- Penundaan agenda balap MotoGP 2020 membuat Wilco Zeelenberg meragu jika semua seri yang ada bisa digelar sesuai jadwal.
- Bila kompetisi baru dimulai pada Juni atau Juli, maka waktu yang tersisa dinilai kurang realistis untuk menggelar 19 balapan MotoGP 2020.
- Maka dari itu, manajer Petronas Yamaha ini muncul dengan ide menggelar balapan ganda dalam satu pekan layaknya ajang World Superbike (WSBK).
SKOR.id - Penangguhan sementara kompetisi MotoGP 2020 karena virus corona (Covid-19) menimbulkan kekhawatiran terkait jumlah balapan pada musim ini.
MotoGP 2020 sejatinya bakal diisi oleh 20 balapan dari Maret hingga November tetapi pandemi Covid-19 membuat rencana itu berantakan.
Untuk kelas utama MotoGP, sudah ada satu seri yang dibatalkan. GP Qatar yang diplot sebagai seri pembuka musim ini (8/3/2020) hanya menggelar balapan Moto2 dan Moto3.
Baca Juga: MotoGP Prancis 2020 Ikut Tertunda, Begini Respons Fabio Quartararo
Setelah balapan di Sirkuit Losail, Qatar, usai digelar, semua kelas balap MotoGP belum kembali menggelar kompetisi.
Satu per satu balapan mengumumkan penundaan jadwal. Terakhir, GP Prancis yang baru akan digelar pada 17 Mei 2020 juga sudah mengumumkan penundaan agenda balap.
Dengan demikian, GP Italia yang akan digelar di Sirkuit Mugello pada 31 Mei nanti diplot menjadi seri pembuka MotoGP 2020.
Akan tetapi, rencana itu belum bisa dipastikan mengingat Negeri Piza menjadi salah satu negara yang paling terdampak persebaran virus corona.
Jika penundaan terus terjadi, maka MotoGP 2020 bisa saja baru dimulai pada Juni atau Juli. Jika hal itu yang terjadi, menggelar 19 balapan tersisa dirasa tidak realistis.
Salah satu yang berpendapat demikian adalah manajer Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg.
Bagi Wilco Zeelenberg, menggelar 15 balapan sudah memenuhi syarat untuk menentukan gelar juara dunia.
"Cukup sulit untuk menggelar 19-20 balapan pada musim ini jika kami tidak mengubah sedikit sistem kompetisi," kata Wilco Zeelenberg.
"Jika musim dimulai pada Juni atau Juli, menggelar 20 balapan akan sangat sulit. Jika seorang pembalap cedera, dia akan melewatkan lima hingga enam balapan," ia menuturkan.
Baca Juga: MotoGP Ditunda, Dua Pembalap Veteran Berkesempatan Isi Baterai
Dengan waktu yang terbatas, Zeelenberg memiliki gagasan agar MotoGP meniru World Superbike (WSBK) yang menggelar sejumlah seri dalam satu pekan di sirkuit yang sama.
Sebagai informasi Skorer, WSBK bisa menggelar dua race sekaligus dalam satu pekan balap yang digelar pada Sabtu dan Minggu.
Bahkan mulai musim 2019, ajang balap motor itu punya agenda balapan singkat (selama 10 lap) tambahan yang diberi nama sesi SuperPole Race.
Baca Juga: Davide Brivio Ungkap Niat Suzuki Bangun Tim Satelit MotoGP
"Jika masih dirasa perlu menggelar 15-16 balapan MotoGP, maka dengan dua balapan per pekan Anda hanya perlu menggelar delapan seri dengan 16 balapan," ujarnya.
Meski begitu, Wilco Zeelenberg bakal menyerahkan keputusan akhir terkait nasib MotoGP 2020 pada otoritas yang berwenang, yakni Dorna Sports, IRTA, dan FIM.