- I Gede Siman Sudartawa mengkritik metode time trial yang saat ini diterapkan di Pelatnas renang.
- Ini membuat para perenang kelelahan saat event.
- Time trial ini sukses saat diterapkan di negara maju.
Laporan Langsung Krisna Dhaneswara dari Hanoi, Vietnam
SKOR.id - Tim kepelatihan renang Indonesia mengadopsi metode negara maju dalam menggembleng para atlet.
Saat pelatih asal Australia, Michael Pipper datang, ia menerapkan metode time trial. Jadi, jelang sebuah event besar seperti SEA Games, catatan waktu perenang dipantau per tiga pekan dalam sebuah perlombaan kecil-kecilan.
Tapi, cara ini sepertinya belum cocok diterapkan di Indonesia. Buktinya, tim renang Indonesia gagal memenuhi target.
Diharapkan mendapatkan empat emas di My Dinh Water Sports Stadium, Hanoi, Merah-Putih cuma menempati posisi keempat dengan torehan dua emas, tiga perak, dan 10 perunggu.
Performa perenang-perenang andalan seperti I Gede Siman Sudartawa, Azzahra Permatahani, dan Gagarin Nathaniel Yus malah menurun.
Emas Indonesia justru didapat dari dua perenang pendatang baru, Flairene Candrea Wonomiharjo dan Masniari Wolf.
Setelah berakhirnya gelaran renang, Siman mengaku memang kurang senang dengan metode time trial ini.
Sebagai perenang yang sudah cukup berumur, cara ini justru membuat dirinya dan perenang-perenang senior lainnya kelelahan.
"Saya berharap ada pergantian metode. Karena untuk perenang senior seperti saya, metode ini sangat melelahkan," ucap Siman.
Siman juga mengeluh karena lima hari jelang keberangkatan ke Hanoi, masih ada Time Trial. Inilah yang membuat perenang tak berada dalam peak performance saat tampil di SEA Games.
Sedangkan, pelatih renang Albert Sutanto mengatakan, time trial ini sebenarnya metode bagus karena terbukti sukses di negara maju.
Tak hanya itu, cara ini juga bisa menyiasati minimnya kejuaraan renang selama pandemi Covid-19.
Namun, beberapa hari lalu, ia juga mengakui kalau time trial memang belum sepenuhnya cocok diterapkan di Indonesia.
Pasalnya, kultur perenang yang ada di Indonesia dengan di negara maju agak berbeda.
"Kalau di negara maju, perenang memang cukup strict dalam menjaga makanan dan lain-lain, sedangkan di Indonesia belum," Albert mengungkapkan.
Berita SEA Games lainnya:
Cabor Sepak Bola Putra SEA Games 2021: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap
Hasil Semifinal SEA Games 2021: Vietnam ke Final, Malaysia Tantang Indonesia di Perebutan Perunggu
Voli Pantai SEA Games 2021: Tim Putra dan Putri Kompak Jumpa Thailand di Final