SKOR.id – Scuderia Ferrari mengalami akhir pekan yang buruk dalam Formula 1 Grand Prix Kanada. Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr tidak menyelesaikan balapan (DNF) di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal.
Untuk kali pertama sejak GP Azerbaijan 2022, kedua mobil Ferrari gagal finis. Dua tahun lalu, Leclerc keluar dari balapan akibat masalah power unit. Sementara Sainz karena problem hidraulik.
Tentu saja dobel DNF di Montreal ini cukup mengejutkan sebab mimpi buruk itu datang setelah Tim Kuda Jingkrak sukses memborong dua podium GP Monako, dua pekan sebelumnya.
Raihan mengecewakan dimulai ketika Leclerc dan Sainz tersisih di Kualifikasi 2 (Q2) pada Sabtu (8/6/2024) waktu setempat. Akibatnya, kedua pilot jet darat Ferrari harus memulai balapan dari grid ke-11 serta 12.
Puncaknya, mereka terpaksa harus mundur dari balapan GP Kanada karena alasan berbeda. Leclerc gara-gara mengalami masalah mesin, sementara Sainz usai tabrakan dengan Alex Albon dari Williams Racing.
Ini jelas membuat Ferrari maupun pembalapnya frustrasi. Terlebih, hasil tersebut didapat setelah capaian impresif di Monako, di mana Charles Leclerc sukses keluar sebagai pemenang dan Carlos Sainz finis ketiga.
“Kecepatan mobil kuat pada Jumat (saat latihan bebas). Lalu kondisinya menjadi sulit (di kualifikasi). Saya pikir beberapa mobil mengalami isu yang sama,” ujar Prinsipal Tim Ferrari Fred Vasseur.
“Namun kami cukup percaya diri menghadapi balapan. Masalahnya, kami mulai (dari belakang), segalanya tidak beres. Saya berharap kami bisa melupakan bagian tersulit dan terburuk di akhir pekan yang sama.”
Bagi Charles Leclerc kegagalan finis di Montreal jelas sebuah kemunduran besar setelah memenangi home race perdananya di Monako dua pekan sebelumnya. Ia hanya mampu melibas 43 dari 70 lap GP Kanada.
“Sejujurnya tidak banyak yang bisa dikatakan selain masalah mesin membuat kami kehilangan segalanya. Kami perlu segera mengatasi masalah mesin ini, jika tidak akan menjadi sulit untuk sisa musim,” tuturnya.
“Menurut saya, kami tidak perlu bereaksi berlebihan soal kecepatan mobil. Maksunya, Anda memilik akhir pekan yang baik, Anda juga mengalami akhir pekan buruk pada satu titik.”
“Tetapi yang ini menyakitkan. Sebuah poin besar bagi tim, dengan dua mobil DNF, bahwa kami akan kalah melawan para pesaing, dan dari segi mesin, ini problem yang perlu kami benahi,” Leclerc menambahkan.
Kekecewaan juga dilontarkan Carlos Sainz. Ia hampir bisa menyelesaikan race kendati ada di luar zona poin. Dan ketika trek mulai mengering pada tahap akhir lomba, ia mengambil risiko lebih untuk menyalip.
Sayangnya, Sainz kehilangan kendali atas mobilnya dan terlibat kontak dengan Alex Albon, yang tak sempat menghindar sehingga menghantam tembok pembatas. Insiden ini membuat Safety Car masuk ke lintasan.
Spaniard sudah meminta maaf kepada Albon. Namun, pembalap Williams tidak menyalahkannya karena itu murni race incident. Sainz kemudian menjelaskan apa yang menyebabkannya tergelincir di Tikungan 6 pada lap ke54.
“Saya seperti balapan di antah berantah, memperebutkan posisi ke-12 atau 13. Visibilitas sangat sedikit, grip saya buruk hampir sepanjang akhir pekan. Lalu, dengan ban kering, sepertinya saya bisa lebih cepat dan mulai mendekati posisi 10,” ungkap Sainz.
“Ketika saya mengambil risiko, coba menyalip dengan DRS, saya membuat kesalahan yang menggagalkan kami menyelesaikan akhir pekan dengan raihan poin. Kami tidak cukup kencang dalam balapan.”
F1 GP Kanada akhirnya dimenangkan oleh pembalap Red Bull Racing Max Verstappen. Sedangkan posisi runner up ditempati Lando Norris (McLaren) dan podium ketiga menjadi milik George Russell (Mercedes).