertama, larangan bepergian harus dilonggarkan dulu agar penonton bisa datang.”
Beirer pun menyebut otoritas di Eropa bisa mencontoh Cina dalam menangani virus corona. Dari situ, penyelenggara MotoGP bisa menghitung periode pemulihan, misal delapan, 10, atau 12 pekan.
Jika dalam tiga bulan bisa teratasi (April, Mei, Juni), maka MotoGP akan masuk pertengahan musim pada Juli.
“Menggelar lomba mulai tengah musim saya rasa masih cukup bagus untuk bisnis dan kejuaraan itu sendiri,” tutur Beirer.
Bila MotoGP dimulai Juli, itu berarti harus ada lima lomba lagi yang harus ditunda atau dibatalkan menyusul lima yang sudah, yakni Qatar, Thailand, Amerika Serikat, Argentina, dan Spanyol.