MotoGP 2023 Atur Tekanan Ban, Keselamatan Pembalap Terancam

Aditya Fahmi Nurwahid

Editor: Aditya Fahmi Nurwahid

Tes MotoGP Qatar 2024
Kejuaraan dunia balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP, musim ini mulai bergulir 8-10 Maret 2024 di Qatar. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)
  • Musim MotoGP 2023 makin ketat mengatur tentang tekanan ban.
  • Namun, 'niat baik' penyelenggara dan penerimaan para pembalap tampak tak sepenuhnya sejalan.
  • Pembalap seperti Alex Marquez menyebut aturan tentang tekanan ban minimum justru membahayakan.

SKOR.id - MotoGP terapkan aturan yang lebih ketat untuk tekanan ban motor, namun malah disebut membahayakan keselamatan para pembalap. 

Pemantauan tekanan ban pada MotoGP 2023 akan diterapkan dengan lebih ketat. Bahkan, beragam tanggapan telah muncul sejak tes pramusim di Sepang, Malaysia.

Mulai musim MotoGP 2023, tekanan ban minimum yang ditentukan adalah 1,9 bar (27,6 psi) untuk ban depan dan 1,7 bar (24,7 psi) untuk ban belakang.

Direktur teknologi MotoGP, Corrado Cecchinelli, menyebut bahwa penentuan angka minimum sebenarnya tidak berubah sejak musim-musim sebelumnya. Bahkan, visi dari pertauran ban ini adalah untuk mendukung keselamatan pembalap.

"Prinsip aturan itu sendiri tidak berubah, yaitu pembalap harus menggunakan ban dalam rentang yang direkomendasikan pemasok demi keselamatan," kata Cecchinelli dikutip dari Crash.

"[Tapi] akan ada persyaratan tekanan yang jelas agar balapan dianggap sesuai dengan aturan."

"Dalam balapan, konsepnya adalah menghitung tekanan rata-rata selama setiap lap dan kemudian jumlah lap. Tekanan rata-ratanya harus di atas angka minimum."

Jadi persyaratannya mungkin, misalnya, bahwa tekanan rata-rata harus di atas minimum untuk setengah dari jumlah lap balapan.

Terdapat tiga putaran yang menjadi batas kompromi sebelum pembalap dinyatakan 'lulus aturan atau gagal.' 

Aturan ini tidak terlalu menjadi masalah dalam latihan dan kualifikasi, di mana tekanan ban di trek lebih dapat diprediksi.

Tetapi pada balapan, baik sprint dan balapan penuh, skenario yang hadir tampak lebih rumit.

Pembalap percaya tekanan ban awal mereka harus lebih tinggi dari sebelumnya.

Jika seorang pebalap berjuang dalam lomba, tekanan ban depan mereka dapat melonjak dibandingkan dengan yang ada di kondisi normal, terutama pemimpin balapan.

Dengan demikian, pengendara dan motor yang sama, menggunakan tekanan ban awal yang sama, akan terhitung tekanan bamnnya rendah jika ia menghabiskan sebagian besar balapan di depan. Tetapi legal jika ia mengikuti pengendara lain dengan cermat.

Agar 100 persen menghindari penalti, tim perlu mengatur tekanan ban awal dengan cukup tinggi untuk tetap di atas ambang batas minimum, bahkan jika pengendara memimpin (atau berkendara sendirian) untuk sebagian besar balapan.

Hanya saja, jika itu terjadi, tekanan awal yang sudah tinggi dikombinasikan dengan panasnya persaingan jarak dekat, dapat membuat tingkat cengkeraman dikompromikan.

Peraturan yang Membahayakan Pembalap

Pebalap Gresini Ducati Alex Marquez merasa aturan tekanan ban depan "tidak masuk akal." 

Alex mencatat jika aturan itu diberlakukan tahun lalu, 13 pebalap kemungkinan akan dikeluarkan dari Grand Prix Australia.

"Kami bekerja cukup banyak pada aturan tekanan baru, itu menarik," kata Alex Marquez pada tes Sepang pekan lalu.

"Batas minimum ban depan, sejujurnya, tidak masuk akal, terutama untuk balapan, karena itu bisa tidak aman. Untuk yang belakang, saya sangat setuju."

"Banyak pembalap bisa didiskualifikasi. Di Australia, saya pikir, sekitar 13 pebalap akan didiskualifikasi, atau semacamnya. Karena di balapan, pembalap tidak pernah tahu berada pada posisi berapa."

Dengan MotoGP memperkenalkan balapan sprint pada musim 2023, Alex Marquez memperingatkan bahwa setiap podium pada awalnya akan diliputi keraguan karena tidak ada pembalap yang tahu pasti apakah mereka akan mempertahankan hasil mereka.

"Jika Anda berada di belakang dan tekanan lebih dari 2,2 bar, Anda akan jatuh," kata Marquez.

"Jadi, peraturan itu tidak benar-benar adil. Kami akan tiba di podium dan kami tidak akan tahu apakah kami berada di podium, atau kami dengan nol poin."

"Jika Anda benar-benar rendah, Anda tidak dapat melakukan apa pun di atas motor. Sulit bagi semua orang."

Selain Alex Marquez, tanggapan juga muncul dari Aleix Espargaro dan Francesco Bagnaia.

Aleix Espargaro mencatat bahwa tes Sepang menyoroti masalah tekanan dengan sensor spesifikasi yang akan digunakan tim pada 2023, karena sistem MotoGP dan yang digunakan Aprilia saat ini tidak cocok dalam hal angka.

"Kami menjalankan kedua sistem tersebut (alat dari McLaren dan Aprilia)," kata Aleix Espargaro pada hari pembukaan tes Sepang.

“Kami tidak menemukan angka yang cocok, setidaknya di tim penguji, belum ada angka yang sama di sensor."

"Jadi, mereka perlu memahami bagaimana menyatukannya, apakah itu masuk akal atau tidak. Kami membutuhkan data dari yang lain, jadi itu tidak akan mudah."

Juara dunia MotoGP Francesco Bagnaia menggemakan kekhawatiran keselamatan yang diangkat oleh Alex Marquez.

"Saya melakukan semua sesi dengan tekanan ban depan yang sangat tinggi," kata Francesco Bagnaia.

"Kami (Ducati) berharap bisa melanjutkan performa seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, sejujurnya, (peraturan) akan menjadi masalah bukan hanya untuk kami tapi untuk semua orang, karena jika Anda mengikuti seseorang itu akan menjadi terlalu berbahaya karena tekanannya akan tinggi."


 

Source: Skor.idCrash

RELATED STORIES

Begini Jadwal Akhir Pekan Balap MotoGP 2023 dengan Kehadiran Sprint Race

Begini Jadwal Akhir Pekan Balap MotoGP 2023 dengan Kehadiran Sprint Race

Musim 2023 akan menandai era baru MotoGP dengan hadirnya sprint race pada setiap akhir pekan Grand Prix.

Tes MotoGP Portimao 2023: Tercepat Hari Ke-1, Pecco Bagnaia Klaim Ducati Sudah 90 Persen

Rider Ducati Francesco Bagnaia makin pede menatap MotoGP 2023 setelah jadi yang tercepat pada hari pertama tes di Portimao.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Jadwal dan Link Live Streaming Pro Futsal League 2024-2025: Pekan 9, 10-11 Mei 2025

Delapan pertandingan yang melibatkan delepan tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 tersaji di GOR UNJ, Jakarta.

Taufani Rahmanda | 09 May, 15:37

piala asia futsal wanita - indo v thai

Futsal

Diimbangi Thailand, Timnas Futsal Putri Indonesia Masih Punya Peluang Lolos

Timnas futsal putri Indonesia vs Thailand pada lanjutan Grup C Piala Asia Futsal Wanita 2025, Jumat (9/5/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 09 May, 14:53

persib bandung vs barito putera

Liga 1

Pesta Juara Liga 1 2024-2025, Gol Bunuh Diri Selamatkan Wajah Persib Atas Barito Putera

Hasil pertandingan lanjutan pekan ke-32 Liga 1 2024-2025, Jumat (9/5/2025) malam; Persib Bandung vs Barito Putera.

Taufani Rahmanda | 09 May, 14:24

Laga El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid, terjadi di final Copa del Rey 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Ribuan Orang Akan Menikmati Sensasi Nobar El Clasico di Asia

La Liga melalui jaringan delegasi dan kantor internasional akan menghadirkan pengalaman nonton bareng di berbagai negara Asia.

Nizar Galang | 09 May, 13:58

Persija Jakarta vs Bali United pada pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 di Jakarta International Stadium, Jakarta, 10 Mei 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persija vs Bali United di Liga 1 2024-2025

Jelang lanjutan pekan ke-32, Sabtu (10/5/2025) malam, Persija Jakarta dan Bali United punya modal hasil yang kontras.

Taufani Rahmanda | 09 May, 13:23

Man United resmi resmi umumkan transfer Joshua Zirkzee. (Hendy Aandika/Skor.id).

World

5 Final Terakhir Manchester United di Kompetisi Eropa

Di kompetisi Eropa, bagaimana performa Manchester United di lima laga final terakhir yang mereka jalani?

Thoriq Az Zuhri | 09 May, 13:00

PUBG Mobile x Shelby. (PUBG Mobile)

Esports

PUBG Mobile Umumkan Kolaborasi dengan Shelby American

Kolaborasi PUBG MOBILE x Shelby American ini tersedia mulai 9 Mei hingga 6 Juli 2025.

Gangga Basudewa | 09 May, 12:01

Visit Camp SSB Assa Pro.

Liga TopSkor

Visit Camp SSB Assa Pro: Pentingnya Mengasah Build Up Sejak Usia Dini

Pada kompetisi Liga TopSkor Greater Jakarta musim 2025, Assa Pro mengikuti enam kelompok usia yang terdiri dari U-10, U-11, U-12, U-13, U-14, dan U-15.

Nizar Galang | 09 May, 11:36

Hasil pertandingan Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Dewa United Tegaskan Fokus Perjuangkan Peringkat Dua, PSIS Semakin Terancam

Rekap hasil dua pertandingan pembuka pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 pada Jumat (9/5/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 09 May, 11:19

Ulang Tahun ke Delapan eFootball. (Konami)

Esports

Event In Game Spesial Konami Rayakan 8 Tahun eFootball

Event perayaan aniversary kedelapan dari eFootball akan digelar mulai 8 sampai tanggal 29 Mei, 2025

Gangga Basudewa | 09 May, 09:51

Load More Articles