SKOR.id - Renault merupakan salah satu pabrikan legendaris dalam kompetisi F1 yang sudah terbukti mampu menciptakan power unit untuk mobil juara dunia di berbagai era.
Pabrikan asal Prancis itu tercatat pernah menyuplai mesin untuk tim Williams saat jadi juara dunia konstruktor pada musim 1992, 1993, 1994, 1996, dan 1997.
Dalam era yang sama, power unit buatan Renault turut mengantar tim Benetton dan Michael Schumacher mengawinkan gelar juara dunia konstruktor serta pembalap F1 1995.
Memasuki pertengahan era 2000-an, Renault yang sempat vakum beberapa tahun kembali menggebrak lewat keberhasilan Fernando Alonso jadi juara dunia F1 2005 dan 2006.
Renault juga jadi penyedia mesin mobil untuk tim Red Bull Racing yang mengantar Sebastian Vettel meraih gelar juara dunia dalam empat musim beruntun (2010–2013).
Namun, performa power unit buatan Renault menunjukkan performa tak menggembirakan dalam beberapa musim terakhir.
Pada musim ini, Alpine sebagai satu-satunya pemakai mesin Renault bahkan baru mampu meraih delapan poin dari sembilan seri yang sudah berlangsung.
Menilik tren negatif yang terjadi, Renault dikabarkan berniat menghentikan proses pengembangan mesin untuk menyongsong era baru F1 yang akan dimulai pada 2026.
Rencana tersebut tentu bakal sangat memengaruhi masa depan Alpine yang merupakan tim balap milik Groupe Renault.
Autosport pun mengabarkan bahwa pihak Alpine sudah memulai pembicaraan dengan sejumlah pabrikan untuk menjadi customer team pada F1 2026 nanti.
Red Bull jadi salah satu opsi menarik bagi Alpine karena bukan merupakan pabrikan "rival" Renault di dunia otomotif, seperti Mercedes, Ferrari, maupun Honda.
Akan tetapi, Red Bull yang tengah mengembangkan mesin untuk musim 2026 lewat proyek Red Bull Powertrains (RBPT) dikabarkan enggan menerima klien baru.
Pabrikan asal Austria tersebut ingin fokus menyiapkan mesin RBPT untuk Red Bull Racing beserta satu tim satelitnya.
Jika pintu Red Bull tertutup, Alpine pun siap menjajaki kerja sama dengan Mercedes atau Honda untuk mengarungi kompetisi F1 2026.
Dengan kata lain, Renault tak berniat untuk menarik keikutsertaan Alpine dalam ajang balap F1 yang slotnya jadi rebutan berbagai pabrikan di luar kompetisi.
“Kami tak akan menjual satu bagian pun dari tim ini. Kami tak membutuhkan uang,” kata CEO Renault, Luca de Meo, kepada Autocar beberapa waktu lalu.
“Ada banyak pihak yang mengajukan penawaran lalu berbicara ke media tetapi kami tidak tertarik. Itu (menjual tim) akan jadi langkah bodoh dan saya tak akan melakukannya.”